Nyamuragira, juga dikenal sebagai Nyamulagira, adalah gunung berapi perisai aktif di Pegunungan Virunga di Republik Demokratik Kongo, terletak sekitar 25 kilometer di utara Danau Kivu. Nama ini berasal dari Bahasa Kinyarwanda Bantu Kuragira nyamu (menggembalakan hewan); nyamu artinya "binatang" atau "sapi".[butuh rujukan]

Nyamuragira
Nyamuragira (kiri) dan Nyiragongo (kanan). Skala vertikal dilebihkan (1,5×).
Titik tertinggi
Ketinggian3.058 m (10.033 ft)[1]
Puncak784 m (2.572 ft)
Koordinat1°24′29″S 29°12′00″E / 1.408°S 29.2°E / -1.408; 29.2[1]
Geografi
Nyamuragira di Democratic Republic of the Congo
Nyamuragira
Nyamuragira
Lokasi
LetakProvinsi Nord-Kivu, Republik Demokratik Kongo
PegununganPegunungan Virunga
Geologi
Jenis gunungGunung berapi perisai
Letusan terakhirApril 2018-sekarang[per kapan?]

Gunung ini digambarkan sebagai gunung berapi paling aktif di Afrika[2] dan telah meletus lebih dari 40 kali sejak tahun 1885.[3] Selain letusan dari puncak, terdapat banyak letusan dari sisi gunung berapi, sehingga menciptakan gunung berapi baru yang lebih kecil dan hanya bertahan dalam waktu singkat (misalnya Gunung Murara dari akhir tahun 1976 hingga 1977).

Letusan terkini terjadi pada 2 Januari 2010,[3] 8 November 2011[butuh rujukan] dan 23 Mei 2021.[4]

Geografi dan Geologi

sunting

Gunung berapi Nyamuragira adalah gunung berapi aktif di dekat kota Goma di Republik Demokratik Kongo, terletak sekitar 25 kilometer di utara Danau Kivu. Letaknya di Provinsi Nord-Kivu. Letaknya 13 kilometer utara-barat laut Gunung Nyiragongo, gunung berapi yang menyebabkan kerusakan parah di kota Goma pada letusannya tahun 2002.

Nyamuragira memiliki volume 500 kilometer kubik, dan meliputi area seluas 1.500 kilometer persegi. Gunung ini memiliki profil perisai yang rendah dan kontras dengan gunung berapi Nyiragongo yang sisi curamnya berdekatan.

Gunung berapi Nyamuragira melepaskan sebagian besar belerang dioksida yang dilepaskan ke atmosfer oleh gunung berapi.

 
Emisi belerang dioksida dari beberapa gunung berapi tahun 1979-2003.
 
Aliran lava dari Nyamuragira (kiri atas) meluas hingga Danau Kivu.

Aktivitas Terkini

sunting

letusan tahun 2010

sunting

Saat fajar tanggal 2 Januari 2010 Nyamuragira mulai memuntahkan aliran lahar. Tidak ada pemukiman di dekat gunung berapi ini, namun petugas satwa liar khawatir letusan tersebut dapat mengancam simpanse di daerah tersebut. Bahaya lainnya adalah lahar bisa saja mengalir ke sektor selatan Taman Nasional Virunga, di mana terdapat pemukiman dan desa.[5]

Aliran lava yang luas dari letusan tahun 2010 dapat dilihat pada foto satelit[6] mencapai 25 kilometer barat daya hingga Danau Kivu, sekitar 22 kilometer barat laut dan 35 kilometer utara-timur laut.

letusan tahun 2011

sunting

Gunung berapi ini meletus kembali pada tanggal 5 November 2011.[7] Letusan tersebut menghasilkan kolom lava setinggi 400 meter, dan dikatakan sebagai letusan terbesar dalam 100 tahun.[8]

danau lava 2014

sunting
 
Bagian dari kawah gunung berapi Nyamuragira

Bagian dari kawah gunung berapi Nyamuragira Pada tahun 2014, danau lava baru muncul di gunung berapi ini untuk pertama kalinya dalam 75 tahun. Danau lava sebelumnya di gunung berapi tersebut dikosongkan pada aliran lava tahun 1938. Pembentukan danau baru terjadi antara bulan Juni dan Agustus 2014.[9] Kedalamannya mencapai 500 meter. Letusannya tidak berdampak pada masyarakat di sekitar namun meninggalkan banyak abu dan polusi udara. Aerosol sulfat yang terbentuk oleh belerang dioksida vulkanik dari letusan diamati hingga ke hutan hujan Amazon tengah di Amerika Selatan.[10] Pada tahun 2018, danau lava tersebut telah mengeras dan aktivitasnya seolah terhenti. Aktivitas letusan berlanjut sepanjang tahun 2021 di kaldera puncak.[11]

danau lava 2021

sunting

Pada tahun 2021, sebuah danau lava muncul di gunung berapi ini berdasarkan citra satelit 11 Juni.[12]

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Nyamuragira". Global Volcanism Program. Institusi Smithsonian. Diakses tanggal 2 March 2020. 
  2. ^ Smets, B.; Wauthier, C.; d’Oreye, N. (2010), "A new map of the lava flow field of Nyamulagira (D.R. Congo) from satellite imagery", Journal of African Earth Sciences, 58 (5): 778–786, Bibcode:2010JAfES..58..778S, doi:10.1016/j.jafrearsci.2010.07.005, ISSN 1464-343X 
  3. ^ a b "Volcano erupts in Congo". CNN. 2 January 2010. Diakses tanggal 13 February 2011. 
  4. ^ "Mount Nyiragongo: DR Congo residents flee as volcano erupts". BBC News. 23 May 2021. 
  5. ^ "DR Congo Volcano Eruption Threatens Rare Chimpanzees". BBC News. 2 January 2010. Diakses tanggal 2 January 2010. 
  6. ^ Google Earth Diarsipkan 8 September 2010 di Wayback Machine. shows the crater and lava flows very clearly at coordinates -1.408333, 29.200000
  7. ^ "Congo Volcano Erupts: Video". The Guardian. 8 November 2011. Diakses tanggal 8 November 2011. 
  8. ^ "Nyamuragira Volcano, Democratic Republic of the Congo". Volcano Photos. Geographic.org. Diakses tanggal 2011-12-26. 
  9. ^ "New Lava Lake Appears Atop African Volcano". iflscience. 28 November 2014. Diakses tanggal 2017-11-15. 
  10. ^ Saturno, Jorge; et al. (2018), "African volcanic emissions influencing atmospheric aerosols over the Amazon rain forest" (PDF), Atmospheric Chemistry and Physics, 18 (5): 10391–10405, Bibcode:2018ACP....1810391S, doi:10.5194/acp-18-10391-2018 , ISSN 1680-7316, Templat:HAL 
  11. ^ "Volcano on the Brink". PBS. Diakses tanggal 27 November 2018. 
  12. ^ "Nyamuragira volcano (DRCongo): new lava lake". www.volcanodiscovery.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-02. 

Pranala Luar

sunting