Ndaru Widodo
Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|
Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait, atau pranala luar, tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan pada kalimat. |
Ndaru Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama panggung “Ndaru Thrashline” adalah seorang gitaris dan vokalis metal di Indonesia. Ia merupakan pendiri grup band bergenre Thrash Metal, Betrayer pada tahun 1991 lalu bersama dua orang temannya yaitu Hendra Maydodhi (Doddy) dan Frid Akbar (Barce).
Ndaru Thrashline | |
---|---|
Nama lahir | Fransiskus Nugrahanto Ndaru Widodo |
Nama lain | Ndaru Widodo (Ndaru) |
Lahir | Jakarta | 14 April 1975
Meninggal | 3 September 2023 Jakarta | (umur 48)
Genre | Thrash Metal |
Pekerjaan | Gitaris, Vokalis |
Instrumen | Gitar |
Tahun aktif | 1991-2023 (RIP) |
Label | Graveyard Productions, Musica Studio's, Aquarius Musikindo, Independen |
Mantan anggota | |
Anak | 3 |
Kemudian pada tahun 2000, Ndaru mengundurkan diri dari Betrayer lalu membentuk grup band yang juga beraliran Thrash Metal dengan nama yang sama yaitu "Betrayer Ndaru" menjadi “Thrashline”. Hingga akhir hayatnya pada tahun 2023, Ndaru masih aktif menjadi gitaris dan vokalis di Thrashline.
Kehidupan Pribadi
suntingNdaru lahir di Jakarta pada 14 April 1975 lalu dengan nama lengkap Fransiskus Nugrahanto Ndaru Widodo. Pria berusia 48 tahun ini terlahir dari keluarga yang memeluk agama Katolik. Ndaru Widodo dikenal sebagai salah satu vokalis band metal bergaya ikonik dengan rambut gondrongnya serta kerap tampil diatas panggung menggunakan tipe gitar Flying V.
Perjalanan Karir
suntingSejak usia remaja, Ndaru memang sudah tertarik dengan musik metal, terutama thrash metal. Sejumlah band Thrash Metal internasional yang digemari oleh Ndaru dan mempengaruhi musik Betrayer dan karakter vokalnya meliputi Kreator, Necrodeath dan masih banyak lagi. Kurang lebih menginjak usia 16 tahun, Ndaru membentuk grup band bergenre Thrash Metal bernama Betrayer pada tahun 1991 lalu bersama dua orang temannya yaitu Hendra Maydodhi (Doddy) dan Frid Akbar (Barce).
Bersama Betrayer, Ndaru sukses mendobrak industri metal atau musik bawah tanah (underground)) tanah air dengan menelurkan dua album yaitu Grand Voice Society (1996), dan Pasukan Berani Mati (1998). Dari dua album tersebut, banyak lagu yang diciptakan olehnya. Diantaranya terdapat lagu hits yang masih populer di kalangan metalhead bahkan pendengar umum hingga saat ini seperti Bendera Kuning dan Pasukan Berani Mati.
Lagu Bendera Kuning yang diciptakan oleh Ndaru sudah menjadi lagu metal legend dan metal anthem hingga saat ini. Dalam menciptakan lagu Bendera Kuning ini, Ndaru terinspirasi oleh para keluarga, teman, kerabat yang telah meninggal dunia. Kala itu, Ndaru baru saja kehilangan kedua orang tuanya. Diikuti oleh Akbar yang baru saja kehilangan ayahnya serta Doddy yang harus merelakan adiknya dipanggil Sang Pencipta. Maka dari itu, lagu Bendera Kuning menjadi lagu yang sangat penting bagi para personal Betrayer awal seperti Ndaru, Akbar, dan Doddy.
Awalnya, lagu Bendera Kuning ini dirilis secara indie di bawah naungan Graveyard Productions oleh Betrayer dalam album pertamanya berjudul Grand Voice Society (1996). Berkat lagu hits Bendera Kuning, album pertama Betrayer yang berjudul Grand Voice Society pada tahun 1996 laris manis di pasaran dan terjual lebih dari 1000 eksemplar dalam 1 bulan tanpa publikasi media massa.
Kemudian, lagu Bendera Kuning masuk dalam album kompilasi bawah tanah, Metalik Klinik 1 di bawah naungan major label Musica Studio melalui Rotorcorps pada tahun 1997. Lagu Bendera Kuning yang menjadi hits Betrayer pada album Metalik Klinik inilah yang melambungkan nama Ndaru CS di kancah Underground tanah air. Berkat salah satu lagu hits seperti Bendera Kuning inilah, album kompilasi Metalik Klinik 1 laku keras di pasaran dengan terjual lebih dari 100.000 eksemplar.
