Plant Resources of Southeast Asia (Sumberdaya Nabati Asia Tenggara, disingkat PROSEA) merupakan suatu program kerja sama antarbangsa yang bertujuan utama menginventarisasi dan mendokumentasi semua sumberdaya nabati di wilayah Asia Tenggara. Kantor pusat lembaga ini terletak di Bogor, Indonesia, dan dikelola melalui jaringan sejumlah negara, seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Belanda.

Program ini bermula dari studi kelayakan yang dilakukan oleh Universitas Pertanian Wageningen dari Belanda pada rentang waktu 1985-1986, dan dilanjutkan dengan persiapan pembentukan jaringan kerja sama pada rentang waktu 1987-1990. Pada masa ini dilakukuan kerja sama antara lembaga-lembaga yang bermitra untuk kegiatan dokumentasi, konsultasi, dan publikasi. Pada masa ini pula Yayasan PROSEA dibentuk.

Produk pertama adalah dirilisnya 10 volume buku kompilasi mengenai sejumlah tumbuhan berguna di Asia Tenggara antara tahun 1991 dan 1995, sebagian juga diterbitkan dalam bahasa Indonesia. Bersamaan dengan itu diluncurkan pula bank data yang mencakup teks buku saku, rujukan pustaka, serta informasi lainnya. Masa berikutnya ditandai dengan dirilisnya 10 volume buku kompilasi berikutnya serta pengembangan jaringan basis data yang dapat diakses melalui internet.

Perubahan penting terjadi setelah dialihkannya pusat publikasi dari Wageningen ke Bogor. Selain itu, terjadi pula perubahan dalam pendukungan dana.

Semenjak 20 Juni 2007 didirikan Asosiasi PROSEA, menggantikan Yayasan PROSEA, dengan Sekretariat di Bogor dan ditangani oleh LIPI. Asosiasi PROSEA tidak lagi hanya menangani dokumentasi dan publikasi tetapi juga menghasilkan produk berdasarkan sintesis pengetahuan dang menghasilkan produk-produk khusus untuk mengatasi isu-isu global, seperti kemiskinan, kelaparan, pengurangan emisi karbon, perusakan hutan, serta penurunan mutu lahan, melalui pemanfaatan sumber daya nabati secara berkelanjutan.

Pranala luar

sunting