Perusahaan Motor Transport Ondernemer Hasan

perusahaan asal Indonesia
(Dialihkan dari PMTOH)

PT Perusahaan Motor Transport Ondernemer Hasan (atau dikenal dengan singkat: PMTOH) adalah perusahaan bus Indonesia yang berbasis di Kota Banda Aceh, Aceh. PMTOH merupakan salah satu perusahaan bus tertua dan terbesar di Provinsi Aceh yang masih beroperasi hingga kini.[2]

PT Perusahaan Motor Transport Ondernemer Hasan
Didirikan1957
Kantor pusatJalan Kuta Alam, Banda Aceh, Aceh
Wilayah layanan
Jenis layananAntarkota
KelasEkonomi, Bisnis, Eksekutif
Rute terpendekTakengon - Medan
Rute terpanjangBanda Aceh - Solo
Jenis bahan bakarDiesel
OperatorPT Perusahaan Motor Transport Ondernemer Hasan
PimpinanJumadi Hamid[1]

Trayek

sunting

Pada puncak masa keemasannya, PMTOH melayani berbagai trayek dari Banda Aceh ke berbagai kota di pulau Sumatera dan pulau Jawa.

Salah satu trayek yang dilayani PMTOH masuk dalam salah satu trayek bus terjauh di Indonesia, yakni trayek Banda Aceh menuju Solo, Jawa Tengah.

Trayek yang dilayani bus PMTOH hingga kini

sunting

Lintas Sumatera

sunting

Sebelum adanya layanan maskapai penerbangan bertarif rendah dari berbagai maskapai penerbangan, jasa transportasi penumpang SumateraJawa didominasi oleh angkutan bus yang dikategorikan sebagai bus antarkota. Ribuan kilometer Jalan Raya Lintas Sumatera diramaikan oleh ratusan operator bus yang melayani trayek antarkota di Sumatera, maupun trayek ke pulau Jawa.

Pada masa jaya angkutan penumpang bus jarak jauh dari akhir dekade 1970-an hingga awal dekade 2000-an, beberapa operator bus di Sumatera berkembang menjadi besar. Di antara beberapa operator bus tersebut, PMTOH (Aceh) bersama ALS (Sumatera Utara), ANS (Sumatera Barat) dan PO NPM (Sumatera Barat), serta Gumarang Jaya (Lampung) yang mendominasi Jalan Raya Lintas Sumatera, baik lintas tengah maupun lintas timur.

Rujukan

sunting
  1. ^ [1] Daftar perusahaan angkutan Bus dari Aceh
  2. ^ "PMTOH Datangkan Armada Terbaru" Diarsipkan 2015-11-24 di Wayback Machine. Atjeh Post, 17 Maret 2014. Diakses 24 November 2015.

Pranala luar

sunting