P&O Cruises Australia

P&O Cruises Australia adalah sebuah operator kapal pesiar yang berkantor pusat di Chatswood, New South Wales, Australia.

P&O Cruises Australia
Anak perusahaan
IndustriPenyantunan
Didirikan2000
Kantor pusatSydney, Australia
Wilayah operasi
Australia & Selandia Baru
Tokoh kunci
Sture Myrmell (Presiden P&O Cruises)
ProdukKapal pesiar
IndukCarnival Corporation & plc
Situs webwww.pocruises.com.au
Catatan kaki / referensi

Bendera P&O

Awalnya merupakan saudara dari P&O Cruises asal Britania Raya, perusahaan ini sebelumnya merupakan bagian dari Peninsular & Oriental Steam Navigation Company dan memiliki hubungan sejarah langsung dengan kapal pesiar pertama di dunia. Dengan demikian, perusahaan ini adalah salah satu operator kapal pesiar tertua di dunia, dan kini merupakan bagian dari Carnival Corporation & plc yang dikelola secara lokal oleh Carnival Australia. Perusahaan ini kini mengoperasikan tiga unit kapal yang berlayar dari sejumlah pelabuhan di Australia dan Selandia Baru.[1]

Sejarah

sunting

Awal mula

sunting

P&O Cruises Australia memulai sejarahnya dari divisi pengangkutan penumpang dari Peninsular and Oriental Steam Navigation Company, sebuah perusahaan asal Britania Raya yang mengoperasikan kapal penumpang pertama di dunia pada awal abad ke-19. P&O kemudian menjadi perusahaan pertama yang mengoperasikan kapal penumpang ke Australia, dengan pelayaran perdana dilakukan pada tahun 1932.[2] Pengangkutan penumpang tersebut kemudian berevolusi menjadi pelayaran pesiar, sehingga P&O mulai memakai merek P&O Cruises, dengan bisnisnya di Australia kemudian menjadi P&O Cruises Australia.

1980-an – 2002: Pertumbuhan dan P&O Princess Cruises

sunting

Pada dekade 1980-an, P&O berbisnis di Australia dengan mengoperasikan SS Oriana, yang dipindahkan ke Australia pada dekade 1980-an.[butuh rujukan] Pada tahun 1988, P&O Group membeli Sitmar Cruises, sehingga TSS Fairstar kemudian dioperasikan dengan merek P&O Holidays Australia.[butuh rujukan] Pada tahun 1997, Fairstar digantikan oleh SS Fair Princess, yang sebelumnya dioperasikan oleh Princess Cruises dan kemudian dioperasikan oleh P&O hingga tahun 2001.[3]

Pada tahun 2000, P&O Group memisahkan semua bisnis kapal pesiarnya. Sebagai hasilnya, bisnis P&O Cruises di Australia pun dipisah menjadi sebuah perusahaan tersendiri yang diberi nama P&O Cruises Australia.[4] P&O Princess Cruises lalu juga dibentuk sebagai sebuah perusahaan tersendiri yang beranggotakan P&O Cruises, P&O Cruises Australia, Princess Cruises, AIDA Cruises, serta kemudian, A'Rosa Cruises dan Ocean Village.[4]

2003–sekarang: Carnival Corporation & plc

sunting

Pada bulan April 2003, P&O Princess Cruises bergabung dengan Carnival Corporation untuk membentuk Carnival Corporation & plc,[5] operator kapal pesiar terbesar di dunia, dengan memiliki sebelas operator kapal pesiar pada saat itu, termasuk P&O Cruises Australia.

Pada bulan Oktober 2009, P&O mendonasikan 740 bantal kepada Palang Merah untuk membantu korban gempa bumi dan tsunami di Pasifik Selatan. P&O juga berjanji akan segera mendonasikan kasur, bantal, dan lampu.[6]

