Pamona Barat, Poso
Pamona Barat adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Indonesia. Ibu kota kecamatan ini terletak di desa Meko.[1]
Pamona Barat | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Tengah | ||||
Kabupaten | Poso | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Mias Boroalo[1] | ||||
Populasi | |||||
• Total | 10,514 jiwa jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 72.02.20 | ||||
Kode BPS | 7204011 | ||||
Luas | 264,96 km2 | ||||
Kepadatan | 38 jiwa/km2 | ||||
Desa/kelurahan | 6 | ||||
|
Sejarah
suntingKecamatan Pamona Barat dibentuk sebagai hasil dari pemekaran dan penggabungan beberapa desa, seperti desa Toinasa yang awalnya dari kecamatan Pamona Utara, dan desa Taipa dan Salukaia dari kecamatan Pamona Selatan.[2][3]
Geografi
suntingLetak geografis
suntingPamona Barat dikelilingi oleh Kecamatan Pamona Puselemba, Kecamatan Pamona Selatan, Danau Poso, Kecamatan Lore Selatan dan Provinsi Sulawesi Selatan. Kecamatan Pamona Barat merupakan salah satu dari 6 kecamatan Pamona.[1]
Batas administrasi Kecamatan Pamona Barat adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pamona Puselemba
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pamona Selatan
- Sebelah Timur berbatasan dengan Danau Poso
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Lore Selatan dan Provinsi Sulawesi Selatan
Luas
suntingKecamatan Pamona Barat memiliki luas 264,96 km2. Dengan 33,97 persen, Meko merupakan desa dengan wilayah paling luas di kecamatan Pamona Barat. Sedangkan wilayah terkecil yaitu desa Owini, dengan hanya sekitar 8,18 km2, sekitar 3,08 persen dari wilayah total kecamatan.[1]
Topografi
suntingElevasi
suntingBerdasarkan elevasi, Kecamatan Pamona Barat pada umumnya terdiri dari daratan dan terletak rata-rata pada ketinggian 550 meter di atas permukaan laut.[1]
Kependudukan
suntingJumlah penduduk di kecamatan Pamona Barat memiliki kecenderungan meningkat tiap tahunnya. Jumlah penduduk di Pamona Barat berdasarkan data BPS Kabupaten Poso yang diperoleh dari kecamatan tercatat sebesar 10.514 jiwa dan 2.507 rumah tangga. Dari total penduduk Kecamatan Pamona Barat tersebut terdapat 5.520 jiwa penduduk laki-laki dan 4.994 jiwa penduduk perempuan dengan rasio jenis kelamin sebesar 111.[1]
Desa Meko mempunyai jumlah penduduk terbesar, yaitu sebesar 3.664 jiwa atau 33,27 persen dari total penduduk kecamatan Pamona Barat. Urutan kedua adalah desa Toinasa dengan 2.456 jiwa atau dengan kepadatan penduduk 45 jiwa/km2. Terbesar ketiga adalah desa Salukaia dengan jumlah 2.378 jiwa dengan kepadatan 50 jiwa/km2. Desa Uranosari sebesar 752 jiwa dengan kepadatan 90 jiwa/km2. Desa Owini sebesar 734 jiwa dengan kepadatan 90 jiwa/km2. Sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat di desa Taipa yaitu sebesar 530 jiwa atau hanya 4,86 persen dengan kepadatan penduduk 9 jiwa/km2.[1]
Pemerintahan
suntingPembagian administratif
suntingSecara administratif, wilayah kecamatan Pamona Barat terdiri dari 6 desa yaitu Meko, Owini, Salukaia, Taipa, Toinasa, dan Uranosari. Wilayah Kecamatan Pamona Barat terbagi menjadi 6 desa, 21 dusun dan 64 RT. Dan berdasarkan klasifikasi, terdapat 1 desa yang tergolong desa swadaya yaitu desa Uranosari, sedangkan desa lainnya tergolong desa swakarya.[1]
Setiap desa memiliki organisasi pemerintahannya untuk mempermudah koordinasi antar daerah kepada penduduknya. Organisasi pemerintah di tingkat kecamatan di bagi hingga level RT sebagai organisasi terkecil dalam suatu daerah. Pembagian organisasi juga dibentuk dengan pertimbangan jumlah penduduk di daerah tersebut. Tercatat ada 64 RT di kecamatan Pamona Barat. RT terbanyak terdapat di desa Meko yaitu 25 RT, hal tersebut terjadi dikarenakan wilayah koordinasi di daerah tersebut cukup banyak dibandingkan desa lainnya di wilayah Pamona Barat.[1]
Berikut merupakan pembagian administratif Kecamatan Pamona Barat:
Organisasi kemasyarakatan
suntingOrganisasi kemasyarakatan di suatu daerah merupakan suatu hal yang penting sebagai sarana menjalin hubungan baik daerah tersebut dan sarana untuk bertukar pikiran. Di kecamatan Pamona Barat, semua desa memiliki organisasi kemasyarakatan seperti BPD, LMD dan PKK.[1]
