Northrop Grumman B-2 Spirit

Pengebom strategis Amerika

Northrop Grumman B-2 Spirit adalah pesawat perang berteknologi siluman yang digunakan untuk pengemboman. Pesawat yang dibuat dari bahan termoplastik itu dipakai oleh Angkatan Perang Udara AS. "Northrop Grumman adalah kontraktor utama untuk pembom Angkatan Udara AS siluman B-2 Spirit."

Northrop Grumman B-2 Spirit
Sebuah B-2 Spirit USAF.
TipePengebom siluman
Terbang perdana17 Juli 1989
StatusDinas aktif
Pengguna utamaAngkatan Udara Amerika Serikat
Jumlah produksi26[1][2]
Harga satuanUS$737 juta (Rp11,41 Triliun) [3]

Pesawat ini pertama kali diperkenalkan kepada publik, 1988 dan terbang perdana, 17 Juli 1989, dengan status masih aktif. Pesawat ini tidak mampu terbang cepat dan mudah dimusnahkan jika terlihat. Oleh karena itu, Northrop Grumman telah mengembangkan lapisan penyerap radar baru untuk melestarikan karakteristik dari siluman B-2 secara drastis, guna mengurangi waktu perawatan. Bahan baru, yang dikenal sebagai bahan alternatif frekuensi tinggi (AHFM), disemprotkan oleh empat robot yang dikendalikan secara independen.

Misi dari pesawat ini adalah menghancurkan basis atau pangkalan militer musuh, tanpa terlihat radar. Kelebihan B-2 adalah mampu menembus perisai pertahanan udara (radar) yang canggih. Pesawat ini mampu menyerang semua target dari ketinggian hingga 50.000 kaki, (16,656 kilometer) dari ketinggian laut, dengan jangkauan lebih dari 6.000 nm, tanpa mengisi bahan bakar (unrefueled) dan lebih dari 10.000 nm dengan satu kali pengisian bahan bakar, memberikan kemampuan untuk terbang ke titik manapun di dunia dalam beberapa jam.

Dua puluh satu buah B-2 Spirit dikirim pertama kali ke Pangkalan Angkatan Udara Whiteman di Missouri, pada bulan Desember 1993. Dalam tiga tahun pertama pelayanan, operasional B-2 Spirit, mencapai tingkat keandalan 90%, saat melakukan serangan mendadak. Sebuah penilaian yang diterbitkan oleh USAF menunjukkan, bahwa dua B-2 Spirit dengan persenjataan presisi dapat melakukan pekerjaan dari 75 pesawat konvensional.

Untuk tugas misi di luar negeri, telah pula dikembangkan sebuah sistem hangar yang bisa diangkut ke berbagai tujuan, di berbagai negara. Sebuah sistem hangar, memiliki panjang 126 kaki, lebar 55 kaki dan tinggi 250 kaki. Hanggar pertama hangar telah didirikan di Diego Garcia di Samudera Hindia.

Sebelum dikembangkan sistem hangar ini, setiap kali telah menunaikan sebuah misi, B-2 Spirit harus kembali ke Whiteman AFB, untuk pemeliharaan fitur siluman dari pesawat tersebut. B-2 Spirit digunakan untuk pertama kalinya selama Operasi Kebebasan Irak pada Maret/April 2003. Pada bulan Maret 2005, skuadron B-2 ditempatkan untuk pertama kalinya ke Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam, bersama pesawat tempur B-1 and B-52, untuk mendukung dan memperkuat pertahanan Komando USAF Asia Pasifik. Sebagian lain difokuskan untuk berperang di Timur Tengah.

Siluman-siluman itu kerap terlihat di area Kosovo, Iraq, dan Afghanistan. Pembuatan pesawat futuristik berbentuk segitiga itu menghabiskan USD 737 juta – 2,2 miliar per unit. Biaya tersebut menjadikan pesawat pengebom siluman menjadi pesawat militer termahal di dunia.

B-2 Spirit adalah pesawat pengebom dengan teknologi siluman yang menjadi andalan AU AS untuk operasional jarak jauh. Pesawat B-2 Spirit termasuk sebagai salah satu pembom strategis yang telah diakui kemampuannya oleh kalangan militer. Kemampuannya yang unik, termasuk karakteristik silumannya, memungkinkan pesawat pembom ini menembus pertahanan musuh yang paling ketat sekali pun, dan dengan presisi yang tinggi bisa menjatuhkan bom pada target vital milik lawan. Kebolehan B-2 Spirit ini telah ditunjukkan pada operasi militer di Irak beberapa tahun yang lalu.

Bomber strategis B-2 Spirit hanya dimiliki dan dioperasikan oleh AS. Pesawat siluman ini merupakan perpaduan antara daya jelajah terjauh, kapasitas angkut persenjataan terbesar, dan teknologi siluman yang tak tertandingi oleh kekuatan militer udara mana pun. Tanpa pengisian ulang bahan bakar, B-2 Spirit mampu menempuh penerbangan sejauh 6.000 mil laut, dan dengan satu kali isi ulang bahan bakar di udara, pesawat ini bisa menempuh jarak 10.000 mil laut. Dengan kapasitas angkut 20 ton persenjataan konvensional maupun nuklir dan mengirimkannya pada kondisi cuaca yang tepat, B-2 memiliki kemampuan untuk mengubah hasil dari suatu konflik hanya dengan satu misi pengeboman.

