Neno Warisman
Hj. Titi Widoretno Warisman (lahir 21 Juni 1964), yang lebih dikenal dengan Neno Warisman, adalah seorang pemeran, penyanyi, aktivis, dan politikus Partai Gelora[2] Indonesia. Karier beraktingnya berlangsung lebih dari tiga dekade, ia muncul di beberapa film layar lebar dengan debut dalam film drama Semua Sayang Kamu (1989) arahan sutradara Ida Farida. Debut aktingnya dalam film tersebut mendapatkan apresiasi serta pujian kritis dan turut mengantarkannya memperoleh nominasi Piala Citra pertamanya di Festival Film Indonesia sebagai Aktris Terbaik. Sebagai penyanyi, ia dikenal sebagai penyanyi pop dengan beberapa duet dan lagu populer, salah satu duetnya yang paling dikenal adalah kolaborasinya bersama Fariz RM dalam lagu "Nada Kasih".
Neno Warisman | |
---|---|
Lahir | Titi Widoretno Warisman 21 Juni 1964 Singojuruh, Banyuwangi, Indonesia |
Nama lain | Neno Warisman |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1977–sekarang |
Partai politik | |
Suami/istri | Widiono Doni Wiratmoko (bercerai) |
Anak | 3 |
Karier musik | |
Genre | Pop |
Instrumen | Vokal |
Artis terkait | |
Karier
suntingSejak kecil Neno telah menunjukkan kesukaannya pada puisi dan deklamasi. Bahkan pada tahun 1978, Neno terpilih sebagai juara baca puisi se-Jakarta. Neno pun melanjutkan kuliah di Jurusan Sastra Prancis Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Neno terkenal sebagai penyanyi pada era 80-an. Lagu Neno banyak yang terkenal hingga kini, seperti lagu "Matahariku",[3] begitu pun duetnya dengan Fariz RM, "'Nada Kasih", dan juga lagu religi "A Ba Ta Tsa".
Sebagai pemain film, Neno terkenal karena aktingnya sebagai Sayekti di film Sayekti dan Hanafi yang ditayangkan TVRI dan disutradarai oleh Irwinsyah. Selain itu, Neno juga pernah bermain dalam film Semua Sayang Kamu (1989) yang masuk dalam nominasi Aktris Terbaik Festival Film Indonesia 1989. Tahun 2005, Neno bermain dalam film garapan Garin Nugroho Rindu Kami PadaMu (2005). Film ini meraih penghargaan sebagai film terbaik Asia di Osian’s Cinefan Festival ke-7 di New Delhi, India, yang berlangsung 16-24 Juli 2005.[4]
Pada tahun 1990, Neno memutuskan untuk memakai jilbab dan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk dunia religi, sosial dan pendidikan serta aktif membantu sosialisasi program Pendidikan Anak Dini Usia (PAUD) Departemen Pendidikan Nasional. Sering diundang untuk berbicara di seminar-seminar para ibu. Berbicara terutama tentang pengasuhan anak yang benar, pendidikan negeri, dan kesehatan.
Pada ulang tahunnya yang ke-36, 26 Januari 2002, Penerbit Syaamil menerbitkan buku Neno bertajuk Izinkan Aku Bertutur. Tahun 2005, dengan penerbit yang sama, Neno merilis buku berjudul Matahari Odi Bersinar Karena Maghfi.[5]
Kontroversi
suntingPembacaan puisi pada malam munajat 212
suntingPada malam munajat 212, Neno sempat membuat kontroversi saat membacakan puisi munajat, ia berdoa dengan nada yang buruk pada Tuhan. Puisi tersebut dikecam banyak pihak, antara lain Jusuf Kalla, Ma'ruf Amin, dan masih banyak lagi.
