Oey Liauw Kong, Kapitan Cina (1799–1865) dulu adalah seorang pejabat dan tuan tanah berlatar belakang Tionghoa-Indonesia yang juga merupakan pemimpin dari keluarga Oey dari Kemiri, bagian dari 'Tjabang Atas'.[1][2] Ia pun merupakan pemilik dari Toko Merah di Jakarta yang berarsitektur Barok.[3][4]

Oey Liauw Kong, Kapitan Cina
Letnan Cina Batavia
Masa jabatan
3 Juni 1833 – 1841
Sebelum
Pendahulu
Letnan Tan Tjoen Ing
Pengganti
Petahana
Sebelum
Daerah pemilihanBatavia
Kapitan Cina Batavia
Masa jabatan
1841 – Agustus 1849
Informasi pribadi
Lahir1799
Batavia, Hindia Belanda
Meninggal19 Februari 1865
Batavia, Hindia Belanda
Suami/istriGouw Sioe Nio (menikah tahun 1818)
Jo Loan Nio (menikah tahun 1828)
Lim Phek Nio
HubunganOey Bian Kong, Kapitan Cina (kakek)
Oey Keng Hien, Letnan Cina (cucu)
Han Tjiong Khing, Mayor Cina (cucu)
AnakOey Kim Tjiang, Kapitan Cina (putra)
Oey Tek Tjiang, Letnan-tituler Cina (putra)
Oey Hok Tjiang, Kapitan-tituler Cina (putra)
Oey Giok Nio (putri)
Oey Khe Nio (putri)
Orang tuaOey Liam Kong, Kapitan Cina (father)
PekerjaanKapitan Cina
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Biografi

sunting

Oey lahir pada tahun 1799 di Batavia (kini Jakarta), Hindia Belanda (kini Indonesia) pada sebuah keluarga tuan tanah yang beberapa anggotanya juga pernah menjadi pejabat pemerintahan.[1][2] Ia adalah putra dari Oey Liam Kong, Kapitan Cina dan cucu dari Oey Bian Kong, Kapitan Cina ke-20 Batavia, yang menjabat mulai tahun 1791 hingga 1800.[5][6][1] Melalui kakeknya, ia juga merupakan cicit dari Oey Tje, Kapitan Cina Semarang, yang mulai menjabat pada tahun 1753.[7][8][1] Pejabat Cina, yang terdiri dari jabatan Mayor, Kapitan, dan Letnan Cina, dulu adalah bagian dari pemerintah Hindia Belanda yang memegang kewenangan administratif dan hukum atas komunitas Cina di wilayah tertentu.[9][6]

 
Toko Merah, rumah bandar milik Kapitan Oey Liauw Kong

Oey menikahi Gouw Tong Nio pada tanggal 29 April 1818. Setelah Gouw meninggal, Oey menikahi Jo Loan Nio pada tanggal 31 Juni 1828, putri dari Jo Thaij San, Letnan Cina (menjabat mulai tahun 1810).[10][1][2] Setelah Jo meninggal, Oey menikahi Lim Phek Nio.[2]

Karir pemerintahan Oey dimulai saat ia ditunjuk sebagai Letnan Cina pada tanggal 3 Juni 1833 untuk menggantikan Letnan Tan Tjoen Ing yang belum lama meninggal.[1] Ia menjabat di bawah Tan Eng Goan, Kapitan Cina Batavia, yang kemudian dinaikkan menjadi Mayor Cina pada tahun 1837.[9][1] Pada tahun 1841, Letnan Oey Liauw Kong diangkat menjadi Kapitan Cina, dengan tetap menjabat di bawah Mayor Tan Eng Goan.[1] Pada bulan Agustus 1849, Kapitan Oey Liauw Kong mengajukan pengunduran diri kepada Jan Jacob Rochussen, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, sehingga ia akhirnya diberhentikan dengan hormat dengan gelar kehormatan Kapitan-tituler Cina.[1]

Pada tahun 1851, ia membeli Toko Merah untuk difungsikan sebagai rumah bandar dan kediaman keluarganya.[4][3] Ia akhirnya meninggal pada tanggal 19 Februari 1865.[1]

