Orang Naga

kelompok etnik di India dan Myanmar

Suku Naga (diucapkan [naːgaː]) adalah kumpulan dari beberapa suku yang tinggal di Timur Laut India dan barat laut Burma. Suku-suku tersebut memiliki budaya dan tradisi yang sama, dan bentuk kelompok etnis terbanyak di negara bagian India Nagaland, yang memiliki jumlah yang signifikan di Manipur, Arunachal Pradesh dan beberapa populasi kecil di Assam.

Suku Naga
Kepala suku Konyak
Jumlah populasi
2 juta
Bahasa
Kuki-Chin-Naga, Kreol Naga, Inggris, Hindi
Agama
Kristen, Animisme
Prajurit Naga pada 1960

Orang Naga berbicara dengan berbagai bahasa Tibet-Burma yang berbeda, yakni Lotha, Angami, Pochuri, Ao, Mao (Emela), Inpui, Rongmei (Ruangmei), Tangkhul, Thangal, Maram, dan Zeme. Selain itu, mereka mengembangkan Kreol Naga, yang mereka gunakan antara suku dan desa, yang masing-masing memiliki dialek bahasaa mereka sendiri.

Pada 2012, negara bagian Nagaland secara resmi mengakui 17 suku Naga. Selain itu, beberapa suku Naga lainnya mendiami wilayah di negara bagian Manipur, Assam, dan Arunachal Pradesh, India; dan di perbatasan Burma. Suku Naga yang terkenal diantaranya Angami, Ao, Chakhesang, Chang, Khiamniungan, Konyak, Liangmai, Lotha, Pochury, Rongmei, Zeme, Mao (lihat daftar lengkap).

Suku-suku Naga mempraktikan pemburuan kepala dan menggunakan kepala musuh-musuhnya sebagai trofi pada abad ke-19 dan akhir 1969.[1] Secara umum, pakaian tradisional Naga, serta gaya hidup mereka, sangat mirip dengan orang Wa di bagian Tenggara dan sejumlah kesamaan antara masyarakat dan tradisi dari Naga dan Wa yang dilihat oleh para antropolog seperti J.P. Mills dan J.H. Hutton.[2]

Wilayah

sunting

Nagaland adalah sebuah negara bagian bukit yang terletak di bagian paling timur laut India, yang berbatasan dengan Burma di bagian timur; Assam di bagian barat; Arunachal Pradesh dan sebagian Assam di bagian utara; dan Manipur di bagian selatan. Selain negara bagian Nagaland, suku-suku Naga datang ditemukan di Assam, Manipur dan Arunachal Pradesh dan perbukitan yang berada di barat laut Burma, seperti Zona yang Mengadministrasikan Diri Naga (awalnya Divisi Sagaing).

Budaya

sunting
 
Replika rumah adat Naga

Perayaan

sunting

Perayaan-perayaan Naga utama di negara bagian India Nagaland meliputi:[3]

Perayaan Suku Waktu Pusat utama
Sekrenyi Angami Februari Kohima
Ngada Rengma November (minggu terakhir) Kohima
Chiithuni Memei Desember/Januari Mao Naga
Kanghi Maramei Desember/Januari Maram
Nga-Ngai Zeliangrong Desember (minggu terakhir) Kohima
Mimkut Kuki Minggu 3 Januari Kohima
Tsukhenyi Chakhesang Maret/April Phek
Yemshi Pochury September/Oktober Phek
Moatsü Ao Mei (minggu pertama) Mokokchung
Aoleang Konyak April (minggu pertama) Mon
Monyu Phom April (minggu pertama) Longleng
Miu Khiamngan Mei (minggu kedua) Tuensang
Naknyu Lem Chang Juli (minggu kedua) Tuensang
Metemneo Yimchunger Agustus (minggu kedua) Tuensang
Amongmong Sangtam September (minggu pertama) Tuensang
Tokhu Emong Lotha November (minggu pertama) Wokha
Tuluni Sumi Juli Zunheboto
Gaan Ngai Rongmei Desember/Januari Tamenglong-Cachar

Identitas Naga

sunting

Kata Naga adalah sebuah eksonim.[4] Sekarang, kata tersebut melingkupi sejumlahsuku yang tinggal di negara bagian India Nagaland, Manipur, Assam dan Arunachal Pradesh, dan juga di Myanmar.

Sebelum kedatangan Britania, istilah "Naga" digunakan di Assam untuk merujuk kepada suku-suku yang terisolasi. Britania mengadopsi istilah untuk sejumlah suku yang berada di wilayah sekitar, berdasarkan pada ikatan budaya dan linguistik. Sejumlah suku diklasifikasikan sebagai "Naga" secara signifikan pada abad ke-20: pada 2006, 68 suku diklasifikasikan sebagai Naga oleh berbagai sumber.[5]

Etnolog menggunakan istilah "Naga" untuk mendeskripsikan 34 bahasa dalam keluarga Kuki-Chin-Naga.[6] Kuki dari Nagaland diklasifikasikan sebagai "Naga" pada masa lampau, namun sekarang umumnya dianggap sebagai suku non-Naga. Kuki memiliki hubungan baik dengan Naga pada masa lampau, namun sejak 1990an, konflik-konflik terjadi, khususnya di Manipur. Para nasionalis Naga di Manipur berupaya untuk mengeluarkan Kukis dari wilayah mereka.

Lihat pula

sunting

Catatan dan referensi

sunting
  1. ^ Michael Fredholm (1993). Burma: ethnicity and insurgency. Praeger. hlm. 182. ISBN 978-0-275-94370-7. 
  2. ^ M. Fiskesjo, On the Ethnoarchaeology of Fortified Settlements in the Northern part of Mainland Southeast Asia
  3. ^ "Tourism: General Information". Government of Nagaland. Diakses tanggal 2011-10-24. 
  4. ^ Christopher Moseley (6 December 2012). Encyclopedia of the World's Endangered Languages. Routledge. hlm. 572–. ISBN 978-1-135-79640-2. Diakses tanggal 8 September 2013. 
  5. ^ Arkotong Longkumer (4 May 2010). Reform, Identity and Narratives of Belonging: The Heraka Movement in Northeast India. Continuum. hlm. 6–7. ISBN 978-0-8264-3970-3. Diakses tanggal 8 September 2013. 
  6. ^ Kuki-Chin-Naga, Ethnologue

Bacaaan tambahan

sunting
  • Wettstein, Marion. 2014. Naga Textiles: Design, Technique, Meaning and Effect of a Local Craft Tradition in Northeast India. Arnoldsche, Stuttgart 2014, ISBN 978-3-89790-419-4.
  • von Stockhausen, Alban. 2014. Imag(in)ing the Nagas: The Pictorial Ethnography of Hans-Eberhard Kauffmann and Christoph von Fürer-Haimendorf. Arnoldsche, Stuttgart 2014, ISBN 978-3-89790-412-5.
  • Stirn, Aglaja & Peter van Ham. The Hidden world of the Naga: Living Traditions in Northeast India. London: Prestel.
  • Oppitz, Michael, Thomas Kaiser, Alban von Stockhausen & Marion Wettstein. 2008. Naga Identities: Changing Local Cultures in the Northeast of India. Gent: Snoeck Publishers.
  • Kunz, Richard & Vibha Joshi. 2008. Naga – A Forgotten Mountain Region Rediscovered. Basel: Merian.
  • Singh, Waikhom Damodar (21 June 2002). "The Indo - Naga Ceasefire Agreement". Manipur Online (originally published in the The Sangai Express). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-05-26. Diakses tanggal 2015-04-11.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)

Pranala luar

sunting