Pesawat pengebom B-2 Spirit telah dikembangkan sejak tahun 1978 dibawah program ATB (Advanced Technology Bomber). Program ATB ini baru diketahui publik pada tahun 1981. Dan pada tanggal 22 November 1988, public baru mengetahui juga tentang keberadaan pengebom strategis buatan pabrikan Northrop Grumman ini yang kemudian melakukan penerbangan perdananya pada 17 Juli 1989.

Sebagai pesawat pengebom strategis yang sulit dicari tandingannya, B-2 Spirit tentu saja memiliki harga yang sangat mahal, bahkan menjadi pesawat militer dengan harga yang paling mahal yang pernah ada dalam sejarah penerbangan militer. Situs www.time.com menginformasikan bahwa harga 1 unit B-2 Spirit adalah sebesar US$.2,4 miliar. Biaya operasional dan perawatannya pun tidak kalah mahal. Untuk satu jam penerbangan, pesawat ini membutuhkan perawatan selama 124 jam.

Awalnya militer AS merencanakan untuk membeli 132 unit pengebom B-2 Spirit. Tapi terbentur dengan harga yang sangat mahal tersebut, hanya 21 unit yang direalisasikan pembeliannya. Setelah kecelakaan yang menimpa 1 unit B-2 Spirit di pangkalan udara Andersen di Guam, jumlah B-2 yang memperkuat AU AS menjadi 20 unit. Saat ini 19 unit B-2 Spirit berbasis di pangkalan udara Whiteman. Sementara itu satu unit B-2 Spirit berada di pangkalan udara Edward, California, untuk pengembangan perangkat lunak dan system persenjataan.

Riwayat Kelabu

sunting

Seperti halnya pesawat lain, meskipun memiliki peralatan serba canggih, B-2 Spirit pernah mengalami masa kelabu. Pesawat pengebom ini jatuh setelah gagal take off dari Pangkalan Udara Andersen di Guam, Kepulauan Pasifik, pada Sabtu (23/2/ 2008) sekitar pukul 10.45 waktu setempat. Ini insiden pertama pesawat antiradar berjuluk "Siluman" itu jatuh sejak diperkenalkan ke publik pada 1988.

Kapten Sheila Johnston, juru bicara Komando Tempur Udara Pusat Pangkalan Udara Langley di Virginia, AS, mengatakan, dalam insiden itu dua pilot dilaporkan berhasil keluar dari pesawat, yang saat itu tidak membawa amunisi, dan selamat.

Kedua awak yang dirahasiakan namanya itu dari satuan tempur 509. "Kami segera menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan," tegas Johnston.

Menurut Mayor Eric Hilliard dari pangkalan udara Hickham, Hawaii, pesawat B-2 berbobot 152,6 ton itu jatuh sesaat setelah lepas landas bersama tiga pesawat sejenis. Kecelakaan terjadi saat satu dari tiga pesawat yang mampu melaju 716 km per jam itu tiba-tiba meluncur ke bawah. Ini jadwal terbang mereka yang terakhir setelah beroperasi empat bulan. Akibat kecelakaan ini, tiga pesawat tempur lain langsung diamankan di Guam. "Sebelum pesawat siluman B-2 jatuh, sebetulnya ada satu pesawat siluman lain yang berhasil lepas landas. Namun, pesawat itu kita panggil ke pangkalan beberapa saat setelah insiden," jelasnya. Namun operasional pesawat ini kembali dilanjutkan pada bulan April 2008.

Juru bicara Pentagon Geoff Morrell segera mengkonfirmasi kejadian itu ke Menteri Pertahanan waktu itu, Robert Gates. Tapi, Gates yang sedang melawat ke beberapa negara pasifik, termasuk Indonesia, menolak memberikan penjelasan lebih lanjut.

Pengguna

sunting
  Amerika Serikat
  • United States Air Force
    • 509th Bomb Wing, Whiteman Air Force Base (Current, 19 aircraft)
      • 13th Bomb Squadron
      • 393d Bomb Squadron
      • 394th Combat Training Squadron
    • 412th Test Wing, Edwards Air Force Base (Current, one aircraft)
      • 419th Flight Test Squadron, Edwards Air Force Base
    • 53d Wing, Eglin Air Force Base (past)
      • 72d Test and Evaluation Squadron, Whiteman Air Force Base
    • 57th Wing, Nellis Air Force Base (past)
      • 325th Weapons Squadron, Whiteman Air Force Base
      • 715th Weapons Squadron (inactivated)

Spesifikasi

sunting

 

Data dari Global Security[4]

Ciri-ciri umum

  • Kru: 2
  • Panjang: 69 ft
  • Rentang sayap: 172 ft
  • Tinggi: 17 ft
  • Luas sayap: 5,000 ft²
  • Berat kosong: 158,000 lb
  • Berat isi: 336,500 lb
  • Berat maksimum saat lepas landas: 376,000 lb
  • Mesin: 4 × General Electric F118-GE-100 turbofans, 17,300 lbf masing-masing

Kinerja

Persenjataan

  • 2 internal bays for 50,000 lb (22,700 kg) of ordnance.[5]
    • 80× 500 lb class bombs (Mk-82) mounted on Bomb Rack Assembly (BRA)
    • 36× 750 lb CBU class bombs on BRA
    • 16× 2000 lb class weapons (Mk-84, JDAM-84, JDAM-102) mounted on Rotary Launcher Assembly (RLA)
    • 16× B61 or B83 nuclear weapons on RLA
  • Lihat pula

    sunting

    Pranala luar

    sunting

    Referensi

    sunting