Keturunan

sunting

Semua putra dari Kapitan Oey Liauw Kong kemudian diangkat menjadi pejabat Cina. Sejumlah anaknya kemudian juga menikahi anggota dari keluarga Tjabang Atas lain.[1][2] Putra sulungnya, Oey Kim Tjiang, diangkat menjadi Letnan-tituler pada tahun 1847, lalu diangkat menjadi Letnan pada tahun 1851, dan kemudian diangkat menjadi Kapitan-tituler Cina pada 1865.[1] Dua orang putra Kapitan Oey Liauw Kong dari pernikahannya dengan Jo Loa Nio adalah Oey Tek Tjiang, Letnan-tituler Cina (menjabat mulai tahun 1855) dan Oey Hok Tjiang, Kapitan-tituler Cina (menjabat mulai tahun 1883).[2] Putrinya meliputi Oey Khe Nio, yang menikahi Han Ting Hway, putra dari Han Tiauw Hien, Letnan Cina Surabaya, dan Oey Giok Nio, yang menikahi Nie Ek Tjiang, Letnan Cina Batavia dan Tangerang.[2]

Cucunya antara lain Oey Keng Hien, Letnan Cina Batavia, putra dari Kapitan-tituler Oey Hok Tjiang, dan Han Tjiong Khing, Mayor Cina terakhir Surabaya, putra dari Oey Khe Nio.[2]

Bibliografi

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i j k l Chen, Menghong (2011). De Chinese gemeenschap van Batavia, 1843-1865: een onderzoek naar het Kong Koan-archief (dalam bahasa Belanda). Amsterdam: Amsterdam University Press. ISBN 978-90-8728-133-5. Diakses tanggal 15 February 2022. 
  2. ^ a b c d e f g h Haryono, Steve (2017). Perkawinan Strategis: Hubungan Keluarga Antara Opsir-opsir Tionghoa Dan 'Cabang Atas' Di Jawa Pada Abad Ke-19 Dan 20 (dalam bahasa Inggris). Utrecht. ISBN 978-90-90-30249-2. Diakses tanggal 15 February 2022. 
  3. ^ a b Kemdikbud. "Toko Merah - Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya". Cagar Budaya. Kementrian Pendidikan and Budaya. Diakses tanggal 1 March 2022. 
  4. ^ a b Friska Amalia (21 June 2021). "Sejarah Singkat Toko Merah". Binus University Bandung. Binus University Bandung. Diakses tanggal 1 March 2022. 
  5. ^ Hoetink, B. (1 January 1922). "Chineesche Officieren Te Batavia Onder de Compagnie". Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde. 78 (1): 1–136. doi:10.1163/22134379-90001586 . 
  6. ^ a b Blussé, Leonard; Nie, Dening (2018). The Chinese Annals of Batavia, the Kai Ba Lidai Shiji and Other Stories (1610-1795) (dalam bahasa Inggris). Amsterdam: BRILL. hlm. 35–36. ISBN 978-90-04-35670-2. Diakses tanggal 24 March 2021. 
  7. ^ Liem, Thian Joe (1933). Riwajat Semarang (Dari Djamannja Sam Poo Sampe Terhapoesnja Kong Koan). Semarang: Boekhandel Ho Kim Yoe. 
  8. ^ Widodo, Johannes (1988). Chinese Settlement in a Changing City: An Architectural Study of the Urban Chinese Settlement in Semarang, Indonesia (dalam bahasa Inggris). Leuven: Department of Architecture, Urban & Regional Planning, University of Leuven. hlm. 7. Diakses tanggal 24 March 2021. 
  9. ^ a b Lohanda, Mona (1996). The Kapitan Cina of Batavia, 1837-1942: A History of Chinese Establishment in Colonial Society. Jakarta: Djambatan. ISBN 9789794282571. Diakses tanggal 15 February 2022. 
  10. ^ Naam-lyst van gouverneur generaal en raden van Indiën, uitmakende het gouvernement generaal van Hollandsch Indiën, 't welk representeerd den koning van Holland ... als mede die van 's konings armée en marine, zoo als dezelve op den laatsten dag van wintermaand ... is afgesloten ... opgave van personen, welke in het vorig jaar van hier vertrokken of overleden zyn (dalam bahasa Belanda). Batavia: C. Niemands Verdriet. Diakses tanggal 1 March 2022.