Sosial
suntingPendidikan
suntingDi kecamatan Pamona Barat sarana pendidikan relatif memadai. Jumlah Sekolah Dasar di kecamatan Pamona Barat sebanyak 10 unit sekolah, jika dibandingkan jumlah SD dengan jumlah desa yang ada terlihat bahwa setiap desa rata-rata memiliki 2 unit sekolah. Jumlah Sekolah Menengah Pertama/Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di kecamatan Pamona Barat sebanyak 2 unit sekolah, sedangkan jumlah Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak 1 unit sekolah.[1]
Kesehatan
suntingDi kecamatan Pamona Barat terdapat 1 puskesmas, 3 puskesmas pembantu, dan 2 Pos KB. Sedangkan dalam upaya mengendalikan jumlah kelahiran, terdapat 4 klinik KB dengan jumlah pasangan usia subur sebanyak 1.908 pasangan.[1]
Agama
suntingMayoritas penduduk di kecamatan Pamona Barat memeluk agama Protestan, setara dengan jumlah tempat ibadah Protestan seperti gereja. Jumlah fasilitas ibadah di kecamatan Pamona Barat adalah gereja berjumlah 31 unit, pura berjumlah 9 unit, dan masjid berjumlah 1 unit.[1]
Industri
suntingUsaha ekonomi yang berkembang di Kecamatan Pamona Barat adalah industri kerajinan rumah tangga, hal tersebut dipengaruhi oleh bahan baku lokal yang mudah diperoleh dan merupakan kebutuhan rumah tangga. Hingga tahun 2015, tercatat 11 perindustrian dengan skala atau golongan kecil di kecamatan ini, khususnya di desa Meko, Salukaia, dan Taipa.[1]
Kelistrikan
suntingFasilitas penerangan yang terdapat di kecamatan Pamona Barat pada umumnya menggunakan listrik PLN, masih ada yang menggunakan fasilitas penerangan lainnya. Jumlah pelanggannya setiap tahun memiliki kecenderungan untuk terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah rumah tangga yang ada di kecamatan Pamona Barat. Pada tahun 2015, jumlah pelanggan yang menggunakan penerangan PLN mencapai 2.296 rumah tangga sedangkan listrik non PLN sejumlah 66 rumah tangga. Dari 6 desa yang ada di kecamatan Pamona Barat, semuanya memiliki fasilitas penerangan listrik PLN.[1]
Transportasi
suntingSarana transportasi di kecamatan Pamona Barat dapat dilalui dengan jalur darat, sehingga angkutan yang tersedia berupa angkutan darat. Jenis angkutan darat yang berada di Pamona Barat ini berupa mobil barang, mobil penumpang dan sepeda motor. Pada tahun 2015, angkutan darat yang masih dominan di kecamatan Pamona Barat ini adalah sepeda motor.[1]
Perhubungan
suntingSarana perhubungan
suntingFasilitas perhubungan di kecamatan Pamona Barat sudah cukup baik terlihat dari jenis permukaan jalan utama yang di aspal sehingga kendaraan roda empat dapat keluar masuk untuk transportasi seluruh kegiatan baik perdagangan, wisata, hasil pertanian dan lain sebagainya.
Sarana komunikasi
suntingBerkembangnya sarana komunikasi juga mengakibatkan mudahnya komunikasi antar desa dan juga dari kecamatan ke kabupaten. Masuknya sinyal handphone hingga ke seluruh desa juga memicu perkembangan telekomunikasi di kecamatan Pamona Barat. Sarana komunikasi yang efektif digunakan di kecamatan Pamona Barat adalah SSB dan handphone.[1]
Keuangan
suntingLembaga keuangan yang terdapat di kecamatan Pamona Barat adalah lembaga Koperasi Unit Desa (KUD), dan Bank. Jumlah lembaga keuangan yang ada terdiri dari 1 KUD dan 1 bank. Bank yang terdapat di kecamatan ini adalah Bank BRI cabang. Pada realisasi penerimaan dan pengeluaran keuangan Kecamatan Pamona Barat ini, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan secara agregat, dari rutin maupun dari swadaya. Ini membuktikan bahwa pembangunan di Kecamatan Pamona Barat ini terus meningkat.[1]
Referensi
sunting- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r "Kecamatan Pamona Barat dalam Angka 2016" (PDF). BPS Kabupaten Poso. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-09-27. Diakses tanggal 26 September 2016.
- ^ "Kode dan Data Wilayah Administrasi Provinsi Sulawesi Tengah". Scribd. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-27. Diakses tanggal 2016-09-26.
- ^ "Kecamatan Pamona Barat dalam Angka 2015" (PDF). BPS Kabupaten Poso. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-09-27. Diakses tanggal 26 September 2016.