Pada bulan Januari 2020, Carnival Foundation, Micky & Madeleine Arison Family Foundation, dan lima operator kapal pesiar milik Carnival Corporation & plc cruise (P&O Cruises Australia, Carnival Cruise Line, Cunard Line, Holland America Line, dan Princess Cruises) bersama-sama mendonasikan lebih dari US$1,25 juta untuk mendukung upaya pemulihan pasca kebakaran hutan yang menyebabkan kehancuran luas di seantero Australia.[7] Kemudian, selama pandemi COVID-19, P&O terlibat dalam sebuah kontroversi dengan New South Wales Police Force, setelah NSW Police Force memerintahkan Pacific Explorer untuk meninggalkan Australia pada tanggal 2 April 2020, sebuah perintah yang diklaim oleh presiden P&O, Sture Myrmell, "tidak pernah dilakukan sebelumnya". Sture Myrmell juga menyebut bahwa kapal tersebut belum pernah menyebabkan kasus koronavirus dan P&O secara rutin berkontribusi besar kepada ekonomi Australia.[8][9] NSW Police Force pada akhirnya memerintahkan total enam kapal pesiar yang berada di pesisir New South Wales untuk keluar dari Australia, dengan didukung oleh Australian Defence Force yang bertugas mengawasi logistik dan kepatuhan.[8][9] Perintah tersebut datang setelah Komisioner Polisi NSW, Mick Fuller, menuduh kapal-kapal tersebut menunda keberangkatan dan khawatir penularan yang terjadi di atas kapal akan membuat sistem kesehatan di NSW kewalahan.[8][9]

Linimasa armada

sunting

Sejak didirikan, P&O Cruises Australia belum pernah mengoperasikan kapal baru, sehingga hanya mengoperasikan kapal yang sebelumnya dioperasikan oleh perusahaan lain.

Tambahan armada

sunting

Pada tahun 2001, Sky Princess milik Princess Cruises dipindahkan kembali ke Australia dan diubah namanya menjadi Pacific Sky. Kapal tersebut pun menjadi kapal modern pertama di lingkungan P&O Cruises Australia.[10] Pada tahun 2004, Pacific Sun juga menjadi armada perusahaan ini, dan kemudian disusul oleh Pacific Star pada tahun 2005. Pada bulan Oktober 2007, kapal tertua di lingkungan Princess Cruises, yakni Regal Princess, diserahkan ke P&O, dan setelah direhabilitasi selama satu bulan, kapal tersebut kembali dioperasikan dengan nama Pacific Dawn.[11]

Pada tanggal 30 Oktober 2008, Carnival Corporation mengumumkan penutupan Ocean Village yang berkantor pusat di Britania Raya.[12] Bersamaan dengan penutupan tersebut, dua unit kapal Ocean Village pun diserahkan ke P&O. Ocean Village Two mulai dioperasikan oleh P&O pada bulan Desember 2009 dengan nama Pacific Jewel.[12] Sementara Ocean Village menyusul pada akhir tahun 2010 dengan nama Pacific Pearl.[13] Dengan tambahan tersebut, P&O Australia pun mengoperasikan empat unit kapal.[14]

Pada bulan Mei 2014, Carnival Corporation mengumumkan bahwa Holland America Line akan menyerahkan Statendam dan Ryndam ke P&O Australia pada tahun 2015 setelah direhabilitasi untuk menyesuaikan dengan selera masyarakat Australia dan Selandia Baru.[15] Nama baru untuk dua unit kapal tersebut pun diperkenalkan pada bulan Juli 2014, yakni Pacific Eden dan Pacific Aria.[16]

Pada bulan Maret 2015, Carnival Corporation dan Fincantieri meneken perjanjian untuk memproduksi lima unit kapal yang ditargetkan selesai antara tahun 2019 dan 2022.[17] Pada tanggal 30 Desember 2015, Carnival Corporation menyatakan bahwa, dari perjanjian tersebut, pesanan kapal berkapasitas 4.200 penumpang akan diserahkan ke P&O, sehingga menjadikannya kapal baru pertama di lingkungan P&O dan kapal terbesar yang dioperasikan oleh operator kapal pesiar asal Australia.[18] Namun pada tanggal 15 Desember 2016, Carnival Corporation mengumumkan bahwa Carnival Cruise Line akan mendapat kapal kelas Vista ketiga, yang berarti bahwa pesanan untuk P&O Australia dialihkan ke Carnival Cruise Line.[19] Carnival Splendor pun dijadwalkan diserahkan ke P&O pada akhir tahun 2019 untuk menggantikan pesanan tersebut.[20] Namun, pada bulan September 2017, dengan munculnya pengumuman bahwa Golden Princess akan dipindah ke P&O Australia, Carnival Splendor pun tidak lagi dijadwalkan untuk dipindah ke Australia.[21]

