Pang Juan (meninggal 342 SM) adalah seorang jenderal Tiongkok dari negara Wei pada Periode Negara Perang.

Pang Juan
Hanzi tradisional:
Hanzi sederhana:

Kehidupan awal

sunting

Pang Juan mempelajari strategi militer bersama dengan Sun Bin di kawasan pegunungan yang terpencil. Konon guru mereka adalah seorang petapa yang bernama Guiguzi. Pang Juan dan Sun Bin menjadi sahabat karib dan mereka berdua sudah seperti saudara. Pang kemudian mendatangi negara Wei saat ia mendengar kabar bahwa Raja Hui dari Wei sedang merekrut orang-orang yang berbakat. Pang berhasil mengagumkan sang raja dengan usulan kebijakan untuk memperkuat negara Wei, dan Pang dengan berani menyatakan bahwa ia mampu membantu Wei menaklukkan enam negara lainnya. Raja Hui mengangkat Pang Juan sebagai jenderal militer dan menugaskannya untuk memimpin pasukan Wei. Pang berhasil membawa kemenangan untuk Wei dalam pertempuran-pertempuran kecil melawan negara Song, Lu, dan Zheng.

Persaingan dengan Sun Bin

sunting

Pang mengajak Sun Bin untuk bergabung dengannya di Wei, tetapi ia sebenarnya sangat iri dengan Sun karena Sun belajar lebih banyak dari guru mereka. Pang Juan menjebak Sun Bin dan melaporkan kepada Raja Hui bahwa Sun Bin telah berkhianat. Sang raja mengamuk dan memerintahkan agar Sun Bin dihukum mati. Pang Juan berpura-pura memohon belas kasihan untuk Sun Bin dan sang raja bersedia untuk mengampuni nyawanya, tetapi wajahnya dicap dengan menggunakan besi panas sebagai tanda bahwa ia adalah seorang kriminal, dan tulang lututnya juga dicopot, sehingga ia menjadi orang cacat. Pang berpura-pura kasihan dengan Sun Bin dan berhasil menipunya agar ia mau menulis buku mengenai strategi militer, dan setelah buku ini selesai Pang rencananya akan membunuh Sun Bin. Namun, beberapa pelayan memberitahu Sun Bin mengenai kejahatan Pang, sehingga Sun Bin pun berpura-pura menjadi gila. Sun Bin berhasil lolos dari negara Wei dengan bantuan dari pejabat negara Qi dan kemudian menjadi ahli strategi dan negarawan yang terkemuka di negara tersebut.

Kekalahan dan kematian

sunting

Pertempuran antara Pang Juan melawan Sun Bin pun dimulai. Pang Juan memimpin pasukan Wei untuk menyerang negara Zhao, dan negara Zhao meminta bantuan dari negara Qi. Sun Bin memimpin pasukan Qi bersama dengan Tian Ji dan mengusulkan strategi "mengepung Wei untuk menyelamatkan Zhao". Strategi ini berhasil membuat Pang Juan mundur untuk menyelamatkan Wei dari pasukan Qi. Dalam Pertempuran Guiling, pasukan Pang Juan disergap oleh pasukan Sun Bin dan mengalami kekalahan. Pang lalu menyerang negara Han, dan Sun Bin menyerang negara Wei lagi untuk menyelamatkan Han. Sun lalu mencoba memancing pasukan Pang Juan untuk mengikuti pasukan Qi dengan berpura-pura kalah. Pang terjebak dan mencoba mengikuti Sun, dan ia menyadari bahwa jumlah pasukan Qi terus menyusut. Pang sangat ingin mengalahkan Sun Bin dan memimpin kavaleri ringan untuk mengejarnya, tetapi malah disergap oleh pasukan Qi di sebuah lembah yang sempit. Pertempuran ini dikenal dengan sebutan Pertempuran Maling, dan pasukan Wei mengalami kekalahan besar. Putra mahkota Wei bahkan ditangkap oleh pasukan Qi, sementara Pang Juan bunuh diri. Dalam cerita rakyat tradisional, konon Sun Bin mengukir kalimat "Pang Juan akan mati di bawah pohon ini" di sebuah pohon di kawasan penyergapan. Saat Pang Juan dan pasukannya tiba, ia melihat adanya ukiran di pohon, sehingga ia menyalakan obor untuk membacanya. Pada saat itu, pasukan Qi yang bersembunyi langsung menyerbu pasukan Wei, dan Pang Juan pun bunuh diri di bawah pohon tersebut.

Pranala luar

sunting