Neglasari, Kadungora, Garut

desa di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat

Neglasari adalah desa di kecamatan Kadungora, Garut, Jawa Barat, Indonesia.

Neglasari
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenGarut
KecamatanKadungora
Kode Kemendagri32.05.10.2012 Edit nilai pada Wikidata
Luas1.13 km²
Jumlah penduduk8.643 jiwa
Kepadatan7.648jiwa/km2
Peta
PetaKoordinat: 7°5′33.22″S 107°54′41.72″E / 7.0925611°S 107.9115889°E / -7.0925611; 107.9115889

Neglasari adalah sebuah desa di antara beberapa desa yang terdapat di Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.

Mayoritas masyarakatnya adalah petani dan menggantungkan kehidupannya dari pertanian. Sejak sepuluh tahun terakhir pengairan irigasi di Desa Neglasari mengalami penurunan debit air, sedangkan sebagian wilayahnya adalah daerah tadah hujan sehingga sangat menyulitkan warga yang notabene adalah petani.

A. Sejarah dan Kondisi Desa Gemuruh Proklamasi yang dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945 dapat dirasakan pula oleh masyarakat Neglasari yang di pelopori oleh PSII dan PNI, semangat kemerdekaan itu di tularkan menjadi semangat membangun Desa, sehingga diyakini pada Tahun inilah Desa Neglasari secara resmi didirikan. Awal Tahun 1947 Desa Neglasari dibanjiri oleh para pengungsi dari kota Bandung serta Tentara Rakyat Indonesia (TRI) dan Badan Pejuangan Majelis Persatuan Perjuangan Pasundan (MP3) guna menyusun kekuatan hingga terjadilah Bandung Lautan Api. Akhir tahun 1947 ketika Garut di serbu oleh pasukan Sekutu Desa Neglasari yang telah diketahui sebagai salah satu markas kekuatan perlawanan rakyat tak luput dari penyerbuan tersebut. Dari tragedy ini banyak warga Desa Neglasari yang menjadi korban. Belum pulih dari ingatan warga Desa Neglasari kekejaman yang mereka rasakan oleh tentara sekutu pada tahun 1948 muncul kembali kekerasan baru dibawah bendera DI/TII, pada tahun 1949 divisi Siliwangi kembali ke Jawa Barat warga Desa Neglasari yang pada saat itu berada dalam tekanan DI/TII segera membuka komunikasi dan meminta bantuan TNI di Tjipaku Majalaya dan kepada induk pasukan di Buah Dua Sumedang. Kemudian Desa Neglasari dijadikan basis kekuatan Brigader Guntur dibawah pimpinan Kapten Safi’i sekaligus menjadi satu-satunya basis TNI di Kabupaten Garut. Tragedi yang mencekam seakan bagian dari wajah kelam sejarah Desa Neglasari, yakni terjadinya pembakaran 47 rumah dan 7 orang warga kampung Cicurug di culik, tidak berhenti sampai disitu pada tahun 1951 dan 1952 kembali tragedy yang sama, dibakarnya 429 rumah dan 67 warga diculik oleh gerombolan DI/TII. Pada tahun 1957 batalion 304 berpindah ke kecamatan Kadungora dan Desa Neglasari diserahkan kepada OKD, pada tahun 1961 DI/TII bias dilumpuhkan berkat kerjasama dari warga dan kekuatan Militer yang ada melalui Operasi Pagar Betis. Semenjak Masyarakat mulai berkonsentrasi pada pemetaan dan pembangunan di wilayah desa neglasari. Dan pada tahun 1982 karena pertumbuhan penduduk semakin pesat serta luas wilayah administrasi desa neglasari yang terlalu luas sehingga Desa Neglasari di mekarkan menjadi dua yaitu disebelah Utara menjadi Desa Cikembulan, wilayah Desa Neglasari memiliki batas sebagai berikut: Sebelah Utara : Desa Cikembulan Kecamatan Kadungora Sebelah Selatan : Desa Cangkuang Kecamatan Leles Sebelah Timur : Desa Karanganyar Kecamatan Lewigoong Sebelah Barat : Desa Talagasari Kecamatan Kadungora

