Museum Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia
Museum Monumen Kesatuan Pergerakan Indonesia merupakan Museum Pergerakan Wanita Indonesia yang digunakan sebagai sarana untuk mengenang masa lalu perjuangan para wanita Indonesia. Pada museum ini, kita akan melihat beberapa koleksi maupun ilustrasi foto mengenai peranan perjuangan para wanita Indonesia dari masa ke masa. Koleksi museum ini telah dikelompokkan menjadi lima Periode yaitu Periode pergerakan wanita pada masa penjajahan, pergerakan para wanita pada masa perang kemerdekaan, pergerakan para wanita pada masa demokrasi liberal, pergerakan para wanita pada masa demokrasi terpimpin, pergerakan para wanita pada masa orde baru dan pergerakan wanita pada masa reformasi.[1]
Sejarah
suntingTujuan awal pendirian Gedung Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia yaitu dalam rangka memperingati Kongres Perempuan I yang telah dilaksanakan pada tahun 1928 di kota Yogyakarta. Pendirian monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia pertama kali dikemukakan oleh Ibu Sri Mangunsarkoro di Kongres Wanita Indonesia pada tahun 1952 di Kota Bandung. Tujuan gedung Monumen Kesatuan Pergerakan Indonesia dibangun dengan tiga bentuk tugu dan berbentuk gedung yaitu untuk meningkatkan aktivitas kaum wanita yang telah berperan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.[2]
Ibu Sri Mangunsarkoro selaku ketua panitia peringatan ""Seperempat Abad Pergerakan Wanita Indonesia"" beserta anggota lainnya untuk mempersiapkan segala sesuatu mengenai peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Ibu Sukonto selaku Ketua Kongres I pada tanggal 22 Desember 1953. Pembangunan Gedung Monumen ini dilakukan secara bertahap disesuaikan terhadap dana yang telah masuk pada pembangunan Gedung Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia. Peletakan batu pertama pada pembangunan Gedung Monumen dilaksanakan secara bersamaan bertepatan dengan peringatan 40 tahun "Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia"". Monumen Pergerakan Wanita Indonesia telah diresmikan pada tanggal 22 Desember 1983 oleh bapak Presiden Soeharto.[1]
Koleksi
suntingSeragam
suntingMuseum Monumen Kesatuan Pergerakan wanita Indonesia menyimpan koleksi-koleksi Seragam yang telah digunakan oleh para pejuang wanita kala itu. Koleksi Seragam pejuang wanita kala itu telah terawat dan tersusun rapi di dalam lemari kayu. Koleksi Seragam pejuang wanita yang masih tersimpan didalam Museum ini yaitu seragam persatuan wanita Universitas Gadjah Mada, ikatan bidan Indonesia, sarekat Islam, persatuan istri dokter hewan Indonesia, Persatuan Wredatama Republik Indonesia, Persatuan istri Purnawirawan, Jala Senastri, hingga persatuan istri tentara.[1]
Souvenir
suntingSalah satu peninggalan bersejarah para pejuang wanita Indonesia yaitu berupa koleksi Souvenir yang diberikan dari berbagai negara. Koleksi Souvenir berupa kain hias yang bermotifkan pagoda dari tamu kenegaraan yang diberikan oleh Ketua Komite The China Woman's Organization pada tahun 1992.[1]
Diorama Perjuangan Wanita
suntingMuseum Pergerakan Wanita Indonesia memiliki empat diorama yang menjelaskan mengenai peran wanita pada masa perjuangan kala itu. Salah satunya adalah diorama ketika tokoh emansipasi wanita yang bernama Raden Adjeng Kartini memberi sebuah pelajaran membaca dan menulis kepada para wanita.[1]
Perpustakaan
suntingMuseum Pergerakan Wanita Indonesia memiliki koleksi yang sangat berharga yaitu perpustakaan. Perpustakaan Museum Pergerakan Wanita Indonesia memiliki 2000 buku mengenai perjuangan wanita Indonesia.[1]
Bangunan
sunting- Bangunan Balai Shinta adalah bangunan pendopo joglo.
- Bangunan Balai Srikandi adalah bangunan yang khusus untuk digunakan sebagai Museum Pergerakan Wanita Indonesia.
- Bangunan Balai Kunthi dan Balai Utari adalah bangunan khusus yang digunakan untuk ruang pertemuan.
- Bangunan Wisma Arimbi adalah bangunan yang terletak di lantai atas dan lantai bawah. Lantai atas yang digunakan sebagai penginapan dan lantai bawah yang digunakan untuk kuliah atau rapat.
- Bangunan Wisma Sembodro adalah bangunan yang digunakan untuk penginapan para tamu.[3]
Lokasi
sunting- Bangunan Gedung Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia terletak di Jalan Laksda Adisucipto 86-88 .
- Dari pertigaan Universitas Islam Negeri (UIN) Kalijaga lalu menuju ke arah barat sekitar 50 meter.
- Dari pertigaan tersebut di sebelah selatan jalan ada Gedung Pertemuan Mandala Bhakti Wanitatama.
- Museum Mandala Bhakti Wanitatama berada di dalam kompleks gedung pertemuan tersebut..[4]
Referensi
sunting- ^ a b c d e f "Belajar Sejarah di Museum Pergerakan Wanita". JogjaSuper : Jasa Transportasi Dan Paket Wisata (dalam bahasa Inggris). 2018-02-22. Diakses tanggal 2020-06-17.
- ^ tour, jogja 86. "Museum". Diakses tanggal 2020-06-17.
- ^ admin. "Museum Pergerakan Wanita Indonesia". budaya.jogjaprov.go.id. Diakses tanggal 17 Juni 2020.
- ^ "Museum Pergerakan Wanita Indonesia". gudeg.net. Diakses tanggal 2020-06-17.