Museum Jamu Jago

museum di Indonesia

Museum Jamu Jago adalah sebuah museum khusus yang terletak di Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Pendiri Museum Jamu Jago adalaj Jaya Suprana yang berstatus sebagai pemilik perusahaan Jamu Jago dan pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia. Tujuan pendirian Museum Jamu Jago adalah sebagai pusat informasi tentang perusahaan Jamu Jago dan produk jamunya yang disebut jamu jago serta tentang obat herbal.

Pemerintah Kota Semarang telah secara resmi memasukkan Museum Jamu Jago sebagai salah satu objek wisata budaya di Kota Semarang dalam Kawasan Pengembangan Pariwisata Kota Semarang bersama dengan Museum Rekor Dunia Indonesia. Selain itu, Museum Jamu Jago telah menjadi tempat wisata yang masuk dalam Program Ayo Wisata Ke Semarang.

Koleksi Museum Jamu Jago meliputi foto dan alat pembuatan jamu tradisional serta salindia pembuatan jamu dan peralatan promosi jamu. Museum Jamu Jago juga memberikan penjelasan mengenai administrasi, sampel produk dan kedai jamu di masa lalu. Lokasi Museum Jamu Jago dapat dicapai dari Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani. Museum Jamu Jago dapat dikunjungi secara gratis setiap hari mulai hari Senin hingga hari Jumat. Pengunjung Museum Jamu Jago diberikan layanan berupa pemutaran musik karawitan dan diberi minuman jamu secara gratis.

Pendirian

sunting

Museum Jamu Jago didirikan oleh Jaya Suprana.[1] Ia adalah pemilik dari perusahaan jamu bernama Jamu Jago dan pendiri dari museum bernama Museum Rekor Dunia Indonesia.[2] Lokasi Museum Jamu Jago terletak di Jalan Dr. Setiabudi Nomor 179, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Titik koordinat Museum Jamu Jago berada pada 7°04’07.4” Lintang Selatan dan 110°24’37.0” Bujur Timur. Lokasi Museum Jamu Jago dapat dicapai dari Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani dengan jarak tempuh sejauh 28,4 kilometer.[3] Museum Jamu Jago terletak berdekatan dengan Museum Rekor Dunia Indonesia.[4]

Fungsi

sunting

Status Museum Jamu Jago adalah sebagai salah satu objek wisata resmi di Kota Semarang.[5] Museum Jamu Jago telah menjadi salah satu tempat wisata pendidikan yang termasuk dalam Program Ayo Wisata Ke Semarang.[6] Selain itu, Museum Jamu Jago bersama dengan bersama dengan Museum Rekor Dunia Indonesia telah dijadikan sebagai salah satu daya tarik wisata budaya di Kawasan Pengembangan Pariwisata Kota Semarang.[7]

Di dalam Museum Jamu Jago dijelaskan tentang obat herbal.[8] Museum Jamu Jago secara khusus didirikan sebagai pusat informasi dan promosi tentang Perusahaan Jamu Jago sebagai perusahaan jamu pertama dan tertua di Indonesia dengan produk jamu yang dinamakan Jamu Jago.[3]

Koleksi

sunting

Museum Jamu Jago mengoleksi foto dan alat pembuatan jamu tradisional.[9] Selain kedua jenis koleksi tersebut, Museum Jamu Jago juga menampilkan salindia mengenai pembuatan jamu tradisional.[10] Museum Jamu Jago juga mengoleksi simplisia bahan jamu dan peralatan promosi. Museum Jamu Jago juga memberikan penjelasan mengenai administrasi di masa lalu, sampel produk dan kedai jamu.[3]

Kunjungan

sunting

Kunjungan masuk ke Museum Jamu Jago dilakukan secara gratis setiap hari Senin hingga Jumat. Jam buka Museum Jamu Jago mulai pukul 08.00 hingga 16.00. Museum Jamu Jago memberikan layanan berupa pemutaran musik karawitan kepada pengunjung. Selain itu, pengunjung juga diberi minuman berupa jamu secara gratis.[3]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Setyautama, Sam (Agustus 2008). Mihardja, Suma, ed. Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 308–309. ISBN 978-979-91-0125-9. 
  2. ^ "Museum Jamu Jago". asosiasimuseumindonesia.org. Diakses tanggal 11 Juli 2021. 
  3. ^ a b c d Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid I (PDF). Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 418. ISBN 978-979-8250-66-8. 
  4. ^ Santosa, Ippho (April 2008). Begini Harusnya Bisnis!: 5 Kunci Emas Pengusaha Spektakuler Indonesia. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo. hlm. 95. 
  5. ^ "Jaya Suprana". Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Emas. Diakses tanggal 23 Mei 2024. 
  6. ^ Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016 kepada Dewan Perwakilan Daerah Kota Semarang (PDF). Pemerintah Kota Semarang. 2017. hlm. 381. Ringkasan (PDF). 
  7. ^ Wali Kota Semarang (26 November 2015). "Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kota Semarang Tahun 2015-2025" (PDF). Database Peraturan BPK. hlm. 34. Diakses tanggal 23 Mei 2024. 
  8. ^ Dahles, Heidi (2001). Tourism, Heritage and National Culture in Java: Dilemmas of a Local Community (dalam bahasa Inggris). Surrey: Curzon Press. hlm. 83. ISBN 0-7007-1520-7. 
  9. ^ Kaunang, C., dkk. (2017). 101 Travel Tips & Stories Indonesia 1: Panduan dan Cerita Perjalanan Seru di 13 Daerah di Nusantara. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 123. ISBN 978-602-03-3165-2. 
  10. ^ "Kota Semarang" (PDF). UPT Perpustakaan Universitas PGRI Semarang. hlm. 14.