Oikumene atau ekumene (bahasa Inggris: Ecumene, juga dieja oecumene atau oikoumene) berasal dari kata Yunani οἰκουμένη (bentuk partisip feminin dari kata kerja οἰκέω) yang berarti "daerah yang ditinggali" atau "dunia yang didiami".

Cetakan peta dari abad ke-15 melukiskan gambaran Ptolemus mengenai Oecumene (1482, Johannes Schnitzer, engraver).

Zaman Yunani kuno

sunting

Pada masa Yunani di bawah Alexander Agung, kata "oikumene" merujuk kepada seluruh bagian bumi yang didiami oleh manusia. Seringkali kata ini digunakan untuk menyebut daerah-daerah yang didiami oleh orang-orang Yunani, sementara daerah yang didiami oleh bangsa-bangsa barbar tidak terhitung sebagai oikumene.

Dalam bahasa Yunani Koine di bawah Kekaisaran Romawi dan dalam Perjanjian Baru, kata oikumene secara harfiah berarti dunia, tetapi juga biasanya yang dimaksudkan adalah dunia di bawah kekuasaan roma.

Dalam Surat kepada Orang Ibrani 2:5 oikoumenen ten mellousan digunakan untuk merujuk kepada Kerajaan Kristus yang akan datang (dunia yang akan datang), sebagai: Sebab bukan kepada malaikat-malaikat telah Ia taklukkan dunia yang akan datang, yang kita bicarakan ini.

Zaman Bizantin

sunting

Salah satu penggunaan kata oikumene yang paling menarik adalah oleh orang-orang Bizantium, untuk menggambarkan Kekaisaran Bizantium.

Konsep ini juga mendasari gelar Patriark Oikumenis (Οἰκουμενικὸν Πατριαρχεῖον) yang diberikan kepada Patriark Konstantinopel, dan proses oikumenisme.

Zaman modern

sunting
 
Ibadah oikumene di biara Taizé.

Pada abad ke-20, istilah "oikumene" dipakai dalam perujukan kepada Oikumenisme, yaitu upaya penyatuan atau kerjasama antara kelompok-kelompok yang berbeda di dalam Kekristenan. Dalam konteks ini, telah dianggap adanya (atau kelak akan terjadi) kesatuan umat yang percaya di antara golongan-golongan Kristen yang berbeda-beda. Definisi - atau presuposisi - ini tidaklah diterima oleh setiap kelompok Kristen. Pekerjaan oikumenisme berlangsung dalam bentuk negosiasi di antara komisi-komisi dari berbagai denominasi serta melalui pembicaraan sejumlah organisasi inter-denominasional seperti Dewan Gereja-gereja se-Dunia. Topik-topik relevan termasuk Baptisan, Ekaristi (Perjamuan Kudus) dan Pelayanan Kristiani.

Lihat pula

sunting