Pagoda Utara Chaoyang
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Pagoda Utara Chaoyang adalah salah satu dari tiga pagoda yang terletak di distrik Shuangta, kota Chaoyang, provinsi Liaoning, Republik Rakyat Tiongkok. Dari ketiga pagoda, pagoda inilah yang terletak paling utara; oleh sebab itu, pagoda ini dinamakan pagoda utara.
Pagoda Utara Chaoyang | |
---|---|
Nama asli Hanzi: 朝阳北塔 | |
Letak | Kota Chaoyang, Provinsi Liaoning |
Koordinat | 41°34′44″N 120°27′23″E / 41.57889°N 120.45639°E |
Dibangun | Dinasti Tang |
Dipugar | Dinasti Liao |
Pada awalnya, tidak banyak catatan sejarah mengenai pagoda ini. Pada proyek reparasi besar-besaran yang dilaksanakan antara tahun 1984 hingga 1992, para arkeolog yang memeriksa pagoda ini berdebat mengenai waktu pembangunannya. Beberapa pendapat dikeluarkan, antara lain bahwa pagoda ini dibangun pada Zaman 16 Kerajaan, Dinasti Wei Utara, Dinasti Sui, Dinasti Tang, atau Dinasti Liao. Pada akhirnya, para sejarawan dan arkeolog lainnya menemukan bahwa pagoda ini dibangun pada masa Dinasti Tang, namun turut diperbaiki pada masa Dinasti Liao. Akibat perdebatan yang berlangsung di antara kelima dinasti ini, pagoda ini mendapat julukan Pagoda Lima Dinasti (“五世同堂塔” atau “五世同体塔”).
Pagoda ini memiliki undakan 13 atap yang berulang. Tingginya 42,6 meter. Secara berurutan dari bawah hingga atas, struktur pagoda ini terdiri dari fondasi, persemayaman Buddha yang terdapat di bagian dalam fondasi, tubuh pagoda, atap berundak, serta puncak pagoda, yang didekorasi dengan ornamen-ornamen Buddhis. Gerbang pagoda ini terletak di dinding selatan, tidak berada di luar, melainkan menempel pada dinding dan langsung mengarah ke ruangan dalam persemayaman Buddha. Langit-langit di ruangan ini mencapai 27 meter; di bagian bawah tanah (di bagian dalam fondasi) terdapat kuil bumi, dan di atasnya terdapat kuil langit. Kuil langit ini adalah sebuah sarira atau tempat peletakan artefak Bhikkhu terdahulu, yang berisi dua relik Shakyamuni yang ditemukan tahun 1988.
Pada tahun 1988, Republik Rakyat Tiongkok memasukkan Pagoda Utara Chaoyang ke dalam Daftar Cagar Budaya Penting Nasional Tiongkok.
Struktur
suntingPagoda Utara Chaoyang adalah salah satu dari tiga pagoda yang terletak di distrik Shuangta, kota Chaoyang, provinsi Liaoning, Republik Rakyat Tiongkok. Dari ketiga pagoda, pagoda ini terletak paling utara; oleh sebab itu, pagoda ini dinamakan Pagoda Utara.
Tinggi pagoda ini 42,6 m dengan 13 atap berundak yang sama besar di semua sisi. Secara berurutan, struktur pagoda ini dari paling bawah hingga paling atas adalah: fondasi, pedestal batu, persemayaman Buddha (bagian dalam), tubuh pagoda, atap pagoda, lalu penutup pagoda.[1]
Fondasi, pedestal batu, dan persemayaman Buddha
suntingKeliling fondasi ini diperkirakan mencapai 100 m dengan tinggi 7 m. Fondasi ini aslinya digunakan sebagai fondasi Istana Longcheng yang digunakan oleh Kerajaan Bei Utara dari Zaman 16 Kerajaan.
Di atasnya berdiri pedestal kotak yang dibangun menggunakan batu abu-abu, dengan panjang 26 m dan tinggi 5,1 m. Jarak antara keliling fondasi batu dengan dinding pedestal pagoda adalah 1,3 m. Pada sudut tenggara dan barat daya pedestal ini terdapat batu yang dapat digunakan untuk melompat masuk ke persemayaman. Di sisi timur, selatan, dan utara pedestal ini, terdapat lengkungan pintu serta koridor. Pada koridor ini dapat dilihat peninggalan Kerajaan Bei Utara berbentuk dasar batu tiang istana, serta peninggalan-peninggalan selanjutnya dari Dinasti Wei, Sui, Tang dan Liao, yang dibuat dari tanah liat atau batu kali. Keberadaan peninggalan lima dinasti ini membuat pagoda ini dijuluki sebagai Pagoda Lima Dinasti.
