Palung Filipina (juga disebut Palung Mindanao) adalah sebuah palung laut di sebalah timur Filipina. Palung ini terletak di Laut Filipina dari Samaudra Pasifik Utara bagian barat dan berlanjut ke arah utara-barat laut dan and selatan-tenggara.[1] Palung ini memiliki panjang sekitar 1.320 kilometer (820 mil) dan lebar sekitar 30 km (19 mi) dari pusat Pulau Luzon, Filipina yang mengarah ke tenggara ke Pulau Maluku bagian utara di Halmahera, Indonesia.

Palung Filipina, di bagian tengah gambar.

Tepat di sebelah utara Palung Filipina adalah Palung Luzon Timur. Mereka terpisah, di mana kesinambungan mereka terputus-putus dan terhenti, oleh Dataran Tinggi Benham di Lempeng Laut Filipina.[2]

Formasi

sunting

Palung Filipina dihipotesiskan lebih muda dari 8-9 juta tahun silam. Bagian tengah sesar Filipina yang terbentuk pada masa Plio-Pleistosen[3] dianggap sebagai depresi kerak bumi yang aktif.[4] Palung terbentuk dari tumbukan antara lempeng Palawan dan Zamboanga. Hal ini menyebabkan perubahan proses geologi dari zona konvergen menjadi zona subduksi. Zona subduksi terletak dari barat ke timur Kepulauan Filipina.[3] Tingkat subduksi pada lempeng-lempeng ini diperkirakan sekitar 15 cm per tahun.[2] Sebuah zona konvergen berbatasan dengan sekitar 45% Palung Filipina saat ini.[3] Meskipun ada wilayah yang luas di zona subduksi, hingga tahun 2012, belum ada aktivitas gempa bumi besar yang tercatat sejak tahun 1600-an.[5] Wilayah ini dianggap memiliki aktivitas seismik yang rendah, tetapi pada tahun 2012 Palung Filipina mengalami gempa bumi berskala Mw 7,6. Gempa bumi mengguncang palung tersebut pada 10.838°LU, 126.704°BT, dengan kedalaman hiposentrum pada 34,9 km.[5] Namun daerah yang berdekatan dengan zona subduksi telah mengalami aktivitas seismik yang besar. Pada tahun 1897, Samae bagian utara mengalami gempa bumi berskala Ms 7,3 dan pada tahun 1924 di tenggara Mindanao mengalami gempa bumi berskala Ms 8.2.[5]

Kedalaman

sunting

Palung ini mencapai salah satu kedalaman terbesar di samudra, merupakan yang ketiga setelah Palung Mariana dan Palung Tonga. Titik terdalamnya dikenal sebagai Jeluk Galathea dan mencapai 10.540 meter (34.580 kaki) atau (5.760 depa).[2] Pada kedalaman ini, diyakini bahwa deuterium, sebuah isotop hidrogen, berada di dekat bagian dasar palung dari ventilasi hidrotermal laut dalam dan memiliki kepentingan komersial tinggi.

Referensi

sunting
  1. ^ Hessler, R.R., Ingram, C.L., Yayanos, A.A., and Burnett, B.R (1978). "Scavenging amphipods from the floor of the Philippine trench". Deep sea research. 25: 1029–1047. 
  2. ^ a b c Deschamps: Lallemand (2003). Intra-oceanic subduction systems: tectonic and Magmatic processes.
  3. ^ a b c Lallemand, S.E., Popoff, M., Cadet, J., Bader, A., Pubellier, M., Rangin, C., Deffontaines, B, 1998. "Genetic relations between the central and southern Philippine Trench and the Sangihe Trench". Journal of Geophysical Research. 103: 933–950. 
  4. ^ Larsen, B (1968). "Sediment from the central Philippine trench". Institute of applied geology. 
  5. ^ a b c Ye, L., Lay, T., Kanamori, H (2012). "Intraplate and interpolate faulting interactions during the August 31, 2012, Philippine trench earthquake (Mw 7.6) sequence". Geophysical Research Letters. 39.