Melihat kesuksesan tersebut, label Aquarius Musikindo pun menawari penggarapan album kedua Betrayer. Di tahun yang sama, akhirnya album Pasukan Berani Mati dirilis di bawah naungan label Aquarius Musikindo. Album Pasukan Berani Mati merupakan versi label dari album Grand Voice Society yang dirilis oleh Graveyard Productions / Aquarius. Dalam album ini, terdapat lagu hits berjudul sama dengan albumnya yaitu Pasukan Berani Mati yang juga diciptakan oleh Ndaru. Lagu Pasukan Berani mati sendiri merupakan versi bahasa Indonesia dari Hypocrisy. Berkat lagu hits itulah, akhirnya album Pasukan Berani Mati kembali meledak di pasaran dengan terjual lebih dari 15.000 eksemplar tanpa promosi televisi. Album ini juga dirilis di Malaysia, Singapura, dan Brunei oleh label Pony Canyon.
Berkat banyak lagu hits yang diciptakan oleh Ndaru tersebut semasa di Betrayer, sukses melambungkan nama Ndaru dan Betrayer di kancah musik underground Indonesia. Bahkan, Ndaru dijuluki sebagai legenda Thrash Metal yang berhasil melambungkan genre tersebut pada medio 1990-an dan awal tahun 2000 di Indonesia.
Selain menjadi personil dan pendiri, Ndaru juga memiliki peran yang sangat penting di Betrayer sebagai salah satu pencipta musik dan lirik serta manajer. Namun, karir Ndaru di Betrayer harus kandas pada tahun 2000 karena adanya konflik dengan personil Betrayer lainnya. Ketika dalam satu event, "Betrayer" yang dilakukan tanpa sepengetahuan dia, untuk beberapa alasan dalam hal posisi Vokal & Gitar Rhythm tidak dilakukan oleh Ndaru. Akhirnya, posisi gitaris dan vokalis digantikan oleh Lilik Wardiandi (Iik).
Setelah keluar dari Betrayer, Ndaru membentuk sebuah band beraliran thrash metal dengan nama yang sama yaitu "Betrayer Ndaru" pada 11 Juni 2000. Dalam pembentukan band tersebut, Ndaru mengajak Apith (Drum), Bonny Sidarta (Bass), dan Ibenk (Add. Lead Guitars). Kemudian, pada 25 Mei 2001 secara resmi nama band "Betrayer Ndaru" berganti nama dengan "Thrashline". Penyebabnya, karena sering terjadi kesalahan yang sangat mendasar bahwa nama band "Betrayer Ndaru" hanya ditulis "Betrayer" saja, yang mengakibatkan kekacauan massal oleh para penonton akan menjadi perbedaan antara "Betrayer" dan "Betrayer Ndaru".
Di Thrashline pun peranan Ndaru sangat krusial, yaitu sebagai pendiri, pencipta lagu dan lirik, serta gitaris dan vokalis. Hampir semua lagu yang diciptakan Ndaru di Thrashline juga menuai kesuksesan, meski dirilis melalui indie label. Salah satu lagu ciptaan Ndaru di Thrashline yang menjadi hits adalah Raja Gila yang masuk ke dalam album kompilasi Metalik Klinik V rilisan 2003 di bawah naungan label Musica Studio dan Rotorcorps. Kemudian lagu Raja Gila kembali menjadi lagu hits dalam debut album Thrashline berjudul Kontrol Sosial yang dirilis pada tahun 2004.
Selain menjadi Musisi, Ndaru juga dikenal aktif dalam komunitas musik bawah tanah atau metal Jakarta, khususnya di Kawasan Blok M dan Bulungan, dari tahun 1990 an hingga saat ini. Bahkan Ndaru sering mengadakan konser metal di Indonesia, termasuk Jakarta bersama dengan para musisi underground. Hingga akhir hayatnya, Ndaru merupakan sosok yang dihormati dalam komunitas underground tanah air dan karyanya terus mempengaruhi metalhead.
Kematian
suntingNdaru meninggal dunia pada usia 48 tahun, pada Minggu, 3 September pukul 16.55 di Rumah sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Jakarta Selatan. Penyebab kematiannya adalah kanker paru-paru. Sebelum meninggal, Ndaru berjuang melawan penyakit kanker paru-paru yang dideritanya kurang lebih setahun belakangan.
Selama setahun terakhir, Ndaru sering keluar masuk Rumah Sakit untuk dirawat inap. Namun, Ndaru tetap berkarya dengan Thrashline, maupun menjadi konten kreator selama setahun terakhir.
Diskografi
suntingBetrayer
suntingAlbum studio
sunting- Grand Voice Society (1996)
- Pasukan Berani Mati (1998)
Kompilasi
sunting- Bendera Kuning – Metalik Klinik 1 (1997)
Thrashline
suntingAlbum studio
sunting- Kontrol Sosial (EP) (2004)
- Re-Fresh Re-Thrash for Re-Public (2014)
Kompilasi
sunting- Raja Gila - Metalik Klinik V (2004)
- Korban NAZA - Metaloblast
- Demonstrasi - Strip Hitam
- Menang - A Tribute to Rotor