Berikut ini para kepala Desa Neglasari dari Masa ke Masa: 1. Periode 1 tahun 1980 – 1983: Bapak Iron 2. Periode 2 tahun 1984 – 1985: Bapak Ocin (PJS) 3. Periode 3 tahun 1989 – 1996: Bapak Dimyati 4. Periode 4 tahun 1997 – 1999: Bapak Ili Sudrajat (PJS) 5. Periode 5 tahun 2000 – 2013: Ibu Komalasari 6. Periode 6 tahun 2013 – 2014: Bapak Ili Sudrajat (PJS) 7. Periode 7 tahun 2014 – 2015: Bapak Jajang (PJS) 8. Periode 8 tahun 2015 – Sekarang: Bapak Aep Sudayat

Kebudayaan masyarakat Desa Neglasari yang sejak zaman dulu diantaranya: Tradisi Ngaruat Lembur, Tradisi Ziarah, Tradisi Hajat Tujuh Bulan, Tradisi Numbal Bumi, dan lain-lain. Dan Desa Neglasari ada dua hal yang menjadi sangat terkenal dan menjadi ciri khas yaitu makanan tradisional RANGINANG dan BURAYOT NEGLASARI. Luas wilayah Desa Neglasari adalah 161 Ha yang terdiri dari 35% berupa Pemukiman, 40% berupa Daratan, yang digunakan lahan Pertanian, serta 35% berupa lahan perkebunan. Jarak pusat Desa dengan Ibu Kota kabupaten yang dapat ditempuh melalui perjalanan darat kurang lebih 17 Km. kondisi sarana prasarana jalan poros Desa yang masih berupa jalan konstruksi kondisi rusak sedang mengakibatkan waktu tempuh menggunakan kendaraan bermotor mencapai kurang lebih 60 menit. Sedangkan jarak pusat desa bengan ibu kota kecamatan yang dapat ditempuh melaui perjalanan kurang lebih 5 Km.

Luas Wilayah Desa Neglasari: No. Uraian Luas Lahan Keterangan 1. Pesawahan 110 ha 2. Ladang 5,75 ha 3. Pemukiman 39,80 ha 4. Perkantoran 1 ha 5. Fasilitas Umum 4,45 ha Jumlah: 161 ha

Demografi

Demografi adalah studi ilmiah tentang penduduk, terutama tentang jumlah, sturuktur dan perkembangannya. Berdasarkan data profil desa, jumlah penduduk Desa Neglasari adalah jiwa dengan komposisi tersaji dalam tabel berikut:

No Jumlah KK Warga Negara RI Jumlah Penduduk

Laki-laki	Perempuan	Total

1 1.861 KK 2.872 Jiwa 2.659 Jiwa 5.531 Jiwa

Topografi Desa Neglasari merupakan Desa yang berada di daerah pesawahan sebelah Utara dan sebelah Selatan dengan ketinggian 500 – 700 m dpl (diatas pemukiman laut). Sebagian besar wilayah Desa Neglasari adalah sawah dengan kemiringan antara 20° - 45° dialiri oleh Sungai Cipancar dan Cicatur serta sungai Cijagra yang sekaligus menjadi Batas dengan Desa Cangkuang dan sekaligus menjadi batas administrative dengan wilayah kecamatan Leles.

Hidrologi dan Klimatologi Aspek hidrologi suatu wilayah Desa sangat diperlukan dalam pengendalian dan peraturan tata air wilayah Desa. Berdasarkan hidrologinya aliran-aliran sungai di wilayah Desa Neglasari membentuk pola Daerah Aliran Sungai, yaitu DAS Cigunung Agung tercatat beberapa sungai maupun solokan baik skala kecil, sedang, dan besar. Terdapat di daerah Desa Neglasari, Seperti: - Sungai Cipancar - Sungai Cicatur - Sungai Cijagra

Disamping itu ada pula beberapa mata air yang bias digunakan sebagai sumber mata air bersih, maupun sungai air untuk Pertanian. Mata air utama yang menghidupi masyarakat Desa Neglasari adalah diantaranya: a. Mata Air di daerah kampong Bojong b. Mata Air di daerah Kampung Kopo

Keadaan Sosial Adanya fasilitas pendidikan yang memadai serta pemahaman masyarakat tentang pentingnya menempuh pendidikan formal maupun non formal mempengaruhi peningkatan taraf pendidikan. Agama, kebudayaan, adat istiadat dan kebiasaan yang ada juga beragam. Secara detail, keadaan sosial penduduk Desa Neglasari tersaji dalam tabel berikut.

