Benih

(Dialihkan dari Nener)

Benih secara umum adalah istilah yang dipakai untuk bahan dasar pemeliharaan tanaman atau hewan.[1] Istilah ini biasanya dipakai bila bahan dasar ini berukuran jauh lebih kecil daripada ukuran hasil akhirnya (dewasa).

Dalam UU Sistem Budi Daya Tanaman, benih adalah tanaman atau bagian dari tanaman yang digunakan untuk mengembang biakkan tanaman tersebut.[2] Dalam budi daya tanaman, benih dapat berupa biji maupun tumbuhan kecil hasil perkecambahan, pendederan, atau perbanyakan aseksual dan disebut juga bahan tanam. Benih atau bahan tanam yang bukan berupa biji atau yang telah disemaikan[1] dapat disebut sebagai bibit. Benih diperdagangkan tidak untuk dikonsumsi. Bidang perikanan juga memakai istilah ini untuk menyebut hewan yang masih muda yang siap dipelihara hingga dewasa.[3]

Dalam penggunaan sehari-hari, benih dipakai juga untuk menyebut sel sperma, karena sperma berasal dari bahasa Yunani kuno, σπέρμα, yang berarti benih.

Istilah khusus

sunting

Terdapat nama khusus untuk benih beberapa jenis spesies usaha tani perikanan tertentu. nener adalah ikan yang baru menetas atau masih kecil. Dalam perbenihan ikan biasanya dipakai untuk menyebut benih ikan bandeng. Berudu adalah benih katak. Benur adalah benih udang.

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Kamus Besar Bahasa Indonesia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-27. Diakses tanggal 2014-01-07. 
  2. ^ "Undang Undang Republik Indonesia No 12 Tahun 1992 Tentang Sistem Budi Daya Tanaman" (PDF). Diakses tanggal 8 Januari 2013. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ Marhaeni Ria Siombo (2010). Hukum perikanan nasional dan internasional. Gramedia Pustaka Utama. ISBN 9789792262957.