Museum Nasional Jogja
Museum Nasional Jogja, (bahasa Inggris: Jogja National Museum, JNM) adalah museum dan galeri seni kontemporer yang berdiri di bawah naungan Yayasan Yogyakarta Seni Nusantara (YSSN).[1][2] Museum ini beralamat di Jalan Amri Yahya No. 1, Gampingan, Wirobrajan, Yogyakarta.[1] Kompleks bangunan JNM merupakan bekas kampus Akademi Seni Rupa Indonesia (sekarang Institut Seni Indonesia Yogyakarta) yang memiliki luas 1,4 ha dan menjadi tempat diskusi dan pameran seni.[2]
Lokasi di Yogyakarta | |
Lokasi | Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia |
---|---|
Koordinat | 7°48′01″S 110°21′12″E / 7.800156125844667°S 110.353432684005°E |
Jenis | Galeri seni |
Akses transportasi umum | 2B 9 11 13 SMAN 1 |
Situs web | jogjanationalmuseum |
Ruang pamer yang terdapat di JNM antara lain: Ruang Fine Art Museum Gallery, Pendopo Ajiyasa, Ruang Seni Situs Patung, dan Ruang Situs Kriya.[2] JNM menyediakan galeri khusus bernama Gallery for Citizens yang dapat digunakan oleh para seniman pemula untuk mengadakan pameran secara cuma cuma.[3] Selain ruang pamer terdapat juga fasilitas seperti JNM Art Shop, dan kantin Situs Kriya.[3]
Sejarah
suntingBangunan bekas kampus Akademi Seni Rupa Indonesia (1950) dan Fakultas Seni Rupa dan Desain (1984) ini menjadi vakum dan tidak dirawat semenjak tahun 1998 kampus ISI terpadu diresmikan di Jalan Parangtritis km 6.[1] Mengingat kompleks bangunan ini memiliki nilai historis terkait seniman di Indonesia, pada tahun 2006 Ketua Yayasan Yogyakarta Seni Nusantara, KPH. Wironegoro, M.Sc. merenovasi bangunan tersebut menjadi gedung Jogja National Museum.[4] Ide untuk membangun kembali bekas kampus tersebut menjadi museum direalisasikan oleh Yayasan Yogyakarta Seni Nusantara bekerja sama dengan alumni Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta pada 19 November 2006 dengan menggelar ‘Melukis Lagi di Gampingan’.(suara) Para seniman sepakat untuk menyumbangkan hasil lukisan yang akan dipamerkan tersebut untuk dana pembangunan museum.[5] Selain bangunan yang direnovasi, fasilitas yang diperlukan untuk menunjang pameran juga ditambahkan.[1] Pada awal tahun 2008 pihak JNM melakukan renovasi gedung yang dipusatkan pada gedung utama.[6]
Kegiatan
suntingJNM tidak hanya digunakan sebagai ruang pameran, namun berbagai macam kegiatan seputar pengembangan wacana seni seperti diskusi seni, seminar, lokakarya, yang kesemuanya mendukung isu-isu penting yang telah atau sedang berkembang di dunia seni rupa lokal, nasional, maupun internasional.[3] Selain program pengembangan wacana seni, JNM juga mengadakan program-program lain seperti artist in residence yang terbuka bagi seniman lokal maupun internasional untuk mengakses berbagai galeri dan tempat pertunjukan di JNM.[7] Kerjasama acara atau kegiatan dengan lembaga lain baik di dalam maupun luar negeri antara lain seperti Biennale Jogja XI dan Biennalle Jogja XII.[3] JNM juga telah merintis pengadaan karya monumental dari para perupa dengan seleksi kuratorial yang melibatkan kurator, seniman, dan pengamat seni, akhirnya karya yang terseleksi akan menjadi koleksi JNM.[8]
Referensi
sunting- ^ a b c d "Jogja National Museum". Jogjatrip.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-19. Diakses tanggal 5 Mei 2014.
- ^ a b c "Jogja National Museum (JNM)". Yogyes.com. Diakses tanggal 5 Mei 2014.
- ^ a b c d "About Us". Jogja National Museum. Diakses tanggal 6 Mei 2014.
- ^ "History". Jogja National Museum. Diakses tanggal 6 Mei 2014.
- ^ Sugiarto. "Seniman Sumbang Lukisan untuk Bangun Jogja National Museum". Suara Merdeka. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-18. Diakses tanggal 7 Mei 2014.
- ^ "Jogja National Museum". Gudeg.net. Diakses tanggal 6 Mei 2014.
- ^ "Artist in Residence". Jogja National Museum. Diakses tanggal 6 Mei 2014.
- ^ "Jogja Nationa Museum". GoIndonesia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-06. Diakses tanggal 6 Mei 2014.