Luas Penggunaan Lahan Pada umumnya lahan yang terdapat di Desa Neglasari digunakan secara produktif, dan hanya sedikit saja yang tidak dipergunakan. Hal ini menunjukan bahwa kawasan Desa Neglasari memiliki sumber daya alam yang memadai dan siap untuk diolah. Luas lahan berupa sawah 1\3 teknis seluas 98,75 Ha, dan yang lainnya berupa pekarangan 39,80 Ha, tadah hujan 11,25 Ha dan lain-lain 11,25 Ha.

Keadaan Sosial Penduduk Desa Neglasari berdasarkan data terakhir hasil Sensus Penduduk Tahun 2008 tercatat sebanyak 5,401 jiwa, tahun 2009 tercatat sebanyak 5,514, Tahun 2010 tercatat sebanyak 5,635 jiwa dan Tahun 2015 sebanyak 5.528 jiwa.

Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu modal dasar pembangunan sehingga Pendidikan adalah sebuah investasi (modal) dimasa yang akan datang. Di Desa Neglasari tahun 2010 – 2014 mengalami peningkatan pada siswanya dan pada guru guru mengajar.

TINGKAT PENDIDIKAN 1. Belum sekolah 796 Jiwa 2. SD / sederajat 2138 Jiwa 3. SMP / sederajat 1229 Jiwa 4. SMA / sederajat 1096 Jiwa 5. Diploma / Sarjana 69 Jiwa

No. Uraian PAUD TK SD SLTP SLTA Jumlah 1. Guru 5 6 32 62 - 105 2. Murid 28 64 574 1.087 - 1.753

AGAMA 1. Islam 5.513 Jiwa 2. Kristen Katolik 0 Jiwa 3. Kristen Protestan 0 Jiwa 4. Hindu 0 Jiwa 5. Budha 0 Jiwa 6. Konghucu 0 Jiwa

Keadaan Ekonomi Wilayah Desa Neglasari memiliki berbagai potensi yang baik. Potensi tersebut dapat meningkatkan taraf perekonomian dan pendapatan masyarakat. Disamping itu, lokasi yang relatif dekat dengan Ibu kota Kabupaten dan pusat kegiatan perekonomian, memberikan peluang kehidupan yang lebih maju dalam sektor formal maupun non formal. Tabel berikut menyajikan data keadaan ekonomi penduduk Desa Neglasari.

A Kesejahteraan Sosial 1. Keluarga Prasejahtera 612 KK 2. Keluarga Prasejahtera 1 808 KK 3. Keluarga Prasejahtera 2 65 KK 4. Keluarga Prasejahtera 3 51 KK 5. Keluarga Prasejahtera 3 plus 11 KK B Mata Pencaharian 1. Buruh Tani 863 Jiwa 2. Petani 508 Jiwa 3. Pedagang 404 Jiwa 4. Peternak 25 Jiwa 5. Penjahit 18 Jiwa 6. Pensiunan TNI/POLRI/PNS 129 Jiwa 7. PNS 16 Jiwa 8. TNI/Polri 12 Jiwa 9. Pengrajin 6 Jiwa 10. Industri kecil 13 Jiwa 11. Buruh Industri 62 Jiwa 12. Kontraktor 4 Jiwa 13. Supir 12 Jiwa 14. Montir / mekanik 8 Jiwa 15. Guru Swasta 12 Jiwa 16. Lain-lain 23 Jiwa

Sarana Prasarana dan Infrastruktur

Sebagai desa yang berkembang, di Desa Neglasari terdapat hasil pembangunan sarana dan prasarana seperti tersaji dalam tabel berikut.

