One Laptop Per Child

One Laptop Per Child (satu laptop untuk setiap anak) (disingkat OLPC) atau The Children's Machine atau XO-1 atau Laptop $100 adalah sebuah program penyediaan laptop dengan harga terjangkau untuk anak-anak di seluruh dunia, khususnya anak-anak di negara berkembang, dengan harapan bahwa mereka dapat mengakses pengetahuan dan pendidikan modern.

One Laptop Per Child
Media1 GB flash memory
TenagaNiMH battery pack
MasukanKeyboard
Touchpad
Microphone

Di kemudian hari OLPC menjadi nama dari sebuah organisasi nirlaba yang dibentuk oleh anggota MIT Media Lab. Organisasi ini bertugas mendesain, membuat dan mendistribusikan laptop yang dimaksud. Program ini diprakarsai oleh Nicholas Negroponte.

Laptopnya sendiri akan berupa komputer mini yang membutuhkan tenaga sangat minim, menggunakan flash memory menggantikan hardisk, serta menggunakan linux sebagai sistem operasinya.[1]

Mobile ad-hoc networking akan digunakan untuk memungkinkan beberapa laptop dapat mengakses internet secara bersama-sama dari satu akses internet.

Laptop ini akan dijual kepada pemerintah-pemerintah yang berminat dan akan dibagikan kepada setiap anak-anak sekolah.

Harga awal diharapkan sekitar US$135-140 (sekitar Rp 1.200.000,- dengan kurs Rp 9000/US$ 1) dan ditargetkan bisa mencapai US$100 (sekitar Rp 900.000,- dengan kurs Rp 9000/US$ 1) pada tahun 2008.

  • Sekitar 500 buah contoh laptop (Alpha-1) dibagikan pada musim panas 2006
  • Kemudian 875 purwarupa yang bisa digunakan (Beta 1) dikirimkan pada akhir 2006
  • Sejumlah 2400 laptop Beta-2 didistribusikan pada Februari 2007

Produksi massal diharapkan dapat dimulai pada pertengahan 2007.

Kontraktor dan negara pemesan

sunting

Pada Februari 2007, Quanta Computer, sebagai kontraktor pembuat proyek mengatakan bahwa mereka sudah mengkonfirmasi pesanan untuk satu juta unit.

Mereka mengindikasikan bahwa mereka bisa mengirim lima juta hingga 10 juta unit pada 2007 karena tujuh negara sudah berkomitmen untuk membeli XO-1 untuk anak-anak sekolah.

Negara-negara itu adalah Argentina, Brasil, Libya, Nigeria, Rwanda, Thailand dan Uruguay.[2] Namun pemerintahan junta militer Thailand membatalkan partisipasi negaranya [3] setelah mereka mengambil alih kekuasaan melalui kudeta militer pada tahun 2006.

Di kemudian hari pesanan berkembang menjadi lebih luas, mencakup negara-negara:

  1. Argentina
  2. Brasil
  3. Kamboja
  4. Costa Rica
  5. Republik Dominika
  6. Mesir
  7. Libya
  8. Nigeria
  9. Pakistan
  10. Rwanda
  11. Tunisia
  12. Amerika Serikat (terutama negara bagian Massachusetts dan Maine)
  13. Uruguay

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting



Komputer pedesaan

Inisiatif: One Laptop Per Child | Classmate PC | Digital Textbook | Longmeng | OpenBook | PIC | Simputer | Tianhua GX-1C | VIA PC-1