Parakramabahu I
Parākramabāhu I (Sinhala: Maha Parākramabāhu (Parākramabāhu yang Agung);[1][2] 1123–1186) adalah raja Sri Lanka dari tahun 1153 hingga 1186. Selama kekuasaannya, ia menyatukan tiga kerajaan di pulau itu, menjadi salah satu raja terakhir yang melakukannya. Ia juga membangun sistem irigasi, mereorganisir angkatan bersenjata negara, mereformasi praktik Buddha, mendukung seni dan melakukan kampanye militer ke India selatan dan Myanmar.
Parākramabāhu I (Parakramabahu yang Agung) | |
---|---|
Raja Polonnaruwa | |
Berkuasa | 1153 – 1186 |
Pendahulu | Gajabahu II |
Penerus | Vijayabâhu II |
Permaisuri | Ratu Lilavati |
Wangsa | Kerajaan Polonnaruwa |
Ayah | Raja Manabharana |
Ibu | Ratu Ratnavali |
Latar belakang
suntingAwal
suntingPulau Sri Lanka dihancurkan oleh Dinasti Chola, diikuti dengan invasi oleh Rajaraja Chola I, yang mengambil keuntungan dari perselisihan internal dan menaklukkan hampir setengah dari pulau tersebut. Tidak sampai penggantinya pulau tersebut hampir berada di bawah kendali Chola dan tetap berada di bawah kendali Chola hingga pemerintahan Vijayabahu I (1070–1100) berhasil mengusir penjajah Chola keluar pulau, dan melanjutkan ke ibu kota di Polonnaruwa. Pada masa pemerintahan Vikramabāhu I (1111-1132), pulau Sri Lanka dibagi menjadi tiga kerajaan yaitu Kerajaan Rajarata, Dakkhinadesa, dan Ruhuna. Vijayabahu I kemudian menikahkan saudara perempuannya Mitta dengan seorang pangeran dari dinasti Pandyan, yang mana pangeran tersebut akan menjadi kakek dari Parakramabahu I.[3]
Kelahiran
suntingPada saat kelahiran Parakramabahu, gubernur Dakkhinadesa, Manabharana, yang merupakan raja tertua dari raja Arya, memiliki dua putri, Mitta dan Phabavati (dan tidak memiliki putra) Di sisi lain, adiknya, Sri Vallabha dan istrinya Sugala, memiliki dua anak, yang salah satunya adalah seorang putra, dan menantang pihak Manabharana.[4]
Catatan sejarah lainnya mengungkapkan bahwa kelahiran Parākramabāhu diprediksi oleh sosok yang mirip dengan dewa yang terlihat dalam mimpi oleh ayahnya, Raja Manabharana dari Dakkhinadesa. Seorang putra lahir dari istri Manabharana Ratnavali, dan diberi nama Parakramabahu dengan tahun kelahirannya kira-kira sekitar tahun 1123 ibu kota Dakkhinadesa, Punkhagama.[5]
Setelah diberi tahu tentang kelahiran anak tersebut, Vikramabāhu I di Polonnaruwa memerintahkan agar anak tersebut diangkat sebagai pewaris tahtanya. Tetapi dilain pihak, Manabharana menentang tawaran tersebut. Segera setelah kelahiran anak tersebut, Manabharana jatuh sakit dan meninggal. Adiknya Kitti Sri Megha, yang merupakan raja gabungan Ruhuna, naik tahta di Dakkhinadesa, sementara Sri Vallabha dinyatakan sebagai raja tunggal Ruhuna. Parākramabāhu, ibunya Ratnavali dan dua saudara perempuannya Mitta dan Pabhavati, dikirim untuk tinggal di Mahanagahula, ibu kota Ruhuna, di bawah asuhan sepupu Manabharana, Sri Vallabha.
Catatan kaki
sunting- ^ Paranavitana, History of Ceylon, p. 199
- ^ Encyclopædia Britannica, Parakramabahu I
- ^ Indrapala, K (2005). The Evolution of an Ethnic Identity - The Tamils of Sri Lanka 300 B.C.E to 1200 C.E. ISBN 0646425463.
Vijayabāhu was not keen on establishing such a close matrimonial alliance with the Cola family and, instead, preferred to give his sister in marriage to another Tamil, a Pāndya prince. This Tamil prince was to become the grandfather of Parākramabāhu I, traditionally hailed as the greatest of the Sinhalese kings.
- ^ Geiger & LXII, hlm. 62-67.
- ^ Codrington, H.W (1926). A Short History. ISBN 9788120609464.
Daftar pustaka
sunting- Geiger, W. Culawamsa: Being The More Recent Part of the Mahawamsa (dalam bahasa Jerman). Germany. ISBN 8120813006.
- Finegan, Jack (1989). An Archaeological History of Religious Indian Asia. ISBN 0913729434.
- Seniviratne, A. The Temple of the Sacred Tooth Relic: An Architectural History of the Dalada Maligāwa, the Symbol of Buddhist Faith and Sovereignty in Sri Lanka.
- Mendis, G. C. (1996). The Early History of Ceylon. Asian Education Services.
- Basnayake, H (1986). Sri Lankan Monastic Architecture.
- Chandra, S (October 1987). The Indian Ocean. ISBN 0803995342.
- Murhpey, Rhoads (1957). "Ruin of Ancient Ceylon". The Journal of Asian Studies. 15 (2): 181–200. JSTOR 2941377.
- Parker, Henry (1981). Ancient Ceylon. Asian Educational Services. ISBN 8120602080.
- Edirisuriya, Chandra. "Parakramabahu I". lankalibrary.com.
- Bell, H.C.P. (1892). Report on the Kagella District in the Province of Sabaraganuwa (Laporan). Archeological Survey of Ceylon. XIX. Colombo.
- Law, C. (1954). "KING PARĀKRAMABĀHU I OF CEYLON". B.O.R Institute. 35 (1/4): 1–9. JSTOR 41784912.
- Wijesekara, G. Heritage of Sri Lanka.
- Paranavitana, Senarat; Nicholas, Cyril Wace. A Concise History of Ceylon. Colombo: Ceylon University Press. OCLC 465385.
- Muller, E.B. (1838). Ancient Inscriptions in Ceylon. Trubner & Company.
- de Silva, K. M. (1981). A History of Sri Lanka. Colombo: University of California Press. ISBN 0-520-04320-0.
- Richard de Silva, Chandra. Sri Lanka. Vikas Publishing.
- Mitton, G.E., The Lost Cities of Ceylon, J.Murray, London 1916
- Perera, L.H.H., Additional chapters to H.W. Codrington’s A short history of Ceylon, Macmillan, London 1952.
Pranala luar
sunting- An extensive online resource on Sri Lankan history, containing the Mahavamsa, Culavamsa, and numerous historical works.
- A site on the now-lost cities of Ruhuna.
- A site about the Bagan Kingdom. Diarsipkan 2007-02-21 di Wayback Machine.
- The Culavamsa: Being the More Recent Part of the Mahavamsa, W. Geiger Diarsipkan 2006-09-27 di Wayback Machine.
Parakramabahu I Lahir: ? 1123 Meninggal: ? 1186
| ||
Gelar | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Gajabahu II |
Raja Polonnaruwa 1153–1186 |
Diteruskan oleh: Vijayabahu II |