Nagore Shahul Hamid

Qutb al-Majeed Fard al-Waheed Imam al-Awliya as-Syed Abdul Qadir Shah al-Hamid Khadir Wali Suhrawardi adalah seorang wali, penyebar Islam di Tamil Nadu,[1] dan generasi ke-13 keturunan ahli sufi terkenal, Muhiyudin Abd al-Qadir al-Jilani.[2] Kuburannya terletak di Nagore, Tamil Nadu, India.

Syed Abdul Qadir Shah al-Hamid Nagori
Lahir1504
Pratapgarh
Meninggal1570 (umur 65–66)
Nagore, Tamil Nadu, India.
Dihormati diIslam
Tempat ziarahNagore Durgah, Tamil Nadu, India

Di Indonesia, keturunan Tamil yang menetap di Kota Padang mengadakan serak gulo dan arak cendana di Masjid Muhammadan untuk memperingati hari lahirnya.[3]

Kehidupan awal

sunting

Shahul Hamid lahir dari pasangan Syed Hassan Quddus Baba Qadiri dan Bibi Fathima di Manickpoor, Distrik Pratapgarh, Uttar Pradesh. Ia memperoleh pendidikan Islam di Gwalior di bawah bimbingan Mohammad Ghouse.[4] Usai menunaikan ibadah haji ke Mekah, ia pindah ke Maladewa, Sri Lanka dan Tamil Nadu bersama pengikut spiritualnya.[4]

Di Nagore, Shahul Hamid menjalani kehidupan sederhana. Ia dikenal sebagai orang saleh yang diyakini memiliki kekeramatan sehingga membuatnya digelari Nagore Andavar (artinya Penguasa Nagore).[4] Dia juga dijuluki Meera Saheb.[5]

Sejarah

sunting

Shahul Hamid Badusha Kaadiri menyembuhkan Raja Achutappa Nayak (1529–1542), seorang penguasa Hindu di Thanjavur yang penyakit fisiknya diyakini disebabkan oleh ilmu sihir.[6] Shahul Hamid menemukan seekor merpati yang tertusuk peniti di loteng istana sebagai penyebab penyakit sang raja. Setelah melepaskan peniti dari merpati tersebut, kesehatan sang raja mulai membaik. Merasa puas, sang raja memberi imbalan tanah 200 hektare untuk Shahul Hamid dan para pengikutnya.[6]

Kelak, peristiwa Shahul Hamid menyembuhkan Raja Achutappa Nayak dirayakan oleh para pengikutnya dengan tradisi melepaskan merpati.

Referensi

sunting
  1. ^ Hunter 1908, p. 3
  2. ^ Raj 2006, p. 69
  3. ^ Deskripsi Serak Gulo di Sistem Database Kebudayaan Sumatera Barat.
  4. ^ a b c Mohammada 2007, p. 224
  5. ^ Mohammada 2007, p. 225
  6. ^ a b Raj 2006, p. 65

Daftar pustaka

sunting
  • Raj, Selva J.; William P. Harman (2006), Dealing With Deities: The Ritual Vow in South Asia, Albany: State University of New York Press, ISBN 0-7914-6707-4 .
  • Bayly, Susan (2003), Saints, Goddesses and Kings: Muslims and Christians in South Indian Society, 1700–1900/Susan Bayly, Cambridge: Cambridge University Press, ISBN 0-521-37201-1 .
  • Feener, R. Michael; Terenjit Sevea, Institute of Southeast Asian Studies (2009), Islamic connections: Muslim societies in South and Southeast Asia, Singapore: ISEAS Publishing, ISBN 978-981-230-924-2 .
  • Werbner, Pnina; Helene Basu (1998), Embodying charisma: modernity, locality, and performance of emotion in Sufi, London: Routledge, ISBN 0-415-15099-X .
  • Hunter, William Wilson (1908), Imperial gazetteer of India, Volume 19, Oxford: Clarendon Press .
  • Mohammada, Malika (2007), The foundations of the composite culture in India, Delhi: Aakar Books, ISBN 978-81-89833-18-3 .
  • Visweswaran, Kamala (2011), Perspectives on Modern South Asia: A Reader in Culture, History, and, UK: Blackwell Publishing Limited, ISBN 978-1-4051-0062-5 .