Pedestal ini memiliki tinggi 4,35 m dan lebar 15,15 m, terdiri dari tiga lapis lotus, dilengkapi dengan platform batu, gerbang palsu, dekorasi, kuda-kuda, gambar burung, batu lengkung, dan seterusnya. Di dinding selatan pedestal terdapat sepasang pintu masuk, dan di utara, timur serta barat terdapat gerbang palsu yang semuanya memiliki tinggi 1,95 m dan lebar 1,45 m. Di sisi timur dan barat terdapat patung penjaga, dan di sisi utara terdapat patung Apsara terbang. Di batu lengkung terdapat enam jenis ukiran, antara lain penggambaran kelahiran dari opapatika, bunga Peony, bunga teratai, perempuan yang menari, dan lain-lain. Ruangan dalam kuil berbentuk kotak, dengan tinggi langit-langit 27 m. Lebar ruangan di dasar kuil 5,7 m, sementara di puncak hanya sebesar 0,86 m. Di dalam kuil terdapat patung Vairocana.[1][2]
Tubuh pagoda
suntingBagian tubuh pagoda terletak di atas pedestal, dengan tinggi 6,32 m. Pada keempat sisi dinding luar terdapat undakan dan empat tiang. Atap berundak berdiri di atas keempat tiang ini. Di keempat sisi tubuh pagoda terdapat empat relief yang terletak tepat di bagian tengah. Keempat relief ini menggambarkan Buddha dari dunia Vajradhatu (Kongokai) dalam tradisi Tantra dalam posisi duduk. Kepala masing-masing Buddha dihiasi dengan mahkota, lehernya dihiasi dengan kalung giok dan mutiara, tubuhnya mengenakan kasaya, pakaian bhikkhu; posisinya terduduk dalam sila meditasi. Di sisi timur terdapat Aksobhya, sisi barat Amitabha Buddha, sisi utara Amoghasiddhi Buddha, dan sisi selatan, Ratnasambhava Buddha. Di kedua sisi masing-masing figur Buddha terdapat relief Boddhisatva, yang masing-masing digambarkan sama. Di ruang antara masing-masing figur Buddha serta Boddhisatva dan tiang pagoda terdapat relief pagoda nisan, yang digambarkan sama dengan model 13-undakan Pagoda Utara Chaoyang dengan tinggi 3,2 m. Di bagian dalam masing-masing pagoda nisan terukir nama pagoda. Berikut ini adalah nama-nama yang terukir, dimulai dari pagoda sisi barat daya dan berjalan searah jarum jam: Pagoda Jingfan Wanggong Shengchu (净饭王宫生处, lit. "tempat lahir di Istana Raja Jingfan") Pagoda Putishuxia Chengfo (菩提树下成佛, lit. "mendapat pencerahan di bawah pohon Bodhi"), Pagoda Luyeyuanzhong Falun (鹿野苑中法轮, lit. "memutar roda Dhamma di Taman Luye"), Pagoda Gei Guduyuan Mingcheng (给孤独园名称, lit. "memberikan nama di Taman Gudu"), Pagoda Qunüchengbian Jie (曲女城边宝阶, lit. "harta karun di kota Qunü"), Pagoda Kan Gejueshan Bore (看阁崛山般若, lit. "melihat prajna di Bukit Gejue"), Pagoda Anluoweilin Wei Mo (庵罗卫林维摩, lit. "mempertahankan kebenaran di Hutan Anluowei"), serta Pagoda Poluolinzhong Yuanji (婆罗林中圆寂, lit. "mangkat di Hutan Poluo"). Dalam semua ukiran pagoda terdapat ukiran Shakyamuni dalam posisi duduk, kecuali pagoda di tenggara yang menampilkan Nirwana dan pagoda di timur laut, yang menampilkan Vimalakirti. Tepat di atas tengah antara ukiran Buddha dan pagoda terdapat sepasang apsara terbang.[1][2]
Atap dan puncak pagoda
suntingPagoda ini beratap 13. Atap 1–11 merupakan renovasi dari atap 4–14 di waktu Dinasti Tang dan Sui, sementara atap 12 dan 13 merupakan tambahan dari dinasti Liao. Atap pertama dibuat dari imitasi kayu dan batu, dengan tinggi 1,64 m dan lebar 1,96 m. Mulai dari atap 2 ke atas, lebar ini perlahan menyempit. Di bagian puncak atap pagoda terdapat puncak pagoda. Di bagian dasar puncak pagoda ini terdapat lotus berbentuk oktagon, dan di atasnya terdapat lengkungan ke dalam serta bentuk mangkuk permintaan nasi para Bhikkhu yang terbalik.[1][2]
