Paradoks Epimenides
Paradoks Epimenides membongkar sebuah masalah dengan rujukan diri dalam logika. Istilah tersebut diambil dari nama filsuf Kreta Epimenides dari Knossos (hidup sekitar tahun 600 SM).

Sebuah deskripsi khas dari masalah tersebut dicantumkan dalam buku Gödel, Escher, Bach, karya Douglas Hofstadter:
- Epimenides adalah orang Kreta yang membuat sebuah pernyataan abadi: "Semua orang Kreta adalah pembohong."
Paradoks logika
suntingThomas Fowler (1869) menyatakan paradoks tersebut sebagai berikut: "Epimenides orang Kreta berkata, 'bahwa semua orang Kreta adalah pembohong,' namun Epimenides sendiri adalah orang Kreta; sehingga ia sendiri adalah pembohong. Namun jika ia adalah pembohong, apa yang ia katakan tak benar, dan sehingga, orang-orang Kreta adalah orang jujur; namun Epimenides adalah orang Kreta, dan sehingga apa yang ia katakan adalah benar; berkata bahwa orang-orang Kreta adalah pembohong, Epimenides sendiri adalah pembohong, dan apa yang ia katakan tak benar. Sehingga, mereka memajukan pernyataan alternatif yang menyatakan bahwa Epimenides dan orang-orang Kreta adalah orang benar dan tidak benar."[1]
Pemakaian sebagai kontradiksi logika
suntingPada abad ke-1 M, kutipan tersebut disebutkan oleh Paulus sebagai perkataan yang diucapkan oleh "salah satu nabi mereka sendiri."
Seorang dari kalangan mereka, nabi mereka sendiri, pernah berkata: "Dasar orang Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas. Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman
Referensi
sunting- ^ Fowler, Thomas (1869). The Elements of Deductive Logic (edisi ke-3rd). Oxford: Clarendon Press. hlm. 163. Diakses tanggal 1 April 2011.