Pakembinangun, Pakem, Sleman

desa di Kabupaten Sleman, Yogyakarta


Pakembinangun (bahasa Jawa: ꦥꦏꦼꦩ꧀ꦧꦶꦤꦔꦸꦤ꧀, translit. Pakembinangun) adalah salah satu kalurahan yang berada di Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Sebelum 1946, wilayah kalurahan ini awalnya merupakan bagian dari Kalurahan Wonogiri, Kalurahan Padasan, dan Kalurahan Pakem. Namun, ketiga kalurahan tersebut lantas digabung menjadi satu kalurahan otonom pada 1946.

Pakembinangun
Negara Indonesia
ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta
KabupatenSleman
KecamatanPakem
Kode pos
55582
Kode Kemendagri34.04.16.2004 Edit nilai pada Wikidata
Peta
PetaKoordinat: 7°39′32.54818″S 110°25′18.70050″E / 7.6590411611°S 110.4218612500°E / -7.6590411611; 110.4218612500

Sejarah

sunting

Sebelum 1946, wilayah Pakembinangun awalnya merupakan bagian dari tiga kalurahan, yaitu Kalurahan Wonogiri dengan Lurah Pawiroharjo (Sempu), Kalurahan Padasan dengan Lurah Harjodimulyo (Sambi), dan Kalurahan Pakem dengan Lurah Pawiro Sastro (Gambiran). Namun, berdasarkan Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang diterbitkan tahun 1946 mengenai "Pemerintah Kalurahan", ketiga kalurahan tersebut lantas digabung menjadi satu kalurahan otonom dengan nama "Pakembinangun". Secara resmi, Pakembinangun ditetapkan sebagai kalurahan melalui Maklumat Nomor 5 Tahun 1948 tentang "Perubahan Daerah-Daerah Kalurahan".[1]

Keadaan geografis

sunting

Krisnata, Virgawati, dan Julianto mencatat jika Pakembinangun memiliki karakteristik lahan berupa elevasi 415–518 meter di atas permukaan laut (mdpl), dengan topografi yang datar hingga landai. Sementara itu, jenis tanah di area ini adalah regosol, dengan tekstur pasir geluhan.[2] Wilayah tersebut mempunyai luas wilayah 419,3084 hektare, yang terbagi menjadi tanah pekarangan sebesar 95,5764 hektare, tanah sawah sebesar 287,0520 hektare, tanah lapangan sebesar 1,5000 hektare, tanah kuburan sebesar 1,6800 hektare, serta sungai dan jalan sebesar 33,5000 hektare. Titik tertinggi wilayah ini berada di ketinggian + 525 mdpl meter di atas permukaan laut, sedangkan titik terendahnya berada di ketinggian + 382 mdpl meter di atas permukaan laut.[3]

Wilayah ini terdiri atas 10 padukuhan, yaitu:[4]

  • Padukuhan Demen terdiri atas tujuh RT.
  • Padukuhan Duwetsari terdiri atas lima RT.
  • Padukuhan Kertodadi terdiri atas tiga RT.
  • Padukuhan Pakemgede terdiri atas lima RT.
  • Padukuhan Pakemtegal terdiri atas enam RT.
  • Padukuhan Paraksari terdiri atas empat RT.
  • Padukuhan Purwodadi terdiri atas empat RT.
  • Padukuhan Sambi terdiri atas dua RT.
  • Padukuhan Sempu terdiri atas lima RT.
  • Padukuhan Sukunan terdiri atas enam RT.[4][5]

Secara geografis, wilayah kalurahan ini mempunyai batas wilayah, yaitu:[5]

Utara Kalurahan Hargobinangun.
Timur Kalurahan Wukirsari.
Selatan Kalurahan Umbulmartani.
Barat Kalurahan Harjobinangun.

Pakembinangun memiliki lokasi yang strategi dan kondisi infrastruktur yang sudah baik, sehingga mobiitas masyarakat lebih mudah. Beberapa prasarana ekonomi dan sosial yang ada di kalurahan ini, yaitu kantor pos, dua rumah sakit besar (Rumah Sakit Jiwa Grhasia dan Rumah Sakit Panti Nugroho), pasar tradisional, kantor cabang beberapa bank, kantor pegadaian, terminal angkutan umum, dan berada + 2–3 kilometer dari Universitas Islam Indonesia (UII) dan Pusat Pelatihan Pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI).[5]

Sebagai kalurahan yang berada di kawasan pegunungan, sebagian besar wilayah ini berfungsi sebagai kawasan sabuk hijau. Menurut Wati dan Budiani, Pakembinangun merupakan ibu kota Kecamatan Pakem, sehingga peran penyedia fasilitas agropolitan terkonsentrasi di wilayah ini.[6] Oleh karena itu, masyarakat setempat rutin melakukan pengelolaan sumber daya air, yaitu saluran irigasi, mata air dan daerah aliran sungai.[7] Sementara itu, komoditas unggulan dari kawasan agropolitan di kalurahan ini adalah padi.[8]

Keadaan ekonomi

sunting

Secara umum, masyarakat Pakembinangun mayoritas bermata pencaharian sebagai sebagai karyawan swasta. Urutan selanjutnya adalah wiraswasta, petani/pekebun, pedagang, buruh harian lepas, dan pegawai negeri sipil (PNS). Pusat perekonomian wilayah ini berada di Pasar Pakem yang berjarak + 500 meter dari kantor kalurahan. Beberapa usaha kuliner sebagai penunjang wisata di kawasan ini meliputi produk makanan basah maupun kering hasil olahan dari warga maupun beberapa toko kelontong dan modern. Berdasarkan catatan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Kalurahan Pakembinangun Tahun Anggaran 2022, beberapa warga dan kelompok masyarakat Pakembinangun telah diberikan pelatihan dan pembinaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang olahan makanan, kerajinan, dan produk lain yang dapat dipasarkan, sehingga dapat meningkatkan nilai jual.[9]

Objek wisata

sunting
 
Ledok Sambi.

Beberapa objek wisata yang berada di Pakembinangun, yaitu:

  • Desa Wisata Sambi.[10]
  • Embung Pakembinangun.[11]
  • Ledok Sambi.[12]
  • Lor Sambi.[13]

Berikut lurah yang pernah menjabat di Pakembinangun.[1]

No. Nama Asal Periode
1. Hardjodimulyo Kertodadi 1946–1965
2. Mujono Paraksari 1965–1982
3. Aris Munandar*) Pakemgede 1983–1985
4. Suhardjono Balong 1986–1995
5. Dik Wardanis Kuntohadi Pesanggrahan 1996–1998
6. Noor Edi Pamungkas Sukunan 1999–2007
7. Huri Kristana Pakemtegal 2007–2009
8. Suharto H.S. Pakemtegal 2010–2016
9. Djoko Mulyono Demen 2016–2017
10. Suranto Wonogiri 2017–sekarang
Keterangan:
*) Penjabat sementara.

Rujukan

sunting

Daftar pustaka

sunting

Buku

Jurnal

Pranala luar

sunting