Okasionalisme adalah paham yang menyatakan bahwa jiwa dan tubuh tidak berinteraksi dalam hubungan kausalitas.[1] Jiwa dan tubuh hanya berhubungan pada saat-saat tertentu, di mana peristiwa tersebut dimungkinkan oleh perantaraan Allah.[2] Okasionalisme berasal dari bahasa Latin occasio yang berarti 'jatuh'.[2]

Nicolas Malebranche, seorang penganut paham okasionalisme

Okasionalisme ini berawal dari pemikiran Descartes yang memisahkan secara ketat antara tubuh dan jiwa (dualisme), di mana keduanya tidak ada hubungan sama sekali.[2] Menurut beberapa ahli, misalnya Malebranche dan Geulincx, setiap kali jiwa setuju dengan tindakan tertentu, Allah menggerakkan tubuh.[1][2] Beberapa pemikir lain yang dapat dikategorikan ke dalam paham ini adalah Johannes Clauberg dan Louis de la Forge.[2] Dengan demikian, menurut para penganut paham ini, hanya Allah sajalah yang sungguh-sungguh melakukan aktivitas dan mengintervensi tindakan manusia secara langsung.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ a b (Inggris)Albert E. Avey. 1954. Handbook in the History of Philosophy. New York: Barnes & Noble. 289.
  2. ^ a b c d e f Lorens Bagus. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama. 735-737.