Pada bulan Oktober 2015, diumumkan bahwa Dawn Princess akan diserahkan oleh Princess Cruises ke P&O Australia.[22] Kapal tersebut kemudian diubah namanya menjadi Pacific Explorer sebelum mulai dioperasikan pada bulan Juni 2017.[23]

Pada bulan September 2017, P&O mengumumkan bahwa Princess Cruises akan menyerahkan kapal kelas Grand, yakni Golden Princess, pada tahun 2020 untuk menggantikan Pacific Eden yang akan dikeluarkan dari armada P&O pada bulan April 2019.[21][24] Pada bulan September 2018, nama kapal tersebut diubah menjadi Pacific Adventure, yang dipilih oleh enam orang penggemar P&O Cruises Australia di Facebook.[25][26] Kapasitas kapal tersebut juga ditingkatkan sebanyak 500 orang menjadi 3.100 orang. Pacific Adventure dijadwalkan mulai dioperasikan pada bulan Oktober 2020 dan bermarkas di Sydney.[25][26][27]

Pada bulan Agustus 2018, diumumkan bahwa Princess Cruises dijadwalkan akan menyerahkan kapal kelas Grand, yakni Star Princess, ke P&O pada akhir tahun 2021 untuk menggantikan Pacific Jewel yang akan dikeluarkan dari armada P&O pada bulan Maret 2019.[28] Pasca dikeluarkannya Pacific Dawn dan Pacific Aria, serta mulai dioperasikannya Pacific Adventure dan Pacific Encounter, armada P&O terdiri dari tiga unit kapal dengan total kapasitas penumpang sekitar 9.000 orang.[29][30] Pada tanggal 25 November 2019, diungkapkan bahwa Star Princess akan diubah namanya menjadi Pacific Encounter sebelum mulai dioperasikan oleh P&O.[30]

Pengeluaran armada

sunting

Pada tahun 2006, Pacific Sky dijual ke Pullmantur Cruises dan diubah namanya menjadi Sky Wonder.[31] Pada tanggal 30 Mei 2007, Pacific Star juga dijual ke Pullmantur Cruises.[32] Kapal tersebut kemudian direhabilitasi di Singapura dan mulai berlayar dengan nama Ocean Dream pada tanggal 11 Mei 2008.

Pada bulan Desember 2011, P&O mengumumkan bahwa Pacific Sun akan berlayar untuk terakhir kalinya pada tanggal 1 Juli 2012, sebelum kemudian dikeluarkan dari armada P&O.[33] Kapal tersebut lalu dijual ke HNA Cruises milik HNA Group dan diubah namanya menjadi Henna. Kapal tersebut mulai berlayar dengan nama barunya pada tanggal 26 Januari 2013.[34]