Ruangan tepat di atas ruang bawah tanah pagoda ini, Kuil Langit, tertutup di dalam inti atap 12. Kuil Langit dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian pintu, lorong pendek, serta bagian dalam kuil itu sendiri. Panjang ruang pintu adalah 1,03 m, lebarnya 1,43 m dan tinggi 1,72 m. Ruang pintu bagian utara membuka menjadi lorong pendek, dengan panjang 1,2 m, lebar 1,8 m, dan tinggi 1,72 m. Pada gilirannya, lorong ini kemudian membuka menjadi bagian dalam kuil, sebuah ruangan kotak dengan lebar sama rata 1,39 m dan tinggi 1,27 m. Di langit-langit bagian dalam dan bagian pintu kuil terdapat kayu tumbuhan jalar yang menjalar hingga ke tubuh pagoda. Kuil bagian dalam pada awalnya dilapisi dengan kapur limau, akan tetapi kapur ini sudah terhapus sepenuhnya. Pagoda ini memiliki tanda-tanda pernah terbakar karena kebakaran yang disebabkan sambaran halilintar.[1][2][3][4]
Kuil bumi
suntingKuil bumi, yang terletak di bawah tanah (bagian dalam fondasi) pagoda, dapat dimasuki lewat sebuah jalan masuk di koridor selatan. Tinggi kuil ini adalah 4,48 m, sisi timurnya panjang 1,76 m, dan sisi selatannya panjang 2,05 m. Keempat dinding, serta sisi luar kuil, terbuat dari batu kali yang dipotong dan dilumuri dengan kapur limau. Langit-langit kuil ini dibangun dengan papan kayu putih yang banyak dicuri; saat ditemukan, bagian ini sudah rusak parah. Kuil ini memiliki pula sebuah lubang kotak yang dapat digunakan untuk naik ke ruangan dalam kuil langit, yang terletak satu tingkat lebih tinggi.
Tepat di tengah-tengah kuil terdapat sebuah pilar batu Buddha bersegi delapan, dibentuk dari batupasir. Pilar ini mencapai 5,26 meter dalam tiga tingkat, kecuali bagian-bagian yang ketika ditemukan sudah terjatuh ke tanah. Potongan paling bawah pilar ini dapat terbagi menjadi tiga segmen. Segmen paling bawah berbentuk oktagon dengan diameter 1,21 m. Pada empat sisi oktagon ini terdapat ukiran tempat cuci tangan dan pada sisanya terdapat ukiran apsara. Di potongan tengah, terdapat ukiran Boddhisatva; dan pada potongan yang paling atas, terdapat ukiran lotus.
Di potongan tengah, terdapat ukiran 7 Buddha yang telah meninggal, dengan masing-masing sisi mereka dikelilingi Boddhisatva. Di potongan atas, terukir kedelapan pagoda memorial serta nama-namanya, di sisinya terukir nama ketujuh Buddha. Di potongan tiang keempat, terdapat delapan raja yang menceritakan tentang berbagai mutiara kebajikan yang mereka dapatkan dari Buddha, nama mereka, serta tahun; salah satunya ada yang bertuliskan, "Tahun ke-35 Rezim Kaisar Chongxi".[1][2][3][4]
Penemuan artefak
suntingPada tahun 1973, para arkeolog yang memeriksa sisi tenggara platform berhasil menggali satu figur Buddha yang berasal dari zaman Kerajaan Bei Utara, serta 4 buah patung penjaga dari Dinasti Tang.[3]
Pada tahun 1986, arkeolog yang meneliti kuil langit dan kuil bumi menemukan sejumlah besar artefak. Antaranya, di Kuil Langit, selain terdapat surat yang terukir pada tablet baru, juga terdapat sebuah relik berbentuk pagoda yang terbuat dari emas, sebuah vas atau kendi penyimpanan relik yang terbuat dari emas dan batu agate, sebuah pagoda yang terbuat dari emas dan perak, satu buah pagoda, satu buah peti mati sederhana yang terbuat dari perak dan sudah rusak dilalap api, satu buah atap, tiga buah patung Boddhisatva yang disapih emas, empat buah patung pohon bodhi dari perak, sebuah ornamen berbentuk lampion yang terbuat dari perak, delapan buah piring perak yang didekorasi secara merah, 10 buah piring perunggu, satu buah kendi perak, satu buah kotak perak, satu buah botol perak, serta sembilan buah cermin perunggu. Semua artefak ini belum termasuk dua patung Shakyamuni yang terdapat di dalam vas.[a] Selain itu, ada pula sebuah vas porselen dengan motif lotus, sembilan buah piring, tujuh buah piring keramik, sebuah patung kaca yang disepuh emas dan sebuah prisma bersisi tujuh, dua buah batu giok, dua buah cincin giok, satu buah kapak batu agate, sebuah mangkuk amber, satu buah patung apsara terbang dari giok, satu buah patung angsa dari giok, serta 400 kotak koin perunggu. Selain itu, di kuil langit juga terdapat sisa-sisa kain sutera yang pernah terbakar.[1][4]
