Olahraga raket adalah olahraga-olahraga yang dilakukan dengan raket untuk memukul bola atau benda-benda lain.

Bulu tangkis

sunting

Bulu tangkis awalnya hanya merupakan olahraga yang dilakukan pada upacara adat atau sebagai hiburan. Setelah diadakan pengembangan permainan, bulu tangkis mulai dipertandingkan di Inggris sejak abad ke-12. Awalnya, pemukul bulu menggunakan dayung atau tongkat karena permainannya bertujuan untuk mempertahankan bulu tetap di udara.[1]

Skuas adalah jenis permainan tenis yang awalnya dimainkan pada periode tahun 1880-an. Permainan pertamanya diadakan di Harrow School. Teknik-teknik permainan skuas dikembangkan oleh dua orang mayor bernama Gem dan Wingfield. Hasil pengembangan skuas menjadi cabang olahraga lain yaitu tenis lapangan rumput.[2]

Tenis merupakan olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang atau empat orang yang dibagi menjadi dua tim. Lapangan tenis dibagi dua menjadi lapangan sendiri dan lapangan lawan. Bola tenis dipukul ke bagian lapangan lawan dengan penghalang berupa net.[3]

Tenis meja

sunting

Tenis meja adalah olahraga yang aturannya merupakan hasil adopsi dari tenis lapangan. Permainan tenis meja diadakan di meja dengan bola sebagai benda yang dipukul. Pengembangan tenis meja dilakukan pada periode tahun 1800-an untuk menggantikan tenis lapangan yang tidak dapat diadakan pada cuaca buruk. Jenis bola yang digunakan pada tenis meja awalnya adalah bola karet atau bola gabus. Pada tahun 1890, bola diganti dengan bahan seluloid.[4] Tenis meja menjadi olahraga resmi dipertandingkan pada tanggal 15 Januari 1921 atas prakarsa dari George Lehmann. Kemudian, pada tahan 1926 sebanyak 140 negara membentuk Federasi Tenis Meja Internasional. Kejuaraan tenis meja internasional diselenggarakan dua tahun sekali dengan Federasi Tenis Meja Internasional sebagai sponsor.[5]

Referensi

sunting
  1. ^ Karyono, Tri Hadi (2020). Kriswanto, Erwin Setyo, ed. Mengenal Olahraga Bulu Tangkis: Tahapan Menuju Kemajuan (PDF). Yogyakarta: Thema Publishing. hlm. 1. ISBN 978-602-53759-5-8. 
  2. ^ Bakhtiar, S., dan Ballard, R. J. (2015). Teori Action Method, Strength Condition dan Penerapannya dalam Pembinaan Prestasi Tenis (PDF). Malang: Wineka Media. hlm. 3. ISBN 978-979-3039-92-3. 
  3. ^ Yasriuddin dan Wahyudin (2017). Djalal, Djen, ed. Tenis Lapangan: Metode Mengajar dan Teknik Dasar Bermain (PDF). Makassar: Fahmis Pustaka. hlm. 1. ISBN 978-602-61223-4-6. 
  4. ^ Sunardianta, R. (2018). Lebih Dekat Mengenal Tenis Meja (PDF). Yogyakarta: Thema Publishing. hlm. 9. ISBN 978-602-50788-4-2. 
  5. ^ Tomoliyus (2017). Sukses Melatih Keterampilan Dasar Permainan Tenis Meja dan Penilaian (PDF). Grobogan: CV. Sarnu Untung. hlm. 6. ISBN 978-602-61658-3-1.