Referensi

sunting
  1. ^ https://www.carnivalaustralia.com/ Carnival Australia
  2. ^ "History - P&O Cruises". Pocruises.com.au. Diakses tanggal 2014-05-20. 
  3. ^ http://www.poheritage.com/the-collection/galleries/Photographs/Ships/FAIR-PRINCESS-in-the-Caribbean
  4. ^ a b "P&O Spins off Cruise". www.cruiseindustrynews.com (dalam bahasa Inggris). 2000-02-16. 
  5. ^ "Carnival Strategy Update". www.cruiseindustrynews.com (dalam bahasa Inggris). 2003-04-17. 
  6. ^ "P&O Cruises assists Samoan relief effort". ETB Travel News. Etravelblackboard.com. 6 October 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 July 2011. Diakses tanggal 2014-05-20. 
  7. ^ "Carnival Corporation, its Cruise Line Brands and the Micky and Madeleine Arison Family Foundation Pledge Over US$1.25 Million to Australian Bushfire Disaster Recovery". Carnival Corporation & plc (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-17. 
  8. ^ a b c Ooi, Teresa (2 April 2020). "Pacific Explorer Expelled From Sydney Harbour by NSW Police". Cruise Passenger. Diakses tanggal 2 July 2020. 
  9. ^ a b c Tillett, Andrew (2 April 2020). "NSW orders cruise ship from its Sydney home port". The Australian Financial Review. Diakses tanggal 2 July 2020. 
  10. ^ "P&O Princess Cruises Q3". www.cruiseindustrynews.com (dalam bahasa Inggris). 2000-11-17. 
  11. ^ "Australasia's First Superliner - Pacific Dawn". www.scoop.co.nz. 2006-03-01. 
  12. ^ a b "Goodbye to Ocean Village". www.cruisecritic.com (dalam bahasa Inggris). 2008-10-30. 
  13. ^ "New tonnage to increase P&O Cruises Australia's presence in Fremantle, Brisbane and Auckland". Cruise Business Review. Cruise Media Oy Ltd. 2008-10-31. Diakses tanggal 2008-10-31.  [pranala nonaktif]
  14. ^ Staff, C. I. N. (2008-11-04). "P&O Cruises Australia to Double its Fleet". www.cruiseindustrynews.com (dalam bahasa Inggris). 
  15. ^ "Ryndam and Statendam to P&O Australia as AU Growth for Carnival Corp. Continues". Cruise Industry News. 19 May 2014. Diakses tanggal 20 May 2014. 
  16. ^ Staff, C. I. N. (2014-07-11). "New P&O Australia Ship Names: Aria and Eden". www.cruiseindustrynews.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-31. 
  17. ^ "News Release - Carnival Corporation - Carnival Corporation Enters into Strategic Partnerships to Add Nine Cruise Ships to its Fleet over a Four-Year Period Starting in 2019". www.carnivalcorp.com. 
  18. ^ "News Release - Carnival Corporation - Carnival Corporation to Build Four Cruise Ships as Part of Memo of Agreement with Fincantieri S.p.A." www.carnivalcorp.com. 
  19. ^ Line, Carnival Cruise. "New 133,500-Ton Vista Class Ship To Join Carnival Cruise Line Fleet In 2019". www.prnewswire.com. 
  20. ^ Thakkar, Emrys (2016-12-15). "Carnival Splendor Cruise Ship Transferring To P&O Australia Fleet". Cruise Hive (dalam bahasa Inggris). 
  21. ^ a b Mathisen, Monty (2017-09-27). "Golden Princess to Transfer to P&O Australia, Splendor Staying with Carnival". www.cruiseindustrynews.com (dalam bahasa Inggris). 
  22. ^ "CARNIVAL AUSTRALIA ANNOUNCES LOCAL FLEET CHANGES AS AUSTRALIAN DEMAND FOR CRUISING CONTINUES TO GROW". pocruises.com.au. 8 October 2015. Diakses tanggal 2015-10-08. 
  23. ^ Ironside, Robyn (2016-07-07). "Surprising feature of P&O's newest cruise ship, the Pacific Explorer". news.com.au. 
  24. ^ "Pacific Eden to Exit P&O Cruises Australia". www.cruisecritic.com (dalam bahasa Inggris). 2018-03-06. 
  25. ^ a b "Golden Princess to sail as Pacific Adventure for P&O Cruises Australia". Seatrade Cruise News. 2018-09-26. Diakses tanggal 2019-10-31. 
  26. ^ a b Wu, Vanessa (2018-09-26). "P&O names its newest ship, the Pacific Adventure". Cruise Passenger (dalam bahasa Inggris). 
  27. ^ Staff, C. I. N. (2018-10-18). "P&O Australia Announces Maiden Season for New Pacific Adventure". www.cruiseindustrynews.com (dalam bahasa Inggris). 
  28. ^ "Star Princess to move to P&O Cruises Australia's fleet 2021". CruiseandFerry.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-31. 
  29. ^ Staff, C. I. N. (2019-11-25). "Pacific Dawn and Pacific Aria to Leave P&O Australia Fleet in 2021". www.cruiseindustrynews.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-25. 
  30. ^ a b "P&O scraps two ships from fleet, reveals name of new 3,000-guest vessel". Travel Weekly (dalam bahasa Inggris). 2019-11-25. Diakses tanggal 2019-11-25. 
  31. ^ Wright, Doug (2013-05-20). "Steam ship comes to full stop". Otago Daily Times Online News (dalam bahasa Inggris). 
  32. ^ "Report on the investigation of the heavy weather damage to the passenger cruise ship Pacific Star" (PDF). Marine Accident Investigation Branch: 4. 2007-07-10 – via gov.uk. 
  33. ^ Saurine, Angela (2011-12-20). "Sale away: Pacific Sun cruise ship to leave Australia". news.com.au. 
  34. ^ Covey, Claudette (2013-08-28). "China's First Luxury Cruise Ship Henna Makes Maiden Voyage". TravelPulse. [pranala nonaktif permanen]

Pranala luar

sunting