No. Sarana / Prasarana Jumlah Satuan Keterangan 1. Balai Desa 1 unit 2. Kantor Desa 1 unit 3. Puskesdes 1 unit 4. Masjid 12 unit Hampir Setiap RT 5. Musholla 10 unit Setiap RT 6. Tempat Pemakaman Umum 6 titik 7. Pos Kamling 9 unit Setiap RW 8. TK / PAUD 4 unit 9. SD / sederajat 3 unit 10. SMP / sederajat 1 unit 11. Posyandu 8 unit Setiap RW

No. Sarana / Prasarana Jumlah Satuan Keterangan 1. Jalan Hotmix - m’ 2. Jalan Aspal Penetrasi 3000 m’ 3. Jalan Sirtu / Koral 500 m’ 4. Jalan Rabat Beton 2500 m’ 5. Jalan Tanah 4135 m'

Kondisi Pemerintahan Desa a. Kesejahteraan Sosial (Masyarakat)

Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kesejahteraan social meliputiproses globalisasi dan industrialisasi serta krisis  ekonomi dan politik yang berkepanjangan. Danpak yang dirasakan diantaranya semakin berkembang dan meluasnya bobot, jumlah dan kompleksitas berbagai masalah social. Keadaan ini bias dilihat dan diamati dari data sebagai berikut dibawah ini:

No. Masalah Kesejahteraan Sosial Jumlah Keterangan 1 Anak Terlantar 3 2 Anak Nakal 2 3 Anak Balita Terlantar 2 4 Anak Jalanan - 5 Lansia Terlantar - 6 Pengemis - 7 Gelandangan - 8 Korban NAPZA - 9 Pekerjaan Sex Komersial - 10 Exs. Narapidana 2 11 Penyandang Cacat 3 12 Penyandang Cacat Exs. Penyakit Kronis 3 13 Keluarga Miskin Sosial 226 14 Keluarga Masalah Sosial Psikologi - 15 Keluarga Rumahnya Tidak layak Huni 24 16 Wanita Rawan Sosial Ekonomi 126 17 Pemulung 2 18 Janda PKRI 3 19 Korban Bencana Alam - 20 Komunitas Adat Terpencil -

Pemuda dan Olahraga Dalam hal kepemudaan, pada tahun 2010 tidak terlepas dari aktivitas dan eksistensi Karang Taruna, baik levwl Desa Maupun level RW, sedangkan jumlah anggota karang taruna aktif untuk level desa berjumlah kurang lebih 50 orang, serta hampir seluruh usia karang taruna terlihat aktif dikepengurusan tingkat RW, baik pengurus aktif maupun anggota biasa. Untuk lebih jelasnya data organisasi keolahragaan dapat dilihat dari table sebagai berikut No. Nama Olahraga Banyaknya Keterangan 1 Sepak Bola 4 2 Bola Voli 6 3 Bulu Tangkis 2 4 Tenis Meja 5 5 Senam Sehat 1 6 Pencak Silat 3

         Jumlah	    21	

Kebudayaan Kebudayaan yang ada di Desa Neglasari adalah modal dasar dalam pembangunan yang melandasi pembangunan yang akan dilaksanakan, warisan budaya yang bernilai luhur merupakan dasar dalam rangka pengembangan Pariwisata Budaya yang dijiwai oleh mayoritas keluhuran Nilai Agama Islam. Beberapa kelompok kesenian yang ada di Desa Neglasari yang masih eksis dan terawatt walaupun kondisinya sangat memprihatinkan diantaranya dapat dilihat pada table berikut: No. Jenis Kelompok Kesenian Jumlah Grup Status 1. Kesenian Calung 2 Pasif 2. Kesenian Wayang Golek 2 Pasif 3. Kesenian Ogel/reog 1 Pasif 4. Kesenian Pencak Silat 3 Aktif 5. Kesenian Karawitan / Kliningan 1 Aktif 6. Kesenian Beluk 1 Pasif 7. Kesenian Upacara Adat 1 Aktif 8. Kesenian Qasidah 2 Aktif

                      Jumlah	                 13	

Pembagian Wilayah Desa Wilayah Desa Neglasari dibagi menjadi 3 (tiga) Dusun. Setiap dusun dipimpin oleh Kepala Dusun sebagai delegasi dari Kepala Desa di dusun tersebut. Pusat Desa Neglasari terletak di Dusun I. Pembagian wilayah Desa Neglasari tersaji dalam tabel berikut.

