Pakandangan, Enam Lingkung, Padang Pariaman

nagari di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat

Pakandangan merupakan salah satu nagari yang terdapat dalam kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Pakandangan terkenal dengan pasarnya yang terkenal dengan nama Balai Kamih (Pasar Kamis). Pondok Pesantren Nurul Yaqin terletak di Ringan-Ringan, salah satu korong di nagari ini.

Pakandangan
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenPadang Pariaman
KecamatanEnam Lingkung
Kodepos
25584
Kode Kemendagri13.05.17.2001 Edit nilai pada Wikidata
Luas1.289 ha
Jumlah penduduk±4.800 jiwa[butuh rujukan]
Peta
PetaKoordinat: 0°38′9.600″S 100°15′43.200″E / 0.63600000°S 100.26200000°E / -0.63600000; 100.26200000

Lokasi

sunting

Mesjid Raya Pakandangan terletak di nagari pakandangan kecamatan enam lingkung kabupaten padang pariaman. Mesjid ini. Berdiri pada tahun 1865. Mesjid raya yang terletak di nagari pakandangan dikenal juga oleh masyarakat dengan sebutan mesjid pancuran tujuah, karna didepan mesjid ini memiliki pancuran tujuh buah. Sebagai tempat ber wudhu oleh para jemaah yang shalat.

Mesjid raya pakandangan masih tetap berfungsi sebagai mana mesti nya, bahkan banyak kegiatan masyarakat yang dilakukan di dalam mesjid. Letak mesjid di pusat nagari pakandangan dan akses dari jalan mudah

Transportasi

sunting

Jarak dari jalan raya padang bukit tinggi ±3 kilometer dan dari pusat perdagangan ±50 kilometer

Jumlah penduduk

sunting

Jumlah penduduk nagari ini sekitar 4.718 jiwa dengan 1.086 kepala keluarga.

Sumber daya alam

sunting

Hampir seluruh masyarakat di Nagari Pakandangan telah memanfaatkan pekarangan belakang rumahnya sebagai kolam ikan. Jenis ikan yang banyak dikembangkan adalah ikan gurame, mas, mujair, dan lele.

Lahan sawah yang datar seluas 600 hektar dimana air irigasi mengalir setiap saat. Sumber air minum yang terdapat di Nagari Pakandangan berasal dari mata air, sumur gali, sumur pompa, PAM, pipa, dan sungai. Terdapat 13 mata air yang dimanfaatkan oleh 26 kepala keluarga, 778 sumur gali dimanfaatkan oleh 778 kepala keluarga, 1 PAM untuk 259 kepala keluarga, 21 Pipa untuk 21 kepala keluarga dan sungai yang telah dimanfaatkan oleh 17 kepala keluarga.

Nagari Pakandangan Kecamatan Enam lingkung Kabupaten Padangpariaman merupakan salah satu nagari dengan tingkat pendidikan yang baik. 6 orang sudah menempuh jenjang pendidikan S3, 126 orang S2 dan 311 orang S1, lainnya masih banyak yang berada dibangku SMA, SMP dan SD. Jumlah penduduk nagari ini sekitar 4.718 jiwa dengan 1.086 kepala keluarga.

Kebanyakan penduduk bermata pencarian petani, buruh tani, buruh, perajin, pedagang, peternak, dokter, montir dan pegawai. Usaha peternakan juga berkembangs ebagai bagian dari mata pencarian penduduk. Ternak yang dikembangkan terdiri dari sapi, kerbau, ayam, bebek, kambing, angsa dan kelinci.

Hampir seluruh masyarakat di Nagari Pakandangan telah memanfaatkan pekarangan belakang rumahnya sebagai kolam ikan. Jenis ikan yang banyak dikembangkan adalah ikan gurame, mas, mujair, dan lele. Lahan sawah yang datar seluas 600 hektar dimana air irigasi mengalir setiap saat. Sumber air minum yang terdapat di Nagari Pakandangan berasal dari mata air, sumur gali, sumur pompa, PAM, pipa, dan sungai. Terdapat 13 mata air yang dimanfaatkan oleh 26 kepala keluarga, 778 sumur gali dimanfaatkan oleh 778 kepala keluarga, 1 PAM untuk 259 kepala keluarga, 21 Pipa untuk 21 kepala keluarga dan sungai yang telah dimanfaatkan oleh 17 kepala keluarga.

Selain gempa, wilayah ini sangat rawan terhadap kekeringan. Menurut informasi masyarakat, pernah terjadi bencana kekeringan yang hebat pada 1986. Bencana kekeringan telah meluluhkan relung hidup masyarakat karena tidak ada hasil panen dari tanaman yang mereka tanam.

Wilayah nagari Pakandangan cenderung datar dengan ketinggian wilayah 4 meter dari permukaan laut. Nagari Pakandangan terdiri dari 5 korong: Pasa Pakandangan, Tanjung Aua, Sarang Gagak, Ringan-ringan dan Kampuang Paneh. Keseluruhan areal nagari mencapai 1.289 hektar. Dalam setahun, terdapat 4 bulan basah dengan suhu rata-rata harian 28-32 °C.

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting