Orania
Orania adalah sebuah kota nasionalis Afrikaner kulit putih di Afrika Selatan,[1][2] yang didirikan oleh orang Afrikaner.[3] Kota ini terletak di sepanjang Sungai Oranye di wilayah Karoo di provinsi Northern Cape.[4] Kota ini terbagi menjadi dua bagian oleh jalan raya R369, dan berjarak 871 kilometer dari Cape Town dan sekitar 680 kilometer dari Pretoria.[5] Iklimnya adalah semi-kering.
Orania | |
---|---|
Himne daerah: Die Afrikanertuiste ("Rumah Para Afrikaans") | |
Koordinat: 29°49′S 24°24′E / 29.817°S 24.400°E | |
Negara | Afrika Selatan |
Provinsi | Northern Cape |
Distrik | Pixley ka Seme |
Didirikan | 1991 |
Dinamai berdasarkan | Sungai Oranye |
Pemerintahan | |
• Jenis | Dewan Perwakilan Orania |
• Ketua | Carel Boshoff IV |
Luas | |
• Total | 8,95 km2 (3,46 sq mi) |
Populasi (2021) | |
• Total | 2.377 |
• Kepadatan | 270/km2 (700/sq mi) |
Demonim | Oraniër(s) |
Zona waktu | UTC+2 (SAST) |
Kode pos | 8752 |
Kode area telepon | 053 |
Situs web | www.orania.co.za |
Orania didirikan untuk menciptakan benteng bagi kelompok minoritas Afrikaner, bahasa Afrikaans, dan budaya Afrikaner dengan membentuk negara Afrikaner yang semuanya berkulit putih, yang dikenal sebagai Volkstaat.[6][7][8] Kota ini secara umum digambarkan oleh para pengamat dan cendekiawan luar sebagai "khusus untuk orang kulit putih" dan sebagai upaya untuk menghidupkan kembali apartheid, meskipun komunitas tersebut menyangkalnya.[2][4][9][10][11] Tinggal di kota ini membutuhkan pengajuan, dan diterimanya tergantung pada apakah Anda adalah orang Afrikaner, fasih berbahasa Afrikaans, bersih dari catatan kriminal, dan mempunyai nilai-nilai dan tujuan komunitas.[12] Kalvinisme Afrikaner merupakan aspek penting dari budaya lokalnya. Sementara pemerintah Afrika Selatan menyatakan bahwa mereka menentang gagasan komunitas khusus kulit putih, mereka secara umum membiarkan kota ini.[13][14]
Ekonomi Orania difokuskan pada swasembada dan sebagian besar didasarkan pada pertanian, terutama kacang pekan. Orania mencetak kupon seperti uangnya sendiri yang dapat digunakan untuk berbelanja, dan mempertahankan dewan perwakilan transisi terakhir di Afrika Selatan, tetapi tidak menerima dana nasional. Kota ini telah mengejar kemandirian energi khususnya melalui tenaga surya, membangun pengolahan limbah sendiri, dan telah bereksperimen dengan memperkenalkan mata uang kripto sendiri sebagai pengganti uang tunai.[15][16][17][18] Pada tahun 2022, tempat pembuangan di Orania adalah satu-satunya tempat pembuangan di provinsi Northern Cape yang sepenuhnya memenuhi peraturan lingkungan dan kesehatan pemerintah.[19]
Dua presiden Afrika Selatan telah mengunjungi kota ini, yakni Nelson Mandela pada tahun 1995, dan Jacob Zuma pada tahun 2010. Kota ini juga pernah dikunjungi oleh para pemimpin suku Xhosa dan Tswana.
Kota ini mengalami pertumbuhan populasi tahunan yang diperkirakan sebesar 10% pada tahun 2019.[20] Populasi meningkat sebesar 55% menjadi 2.500 jiwa dari tahun 2018 hingga pertengahan tahun 2022,[15] dan menjadi 2.800 jiwa pada bulan Juli 2023.
Ideologi
suntingPara pendiri Orania menyatakan bahwa Orania didirikan untuk melestarikan budaya Afrikaner, dan selfwerksaamheid ("kemandirian").[21] Semua pekerjaan, dari manajemen hingga pekerjaan kasar, dilakukan oleh orang Afrikaner; orang non-Afrikaner tidak diperbolehkan tinggal atau bekerja di sana.[22][23] Filosofi monoetnis Orania menolak konsep baasskap, konsep di mana kaum minoritas kulit putih mengeksploitasi tenaga kerja kulit hitam untuk keuntungan ekonomi, demi model kemandirian Afrikaner yang ketat.[24]
Para kritikus menuduh Orania menolak konsep Bangsa Pelangi dan mencoba menciptakan kembali Afrika Selatan era apartheid di dalam negara kulit putih.[25][26]
Penduduk Orania berpendapat bahwa mereka ingin melestarikan budaya Afrikaner serta melindungi diri mereka dari kejahatan di Afrika Selatan.[27][28] Mereka juga menolak label "kulit putih" karena tidak berarti apa-apa.[29]
Ekonomi
suntingUmum
suntingSekitar 244 bisnis terdaftar di Orania pada tahun 2019, dan para pemimpin kota melaporkan pertumbuhan ekonomi tahunannya melebihi 11%.[30][31]
Per tahun 2019, tenaga kerja Orania dipekerjakan sebagai berikut: 269 penyedia layanan, 140 pedagang, 76 pekerja konstruksi, 19 penyedia layanan perhotelan, 12 produsen, 66 di bidang pendidikan, 27 penyedia layanan pertanian. Kota ini memiliki beragam industri, mulai dari pertanian perande, pabrik permen, pabrik bir, call center, layanan pialang saham, arsitektur, konstruksi, dll.[32]
Kamar Dagang Orania didirikan pada tahun 2001.[33] Orania Spaar- en Kredietkoöperatief (Koperasi Simpan Pinjam Orania) adalah bank koperasi lokal dan terdaftar di Bank Sentral Afrika Selatan pada tahun 2011. Selama bulan April 2004, Orania meluncurkan sistem moneternya sendiri, yang disebut Ora.[14]
Orania memiliki mata uangnya sendiri, Ora, yang tidak disetujui oleh Bank Sentral Afrika Selatan dan disebut sebagai sistem kupon oleh Kamar Dagang Orania. Ora dipatok dengan Rand dan diperkenalkan untuk merangsang peredaran uang di dalam Orania dan mencegah pencurian. Kamar Dagang Orania menggunakan Rand yang disetorkan oleh penduduk untuk memperoleh bunga.[34] Pada tahun 2021, dOra, uang digital dari Ora, diperkenalkan.
Pertanian
suntingPertanian merupakan aspek penting dari ekonomi Orania, proyek yang paling menonjol adalah perkebunan kacang pekan secara besar-besaran.[35][36] Perkebunan tersebut dikatakan telah memberikan Orania dorongan ekonomi yang substansial.[37] Sebagian besar produksi pertanian diekspor ke Tiongkok.[31] Sejak membeli kota seluas 430 hektar tersebut, komunitas tersebut telah menambahkan 7.000 hektar lahan pertanian ke dalamnya.[38] Sebuah stasiun pompa di Sungai Oranye yang dibiayai dan dibangun oleh penduduk kota telah menyediakan air untuk keperluan pertanian.[39] Stasiun tersebut terhubung ke pipa sepanjang 9 kilometer.[40]
Sebuah peternakan sapi perah senilai R9 juta, Bo-Karoo Suiwel, beroperasi di Orania dari tahun 1998 hingga 2002. Peternakan itu dianggap sebagai salah satu peternakan sapi perah paling modern di Afrika Selatan pada masanya.[41] Sebuah pabrik yang memproses berbagai produk jagung diselesaikan pada tahun 2005,[42] sebelum akhirnya ditutup. Sejak saat itu, manajemen Orania sebagian besar menghindari proyek berskala besar, dan lebih fokus pada UMKM untuk mengembangkan ekonomi lokal.
Pendidikan
suntingOrania Koördinerende Onderwysraad mengawasi semua kegiatan pendidikan di Orania. Sekolah-sekolah di Orania secara konsisten telah mencapai tingkat kelulusan 100% sejak tahun 1991.[43]
Terdapat dua sekolah di Orania, CVO Skool Orania (Christelike Volks-Onderwys atau Pendidikan Rakyat Kristen) dan Volkskool Orania (Sekolah Rakyat Orania). Bahasa pengantarnya adalah bahasa Afrikaans, sedangkan bahasa Inggris diajarkan sebagai bahasa kedua.[44] Kedua sekolah mengikuti kurikulum IEB.[45] Sekolah CVO menawarkan pendidikan yang lebih konservatif karena ajarannya mengikuti Pasal-Pasal Dordrecht, sedangkan Volkskool relatif lebih progresif.[46]
Terdapat pula Bo-Karoo Opleiding, sebuah perguruan tinggi pelatihan vokasi, yang menawarkan kursus dalam mata pelajaran teknis seperti pengelasan, pengerjaan logam dan teknik, dibuka pada tahun 2017.[47]
Referensi
sunting- ^ Sumber untuk "Nasionalis Afrikaner:" - Majavu, Mandisi (12 Juni 2022). "Orania: A white homeland in post-apartheid South Africa". Sociology Compass. 16 (7). doi:10.1111/soc4.13004. ISSN 1751-9020. - Doherty, Christo (2 Januari 2021). "Moving Monuments: Settler Nationalism and the Peregrinations of the Transvaal Irish Brigade Monument". Interventions. 23 (1): 144–169. doi:10.1080/1369801X.2020.1813614. ISSN 1369-801X. - Thumbran, Janeke (2017). "Separate Development and Self-Reliance at the University of Pretoria". Kronos. 43 (1): 114. doi:10.17159/2309-9585/2017/v43a7. ISSN 0259-0190.
- ^ a b Sumber tambahan untuk "khusus untuk orang kulit putih":
- Weinberg, Tara (2 Januari 2015). "The Griqua Past and the Limits of South African History, 1902–1994; Settler Colonialism and Land Rights in South Africa: Possession and Dispossession on the Orange River". Journal of Southern African Studies. 41 (1): 211–214. doi:10.1080/03057070.2015.991591. ISSN 0305-7070.
In order to maintain a whites-only town, the Orania group set up an entity called the Vlutjeskraal shareblock scheme (VAB), which approves who has use rights to property in the town (no one except the VAB owns property).
- Kotze, Nico; Schoeman, Ruan; Carow, Sanet; Schmitz, Peter (6 Oktober 2019). "Orania—24 Years After Apartheid: The Sociopolitical Reanimation of a Small Rural Town in South Africa. Key Challenges in Geography". Springer International Publishing. Cham: 217–230. doi:10.1007/978-3-030-28191-5_17. ISBN 978-3-030-28191-5. - Thumbran, Janeke (2017). Separate Development and Self-Reliance at the University of Pretoria. 43 (edisi ke-1). Kronos. hlm. 114. doi:10.17159/2309-9585/2017/v43a7. ISSN 0259-0190.In 2007, the University of Pretoria's office of community engagement arranged for a group of black women from a Pretoria township to travel to the whites-only town of Orania
- ^ News, A. B. C. "Inside the all-white 'Apartheid town' of Orania, South Africa". ABC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ a b "Inside South Africa's whites-only town of Orania". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2014-10-06. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ "Pretoria — Orania, distance between cities (km, mi), Driving directions, road". za.toponavi.com. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ "All white, and a bit green, in the far country - Times LIVE". web.archive.org. 2010-04-28. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ Davis, Rebecca (2013-05-15). "Orania: The place where time stood still". Daily Maverick (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ Schonteich & Boshoff 2003, hlm. 44.
- ^ AfricaNews (2022-08-11CEST11:59:24+02:00). "Orania, South Africa's white only town". Africanews (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ Page, Thomas (2016-12-20). "Orania: South Africa's whites-only town". CNN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ "'An indictment of South Africa': whites-only town Orania is booming". The Guardian (dalam bahasa Inggris). 2019-10-24. ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ "Not racist': Orania shuns 'system of cheap black labour'". The South African.
- ^ Bezuidenhout, Nick (5 Juni 1998). "VF se strewe legitiem, sê Moosa". Beeld.
- ^ a b "'Whites-only' money for SA town" (dalam bahasa Inggris). 2004-04-29. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ a b "Afrikaners declare independence in their desert 'Eden' | World | The …". archive.ph. 2022-06-15. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ "Orania aims for 'energy independence'". TimesLIVE.
- ^ Barber, Gregory. "Inside an All-White Town's Divisive Experiment With Cryptocurrency". Wired (dalam bahasa Inggris). ISSN 1059-1028. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ "Orania on solar energy plan to get off Eskom grid".
- ^ Head, Tom (2022-07-26). "Orania 'putting other municipalities to shame' - with THIS service". The South African (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ "'An indictment of South Africa': whites-only town Orania is booming". The Guardian (dalam bahasa Inggris). 2019-10-24. ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ Haynes, Gavin (2010-01-19). "Orania: The Little Town that Racism Built". VICE (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ Craw, Victoria. "Orania: An Afrikaner only town in South Africa".
- ^ "10 years on, Orania fades away". News24 (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ "Orania building a different future". TimesLIVE.
- ^ "Rainbow nation at risk?" (dalam bahasa Inggris). 2000-12-16. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ Daley, Suzanne (1999-05-04). "Orania Journal; Afrikaners Have a Dream, Very Like the Old One". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ "We're not racists, say Orania residents". IOL News.
- ^ Mwakikagile, Godfrey (2008). South Africa in Contemporary Times. Intercontinental Books. hlm. 110. ISBN 978-0-9802587-3-8.
- ^ News, A. B. C. "Video Inside the 'Apartheid town' of Orania: Part 2". ABC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ Head, Tom (2021-10-17). "Lesufi's nightmare: Population of Orania RISES by 16.5%". The South African (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ a b Haleniuk, Alex. "Orania – the embryo of a new Volkstaat?".
- ^ "Orania: South Africa's last apartheid town". News.com.au.
- ^ "Orania voorgrond jul 2011 by Orania - Issuu". issuu.com (dalam bahasa Inggris). 2013-09-26. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ Reporter, Staff (2014-11-12). "Orania: Afrikaner dream gives capitalism a human face". The Mail & Guardian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ Dicey, William (2007). Borderline. Kwela Books. ISBN 978-0-7957-0189-4.
- ^ Reporter, Staff (2014-11-13). "Brixton to Orania: The great trek of the Irish Volunteer Monument". The Mail & Guardian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ "Orania: The town that time forgot - City Press". web.archive.org. 2015-04-11. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ "uma likely to visit Orania". IOL News.
- ^ "Volksblad, Saterdag 31 Julie 2004, p. 2: Orania kan N-Kaap help, sê premier". web.archive.org. 2015-04-12. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ Opperman, M. "The Residential Development on the Farm Vluytjes Kraal Noord, Orania" (PDF). South African Heritage Resources Agency.
- ^ "A people clutching at straws". The Guardian (dalam bahasa Inggris). 2000-01-29. ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ "Beeld, Vrydag 3 Desember 2004, p. 08: Orania se meule vroeg volgende jaar in bedryf". web.archive.org. 2015-04-11. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ "The journey to hell and back". IOL Travel Western Cape.
- ^ "In Whitest Africa".
- ^ Plessis, Jaco du (-001-11-30T00:00:00+00:00). "Hammond het helder lens op Orania gerig - LitNet". LitNet - Die boekehuis met baie wonings. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ Seldon 2014, hlm. 156.
- ^ "Orania Tersiêre opleiding". Ditsem Nuus.