Pasar Kangen Yogyakarta
Pasar Kangen Yogyakarta adalah sebuah acara tahunan yang diadakan di Kota Yogyakarta. Acara tahunan ini dimulai sejak tahun 2007. Pada acara tahunan ini, pengunjung dapat menikmati beraneka ragam jajanan khas, unik, dan langka. Jajanan terdiri dari kuliner tempo dulu, mainan lawas, dan beraneka barang antik serta hasil seni yang dijajakan. Selain itu, setiap harinya akan ada penampilan dari berbagai macam komunitas kesenian yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengunjung akan dibawa ke masa tempo dulu bahkan masyarakat dapat bernostalgia di acara festival ini. Untuk memasuki festival tahunan yang tidak jauh dari Jalan Malioboro ini, Pasar Kangen diadakan di kompleks Taman Budaya Yogyakarta. Festival ini tidak memungut biaya apapun, sehingga masyarakat Yogyakarta maupun luar Yogyakarta dipersilakan untuk menghadiri acara ini. Acara ini dibuka dari jam 12.00-22.00.[1][2]
Spirit dan relasi dari adanya kegiatan ini tidak hanya dialami oleh antar para pedangang, tetapi
kegiatan ini mempertemukan pedagang dengan pembeli sehingga acara ini tidak hanya sebatas transaksi ekonomi namun terjalin relasi kemanusiaan yang intim.[3] Pengunjung akan dapat merasakan nilai-nilai kearifan lokal seperti bertegur sapa sehingga para pengunjung dapat merasakan transaksi jual beli seperti di pasar tradisional. Menurut Pemerhati Budaya, Indra Tranggono, Pasar Kangen dapat menjadi modal untuk membangun karakter maupun identitas. Proses pewarisan budaya terjadi di acara tersebut.[4]
Ikhtisar
suntingPara penjaja di festival tahunan ini merupakan penjaja yang telah melewati proses seleksi oleh panitia Pasar Kangen Yogyakarta. Syarat menjadi penjaja adalah menjual kuliner atau barang-barang yang benar-benar memenuhi kriteria tempo dulu. Panitia pelaksana festival juga tidak mengizinkan para penjual menggunakan alat-alat modern dan produk kemasan franchise karena Pasar Kangen Yogyakarta menggunakan konsep 'Ketahanan Pangan dan Kemandirian'.[5] Selain itu makanan yang diolah dengan menggunakan bantuan kulkas atau freezer, tidak akan lolos seleksi.[6]
Selain kriteria kuliner atau barang-barang tempo dulu, syarat lain adalah penyajian dan pengolahan kuliner harus memenuhi kriteria tradisi. Para pengunjung festival ini akan menemukan banyak makanan tempo dulu seperti rambut nenek atau arum manis, apem, gebleg, pecel deso, thiwul, es goreng, dan masih banyak makanan lainnya sedangkan minuman terdapat es limun, wedang, kunir asem, beras kencur, es gosrok, bajigur, bandrek, jamu, dan lain-lain.
Selain itu, para pengunjung juga akan menemukan benda-benda lawas seperti pernak-pernik, wayang kardus, buku-buku lama, piringan hitam, kaset, topeng kayu, poster, majalah jadul, kaos, keris, koin-koin tua dan masih banyak barang-barang tempo dulu. Pasar Kangen menjadi ruang ekspresi bagi para pelaku seni tradisi. Kegiatan yang diadakan selama kurang lebih tujuh hari tersebut juga dimeriahkan oleh pertunjukan kesenian tradisional seperti jatilan, campursari, wayang wong, reog, karawitan, kerocong, tayub, ketoprak, dagelan mataram, rampak gendang, dan wayang kulit.[7]
Referensi
sunting- ^ Times, I. D. N.; Kartika, Holy. "Pasar Kangen Jogja, Bangkitkan Memori Jajanan Tempo Dulu". IDN Times. Diakses tanggal 2021-10-21.
- ^ Zahra, Atika Lulu. "Ayo, Bernostalgia dengan Jajanan Enak di Pasar Kangen Jogja!". detikfood. Diakses tanggal 2021-10-23.
- ^ "Pasar Kangen Kembali Hadir di Taman Budaya Yogyakarta". Republika Online. 2019-07-09. Diakses tanggal 2021-10-23.
- ^ "Pasar Kangen Jogja 2017 - JOGJA TV" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-10-23.
- ^ News, Tagar (2017-12-23). "Pasar Kangen Jogja Hadirkan Kuliner Tempo Dulu". TAGAR. Diakses tanggal 2021-10-23.
- ^ Agustin Rudiana, Pito (18 Juli 2017). "Yuk, Berburu Kuliner dan Barang Lawasan di Pasar Kangen Jogja". Tempo.
- ^ antaranews.com (2013-06-17). "Pasar Kangen Jogja hadirkan suasana tempo dulu". Antara News. Diakses tanggal 2021-10-21.