Pariwisata di Kroasia

Pariwisata di Kroasia merupakan sektor industri kunci di Kroasia yang menghasilkan sekitar 9 miliar dolar atau 18% dari PDB pada tahun 2016. Kunci dari pariwisata di Kroasia adalah keindahan, ribuan mil panjang garis pantai Mediterania yang terdiri dari 1.185 pulau (hanya 66 yang berpenghuni), ideal untuk wisata bahari. Lebih dari 16 juta wisatawan mengunjungi Kroasia pada tahun 2016, terutama dari Jerman, Slovenia, Austria, Italia dan Polandia.

Pariwisata di Kroasia terkonsentrasi di daerah-daerah di sepanjang semenanjung Adriatik dan sangat ramai saat musim-musim tertentu, memuncak pada bulan Juli dan Agustus.

Ada sekitar 337.464 pengunjung dari Amerika Serikat pada tahun 2016, 6.32% meningkat setelah tahun 2015. Dari hanya 15% semenanjung yang diurbanisasi, Kroasia memiliki banyak ruang untuk mengembangkan infrasruktur pariwisata dengan menjaga beberapa destinasi wisata yang menarik dan industri pariwisata yang berkelanjutan. Mengacu pada Strategi Pengembangan Pariwisata Kroasia sampai 2020, tujuannya adalah membuat Kroasia diakui secara global, sebagai tujuan wisata setiap tahunnya, dan kompetitif dan menarik untuk investasi.[1]

Sejarah

sunting

Tradisi penyelenggaraan pariwisata di Kroasia sudah dilakukan sejak 150 tahun yang lalu, meskipun bahkan sebelum tahun itu. Pada awal abad ke-19 beberapa bentuk perjalanan yang mirip dengan pariwisata sudah ada (seperti ziarah atau perjalanan terapi untuk penyembuhan, maka yang pertama kali dibangun adalah tempat seperti losmen, hotel, dan spa untuk tujuan tersebut (Daruvarske Toplice, Stubičke Toplice dan Varaždinske Toplice).

Periode dari paruh kedua berlangsung pada abad ke-19 sampai Perang Dunia 1 ditandai dengan konstruksi jalan dan rel kereta api dan pengenalan rute kapal uap di Laut Adriatik, sebagai persyaratan untuk industri pariwisata yang serius. Pada saat itu, hotel pertama dibuka di Opatija (Villa Angiolina pada tahun 1845 dan Kvarner pada tahun 1884), lalu di Zagreb, Samobor, Zadar, Crikvenica, Dubrovnik, menyusul yang lainnya. Lalu pada tahun tersebut, buku panduan pariwisata pertama kali ditulis (di Poreč dan Pula pada awal tahun 1845), sementara di Zagreb pada tahun 1892 perjalanan wisata mulai diselenggarakan untuk Velebit dan Adriatik, dan di pesisir kota (terutama di Kvarner) menjadi pusat pariwisata kesehatan. Masih pada periode yang sama, papan turis pertama juga ditemukan (di Krk pada tahun 1866 dan Hvar pada tahun 1868)

Pada rentang waktu di antara kedua perang, pariwisata di Kroasia mengalami peningkatan dan menerima kunjungan rata-rata wisatawan 1 miliar per-tahun (sekitar tahun 1930). Wajib pajak untuk turis diberlakukan, kantor penukaran mata uang dibuka, promosi wisata dikeluarkan dan juga rute penerbangan domestik dan internasional mulai ditetapkan.[2]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ "Tourism statistics for Croatia". Diakses tanggal 13 Mei 2018. 
  2. ^ "Pariwisata Kroasia". Diakses tanggal 13 Mei 2018.