Orbit polar adalah salah satu di mana sebuah satelit lewat di atas atau hampir di atas kedua kutub tubuh yang mengorbit (biasanya planet rupa bumi, tetapi mungkin tubuh lainnya misalnya Matahari) pada setiap revolusi. Oleh karena itu memiliki kemiringan (atau sangat dekat dengan) 90 derajat ke khatulistiwa. Sebuah satelit dalam orbit kutub akan melewati khatulistiwa pada bujur yang berbeda pada masing-masing orbit nya.

Deskripsi

sunting

Orbit Polar adalah orbit dimana satelit mengelilingi bumi yang berada dekat atau melewati daerah kutub Bumi, dengan eksentrisitas orbital sama dengan 900 jika dilihat dari garis khatulistiwa. Jadi Satelit polar mengorbit hampir paralel dengan garis meridien bumi. Mereka melewati kutub utara dan kutub selatan bumi tiap kali revolusi bumi. Saat bumi berotasi menuju timur di bawah satelit, tiap monitor mengoperkan gambar kebarat sehingga menghasilkan gambar dengan area yang lebih besar.

Orbit polar sering digunakan untuk pemetaan muka bumi, observasi muka bumi, satelit pengintai dan beberapa satelit cuaca. Selain itu ada juga yang menggunakan satelit jenis ini untuk komunikasi. Meskipun satelit polar memiliki resolusi ruang yang lebih besar dibandingkan dengan satelit geostasioner, satelit polar juga memiliki kekurangan. Kekurangan dari satelit polar adalah bahwa tidak ada satu tempat di permukaan bumi dapat dirasakan terus menerus dari satelit dalam orbit kutub. Satelit polar tidak tepat pada satu tempat di bumi, melainkan berkelana dari satu tempat ke tempat yang lain.

Tapi di samping kekurangan tersebut, Satelit polar memiliki keuntungan dalam memotret perawanan yang tepat berada di bawah mereka. Gambar satelit geostasioner untuk daerah kutub terdistorsi disebabkan sudut penglihatan satelit yang sempit kekutub. Satelit polar juga mengorbit pada ketinggian yang lebih rendah (Kurang lebih 850 km) sehingga mampu menyediakan informasi badai dan sistem perawanan yang lebih mendetail.

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting