Oratorio adalah tempat berdoa.[1] Oratorio berasal dari bahasa Latin, ora yang artinya doa, sehingga dalam bahasa latin, oratorium berarti tempat doa.[2] Sebutan ini dipergunakan untuk gereja-gereja atau kapel-kapel pribadi yang mulai dikenal sejak Abad Pertengahan.[1] Asal usul yang pertama berasal kapel yang dibangun di atas kuburan para martir pada zaman abad 2-3.[1] Karena banyak orang Kristen mengalami penganiayaan dan tidak memiliki gereja sebagai tempat ibadah, maka oratorio juga dipakai sebagai tempat peribadahan.[1] Berdasarkan fungsinya, oratorio dibedakan menjadi 3, pribadi, semi umum dan untuk umum.[1]

Oratorio de la Santa Cueva de Cádiz.

Namun selain dikenal sebagai nama tempat untuk berdoa, biasanya juga dipakai sebagai nama jenis musik yang dimainkan di ruang doa.[2] Pada zaman Barok, semua musik dianggap sebagai anugerah Allah, sehingga musik oratorio akhirnya juga dipakai sebagai Musik gereja.[2] Sejarah musik mengenal oratorio sebagai musik gereja, bermula pada zaman Barok (1600-1750), dan tokoh yang paling terkenal sebagai pengarang oratorio adalah Georg Friedrich Händel.[2] Handel yang sangat terkenal dengan lagu Messiah.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e (Indonesia) Kamus Sejarah Gereja, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006
  2. ^ a b c d e (Indonesia) Karl Edmund., Sejarah Musik Jilid 2, YOgyakarta: Pusat Musik Liurgi, 1993

Pranala luar

sunting