Nipponia nippon
Nipponia nippon | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | |
Genus: | Nipponia Reichenbach, 1853
|
Spesies: | N. nippon
|
Nama binomial | |
Nipponia nippon (Temminck, 1835)
|
Nipponia nippon (bahasa Inggris: Asian Crested Ibis; bahasa Jepang: toki, トキ; ditulis dalam kanji sebagai 朱鷺, 鴇, 鵇, atau 鴾) atau Ibis jambul jepang dalah satu-satunya spesies burung Ibis dari genus Nipponia, keluarga Threskiornithidae. Burung ini telah punah dari sebagian besar habitat aslinya. Hingga abad ke-19, burung ini dapat ditemukan di berbagai tempat di Asia Timur, namun populasinya menyusut drastis pada awal abad ke-20. Kini sekitar 500 ekor hidup di alam bebas di Shaanxi, Republik Rakyat Tiongkok. Antara tahun 2008 hingga 2009, beberapa ekor terbang ke Jepang sebagai burung migran, dan ditangkap untuk dibiakkan. Sejumlah 30 ekor sudah dilepas kembali ke alam bebas di Jepang. Populasi dalam program konservasi (data September 2009): RRT: sekitar 600 ekor, Jepang: 112 ekor, Korea Selatan: 2 ekor.
Nama binomial Nipponia nippon menjadikan burung ini sering dipakai sebagai simbol Jepang. Meskipun demikian, Nipponia nippon bukan burung nasional Jepang (Phasianus versicolor adalah burung nasional Jepang).
Pemerian
suntingBurung berukuran besar, panjang tubuh sekitar 76 cm, lebar sayap terentang sekitar 130 cm. Ciri khasnya adalah kulit bagian muka berwarna merah terang, tidak ditumbuhi bulu. Bagian belakang kepala memiliki jambul berupa bulu putih panjang dan lebat. Seperti halnya burung keluarga ibis, Nipponnia nippon memiliki paruh panjang bengkok berwarna hitam (ujung merah). Bulu berwarna putih menutupi seluruh badan. Dari musim semi hingga musim panas sepanjang musim kawin, dari bagian leher keluar cairan sekresi berwarna hitam; bulu sekitar kepala hingga punggung terlumuri cairan sekresi hingga berwarna abu-abu. Warna abu-abu menjadi semakin pekat setelah burung ini mandi di air. Setelah mandi, hampir seluruh tubuh berwarna kehitaman. Sisi bawah sayap berwarna merah muda. Sama halnya dengan kepala, kaki berwarna merah terang. Iris berwarna oranye. Anak burung berwarna hitam abu-abu pada seluruh badan, kecuali bagian kepala memiliki bulu berwarna kuning. Pakan berupa katak, kepiting, ikan kecil, dan hewan kecil.
Jantan hampir tidak berbeda dengan betina dalam penampakan. Jantan sedikit lebih besar, berat antara 1.800 hingga 2.000 gram; betina antara 1.450 hingga 1.600 gram. Jantan lebih banyak makan dari betina, dan kemungkinan bersifat agresif. Betina makan lebih sedikit, tenang, takut terhadap manusia. Jantan memiliki bagian kepala berwarna merah yang sedikit lebih besar dari betina. Panjang paruh jantan sekitar 18 cm (betina sekitar 16 cm); paruh jantan lebih tebal daripada paruh betina.
Penyebaran
suntingHabitat burung ini dulunya tersebar di Asia Timur. Sekitar abad ke-18 dan paruh pertama abad ke-19, burung ini dapat dilihat di banyak tempat. Di Jepang ditemui mulai dari Hokkaido bagian selatan, Pulau Honshu terutama di daerah Tohoku dan pesisir Laut Jepang, hingga ke Kyushu dan Okinawa. Selain itu burung ini ditemui di Rusia (kawasan Sungai Amur dan Sungai Ussuri), Semenanjung Korea, Taiwan, Cina (sebelah timur di Jilin, sebelah selatan di Pulau Hainan, sebelah barat hingga di Gansu).
Populasi burung ini menyusut drastis pada abad ke-19 dan abad ke-20 karena kelaparan yang disebabkan penangkapan ikan berlebihan dan berkurangnya lahan pertanian. Di Semenanjung Korea, burung ini terlihat terakhir kali di Panmunjom (1978). Di Rusia terakhir terlihat di kawasan Sungai Ussuri (1981). Satu-satunya burung Nipponia nippon kelahiran Jepang yang terakhir, mati di Jepang pada tahun 2003.
Di alam bebas | Dalam program konservasi |
---|---|
|
Referensi
sunting- "Asian Crested Ibis". BirdLife. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-01-02. Diakses tanggal 2010-03-13.
Pranala luar
sunting- (Inggris) IUCN Red List