Pembagian Wilayah Jumlah Keterangan 1 Jumlah Dusun 3 2 Dusun I Jumlah RW 3 Jumlah RT 14

Dusun II Jumlah RW 3 Jumlah RT 14

Dusun III Jumlah RW 2 Jumlah RT 8

DAFTAR NAMA KETUA RT DAN RW No Nama RW Nama RT Alamat Ket RW. 01 KUSNADI RT. 01. Asum Supriatna Kp. Buleud

	 	RT. 02. Suryadi	Kp. Bojong	 
	 	RT. 03. Dedi	Kp. Bojong	 
	 	RT. 04. Momod Sudarnono	Kp. Bojong	 
	 	RT. 05. Edi Parta Dirja	Kp. Bojong	 

RW. 02 SANDITA FITRIANA RT. 01. Nono Kp. Bojong

	 	RT. 02. Sukron	Kp. Bojong	 
	 	RT. 03. Marzuki	Kp. Bojong	 
	 	RT. 04. Dadang Rohdiat	Kp. Bojong	 
	 	RT. 05. Tatang Wahyu	Kp. Bojong	 
	 	RT. 06. Ronik	Kp. Buleud	 

RW. 03 RUDI SUPRIADI RT. 01. Asep Sutisna Kp. Cikelepu

	 	RT. 02. Ikin Sodikin	Kp. Cikelepu	 
	 	RT. 03. Endang Suherlan	Kp. Babakan Irigasi	 
	 	RT. 04. Yahya	Kp. Cikijing Hilir	 
	 	RT. 05. Agus Sukiman	Kp. Cikeusik	 

RW. 04 ODIH SUHELI RT. 01. Kp. Kopo

	 	RT. 02. Toto	Kp. Kopo	 
	 	RT. 03. Ade Sugandi	Kp. Kopo	 
	 	RT. 04. Maman	Kp. Kopo	 
	 	RT. 05. Aep Saepudin	Kp. Kopo	 
	 	RT. 06. Ny. Iis	Kp. Kopo	 

RW. 05 I S O RT. 01. H. Nono Kp. Kopo

	 	RT. 02. Nano	Kp. Kopo	 
	 	RT. 03. Leni Anggraeni	Kp. Kopo	 
	 	RT. 04. Undang	Kp. Kopo	 

RW. 06 KOMARUDIN RT. 01. Uu Suryaman Kp. Babakan Singkur

	 	RT. 02. Asep Suryana	Kp. Pasir Galuma	 
	 	RT. 03. Kurnia	Kp. Nenggeng	 

RW. 07 ENJANG KURNIA, S.PD RT. 01. Ase Setiawan Kp. Babakan Sapotong

	 	RT. 02. Onay Susanto	Kp. Babakan Sapotong	 
	 	RT. 03. Eman Sulaeman	Kp. Loa	 

RW. 08 KURNIA RT. 01. Asep Tedi Kp. Kubang

	 	RT. 02. Titin	Kp. Cikijing Hilir	 
	 	RT. 03. Iwan Sukirwan	Kp. Bera	 
	 	RT. 04. Muldani	Kp. Landeuh	

Struktur Organisasi Pemerintah Desa Struktur organisasi pemerintah Desa Neglasari menganut sistem kelembagaan pemerintahan desa dengan pola minimal sebagaimana tersaji dalam gambar berikut.

Sumber daya manusianya masih banyak tertinggal, apalagi dari sentuhan program-program pemerintah. Ditambah pemerintahan desa yang kurang proaktif dan transparan kepada masyarakatnya jika ada program-program pemerintah membuat masyarakatnya makin terbelakang.