Kebakaran mobil
suntingPada 24:00 antara 19 dan 20 Juli 2018, mobil Neno terbakar di depan rumahnya di Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Kejadian tersebut terjadi ketika Neno tidak berada di rumah. Tidak ada korban dalam peristiwa ini, hanya setengah bagian mobil yang terbakar.[6] Polisi melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini. Polisi menduga terbakarnya mobil Neno disebabkan arus pendek pada kabel di mobil. Dugaan ini berasal dari petugas keamanan perumahan. Dua saksi telah dimintai keterangan terkait ini. Menurut polisi, mobil tersebut sudah diperbaiki oleh Neno.[7]
Penolakan kedatangan di Batam
suntingPada malam 28 Juli 2018, sejumlah warga menyatakan menolak kedatangannya melalui spanduk dan yel-yel di Bandar Udara Hang Nadim, Batam. Kedatangan Neno ini dalam rangka menghadiri tablig akbar dan deklarasi #2019GantiPresiden di Batam. Penolakan tersebut sempat menimbulkan keributan warga yang berupaya merangsek kawasan kedatangan penumpang dengan polisi yang berjaga.[8] Neno menduga warga yang menolak kedatangannya merupakan anggota Projo. Neno menyebut sekitar ratusan orang menolak kedatangannya, tetapi sekitar 10.000 orang berkumpul untuk menjemputnya. Neno menuturkan bahwa semasa berada di bandara, warga mengepung Neno dan mengambil foto Neno. Ketika Neno meminta untuk keluar dari bandara, Neno dilempari tong sampah.[9] Akibat peristiwa tersebut, polisi menyatakan tablig akbar dan deklarasai #2019GantiPresiden dibatalkan.[10] Ketika Neno sudah kembali ke rumahnya, Prabowo Subianto dan Fadli Zon mengunjungi rumahnya untuk menyampaikan rasa simpati atas apa yang diterima Neno semasa berada di bandara.[11]
Filmografi
suntingFilm
suntingTahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
1989 | Semua Sayang Kamu | Nuraini | |
2004 | Rindu Kami PadaMu | Ibu Imah | |
2008 | Sang Murabbi: Mencari Spirit yang Hilang | ||
2009 | Ketika Cinta Bertasbih 2 | Bu Fadilah | |
2010 | Dalam Mihrab Cinta | Istri Kyai Miftah | |
2017 | Iqro: Petualangan Meraih Bintang | Oma | |
2018 | 212: The Power of Love |
Sinetron
sunting- Sayekti dan Hanafi (1988) sebagai Sayekti
- Pintu Hidayah (2005)
- Air Mata Ummi (2012) sebagai Hajjah Maimunah
Diskografi
suntingAlbum
sunting- Neno (1981)
- Matahariku (1981)
- Matahatiku (1984)
- Kulihat Cinta Dimatanya (1984)
- Katakan Cinta Padaku (1984)
- Pujaan Dewi (1987)
- Sebuah Obsesi (1987)
Penampilan lain
sunting- 1986 - Festival Lagu Populer Indonesia 1986 Lagu "GETAR ASMARA" karya Fifi Embut & Tb. Rudi F.
- 1987 - album Fariz RM "Do Not Erase" duet menyanyikan lagu "Nada Kasih"
- 1988 - album Karimata "Biting" menyanyikan lagu "Terjadi Lagi"
- 1988 - album "Hanya Satu Kamu" dari Fariz RM dan Deddy Dhukun menyanyikan lagu "Dan Senyum Itu" karya Sonny Soebowo
- 1989 - album Kompilasi Semua Sayang Kamu Dewi & Cipluk"
- 1989 - album Kompilasi 10 Vokalis Utama Bintang Khatulistiwa lagu "BIARKAN SAJA" karya Rezky Ichwan & Ferina
Penghargaan dan nominasi
suntingTahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
1989 | Festival Film Indonesia | Pemeran Utama Wanita Terbaik | Semua Sayang Kamu | Nominasi |
Pranala luar
sunting- Profil di pks-anz.org Diarsipkan 2008-09-22 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Profil di KapanLagi.com
Referensi
sunting- ^ https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211002152209-32-702519/neno-warisman-mundur-dari-partai-ummat-besutan-amien-rais
- ^ https://www.cnnindonesia.com/nasional/20231030112648-32-1017603/alumni-212-neno-warisman-resmi-gabung-partai-gelora
- ^ Neno Warisman - Matahari Ku, diakses 30 Oktober 2007
- ^ Kembali Karya Garin Nugroho Menang di Festival Diarsipkan 2007-10-04 di Wayback Machine., diakses 30 Oktober 2007
- ^ Matahari Odi Bersinar Karena Maghfi #631[pranala nonaktif permanen], diakses 30 Oktober 2007
- ^ Wahid, Ahmad Bil (21 Juli 2018). "Mobil Neno Warisman Terbakar di Depan Rumah". detikcom. Diakses tanggal 1 Agustus 2018.
- ^ Sutrisno, Octavianus Dwi (21 Juli 2018). "Polisi Selidiki Penyebab Terbakarnya Mobil Neno Warisman". Metrotvnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-02. Diakses tanggal 1 Agustus 2018.
- ^ Siagian, Agus Siswanto (28 Juli 2018). "Sejumlah Warga Bawa Spanduk Tolak Neno Warisman di Batam". detikcom. Diakses tanggal 1 Agustus 2018.
- ^ Putri, Parastiti Kharisma (31 Juli 2018). "Soal Penghadang di Batam, Neno Warisman: Saya Dengar Mereka Projo". detikcom. Diakses tanggal 1 Agustus 2018.
- ^ Siagian, Agus Siswanto (29 Juli 2018). "Polisi: Tablig Akbar dan Deklarasi Ganti Presiden di Batam Batal". detikcom. Diakses tanggal 1 Agustus 2018.
- ^ Muntinanto, Wahyu (31 Juli 2018). "Usai Dipersekusi di Batam, Neno Warisman Mendapat Kunjungan Prabowo". Okezone.com. Diakses tanggal 1 Agustus 2018.