Di dalam kuil bumi terdapat satu buah prasasti batu, satu buah patung singa perempuan dari porselen, empat buah piring, dua buah mangkuk, tujuh buah piring kecil serta satu buah vas porselen. Selain itu, terdapat pula batu kristal, batu giok, batu agate, dan batu amber, semuanya mencapai 374 biji-bijian kecil; 2 buah ukiran bambu berbentuk orang, 33 buah koin perunggu, serta 5 buah ornamen perunggu. Selain itu, pada lubang-lubang di dinding pun para arkeolog menemukan banyak sekali serpihan porselen, satu buah pedestal lotus dan 148 kotak koin.[1][4]
Perlindungan
suntingBagian puncak pagoda ini mengalami kerusakan yang tampak akibat tersambar petir di awal tahun 1980an.[6] Pada bulan Agustus 1984, hingga Desember 1992, Kementerian Kebudayaan Nasional Republik Rakyat Tiongkok memperbaiki dan menginspeksi seluruh aspek Pagoda Utara Chaoyang. Tampak aslinya kembali muncul setelah direparasi.[7] Pada tahun 1990, didirikan sebuah museum atas nama pagoda ini, yang dikhususkan bagi kebudayaan Buddhis; museum ini dinamakan Museum Pagoda Utara Kota Chaoyang.[8] Pagoda ini dimasukkan ke dalam Daftar Cagar Budaya Penting Nasional Tiongkok pada tahun 1988.[9] Pagoda ini kembali diperbarui mengikuti revitalisasi kota Chaoyang pada tahun 2003.[7] Pada tahun 2004, halaman depan serta ruangan inti pagoda ini dibuka untuk umum.[10] Pada tahun yang sama, situs baru Museum Pagoda Utara Kota Chaoyang rampung dan resmi dibuka pada tahun 2006.[8] Pada tahun 2015, Pusat Layanan Dokumentasi Budaya Provinsi Liaoning mengambil gambar pagoda ini untuk dijadikan bahan sebuah film dokumenter yang bertujuan merekam artefak budaya.[11]
Referensi
sunting- ^ a b c d e f g h 杜斌 (2007). "朝阳北塔——五世同堂宝塔". 佛学研究: 208–215.
- ^ a b c d e 张剑波,王晶辰,董高 (1992). "朝阳北塔的结构勘察与修建历史". 文物: 29–37.
- ^ a b c 梁银景 (2008). "朝阳北塔出土泥塑像的渊源及奉安场所探讨". 边疆考古研究: 259–282.
- ^ a b c d 董高,张洪波 (1992). "辽宁朝阳北塔天宫地宫清理简报". 文物: 1–28, 97–103.
- ^ "东北考古史上重大发现--佛祖真身舍利惊现朝阳" (dalam bahasa Tionghoa). 华商晨报. 30 April 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-17. Diakses tanggal 9 Februari 2015.
- ^ "辽宁省朝阳北塔国宝级佛舍利出土大揭秘" (dalam bahasa Tionghoa). 沈阳今报. 30 Agustus 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-27. Diakses tanggal 9 Februari 2015.
- ^ a b "朝阳北塔:世界上唯一的五世同体塔" (dalam bahasa Tionghoa). 辽沈晚报. 22 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-07. Diakses tanggal 9 Februari 2015.
- ^ a b "朝阳市博物馆" (dalam bahasa Tionghoa). 文化朝阳网. 26 November 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-19. Diakses tanggal 9 Februari 2015.
- ^ "国务院关于公布第三批全国重点文物保护单位的通知" (dalam bahasa Tionghoa). 中华人民共和国国家文物局. 26 November 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-08. Diakses tanggal 9 Februari 2015.
- ^ "2005年政府工作报告" (dalam bahasa Tionghoa). 朝阳市人民政府网. 3 Mei 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-07-15. Diakses tanggal 9 Februari 2015.
- ^ "辽宁为15座鲜有历史记载的辽代古塔建立影像资料" (dalam bahasa Tionghoa). 新华网. 2015-01-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-19. Diakses tanggal 9 Februari 2015.
Catatan kaki
suntingArtikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |