Museum Biologi Universitas Gadjah Mada
Museum Biologi UGM (bahasa Jawa: ꦩꦸꦱꦶꦪꦸꦩ꧀ꦧꦶꦪꦺꦴꦭꦺꦴꦒꦶꦈꦤꦶꦮ꦳ꦼꦂꦱꦶꦠꦱ꧀ꦒꦢ꧀ꦗꦃꦩꦢ, translit. Musiyum Biologi Universitas Gadjah Mada) adalah museum khusus atau museum khusus pendidikan dengan fokus pendidikan hayati, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang terletak di kompleks Universitas Gadjah Mada, Kelurahan Wirogunan, Kemantrèn Mergangsan, Kota Yogyakarta. Museum Biologi UGM adalah aset dari UGM dan dikelola oleh Fakultas Biologi UGM
Didirikan | 20 September 1969 |
---|---|
Lokasi | Jalan Sultan Agung No. 22 Kelurahan Wirogunan, Kemantrèn Mergangsan Kota Yogyakarta 55151 |
Jenis | Museum Sejarah Alam |
Direktur | Donan Satria Yudha |
Pemilik | Universitas Gadjah Mada |
Akses transportasi umum | 1B 4A Museum Biologi 1A 4B Pakualaman |
Situs web | museum |
Sejarah
suntingPendirian museum ini merupakan gagasan dari Prof. Drg. RG Indrayana (alm.) dan Prof. Ir. Moeso Soeryowinoto (alm.). Beliau berdua adalah Tenaga Pendidik (Dosen) Fakultas Biologi UGM. Awalnya, koleksi museum ini merupakan penggabungan dari koleksi Museum Zoologicum yang dikelola. Prof. Drg. RG Indrayana (alm.) dan koleksi Museum Herbarium yang dikelola Prof. Ir. Moeso Soeryowinoto (alm.). Sejak tahun 1956, kedua museum ini bersama-sama berada di bawah Fakultas Biologi, UGM, Yogyakarta yang kala itu masih bertempat di Ndalem Mangkubumen, Ngasem. Kondang dengan sebutan Fakultas “Kompleks Ngasem”.
Pada perkembangan selanjutnya, atas prakarsa Dekan Fakultas Biologi, Ir. Suryo Adisewoyo (alm.), bertepatan dengan Dies Natalis Fakultas Biologi UGM, pada tanggal 20 September 1969, diresmikanlah Museum Biologi yang terletak di Jalan Sultan Agung No. 22, Kecamatan Mergangsan, Kotamadya Yogyakarta, Propinsi DIY. Peresmian dilakukan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Soeroso H. Prawirohardjo, M.A. (Alm.). Museum Biologi UGM mulai dibuka untuk umum sejak 1 Januari 1970. Kemudian pada tahun 1972 bergabung dengan Barahmus DIY. Tahun 1969 – 2001, pengelolaan Museum Biologi ini berada di bawah tanggungjawab Drs. Anthon Sukahar sebagai ketua tim pelaksana sekaligus Kepala / Direktur Museum yang pertama. Kepala Museum selanjutnya adalah Tenaga Pendidik (Dosen) Fakultas Biologi UGM yang ditunjuk oleh Dekan Fakultas Biologi UGM melalui Surat Keputusan Dekan.
Kepengurusan
sunting- Penanggung Jawab: Dekan Fakultas Biologi UGM
- Pengarah Museum: Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan SDM
- Kepala Museum:
- 1969 - 2001: Drs. Anton Sukahar (Laboratorium Sistematika Hewan)
- 2001 - 2002: Prof. Dr. Mammed Sagi (Laboratorium Struktur dan Perkembangan Hewan)
- 2003 - 2004: Dr. RC. Hidayat Soesilohadi, MS. (Laboratorium Entomologi)
- 2005 - 2007: Prof. Dr. L. Hartanto Nugroho, M.Agr. (Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan)
- 2008 - 2009: Drs. Trijoko, M.Si. (Laboratorium Sistematika Hewan)
- 2010 - 2011: Ludmilla Fitri Untari, S.Si., M.Si. (Laboratorium Sistematika Tumbuhan)
- 2012 - 2013: Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc. (Laboratorium Sistematika Hewan)
- 2014 - 2015: Dr. Ratna Susandarini, M.Sc. (Laboratorium Sistematika Tumbuhan)
- 2015 - 2016: Drs. Trijoko, M.Si. (Laboratorium Sistematika Hewan)
- 2016 - sekarang: Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc. (Laboratorium Sistematika Hewan)
Koleksi Museum
suntingKoleksi museum dipamerkan dalam delapan ruang yang terbagi menjadi beberapa kelompok yaitu:
Koleksi binatang
- Binatang tak bertulang belakang (Avertebrata): Kepiting, Udang dan Lobster (kelas Malacostraca), Kerang (kelas Bivalvia), Siput (kelas Gastropoda) berupa awetan kering cangkang dan awetan basah.
- Binatang bertulang belakang (Vertebrata): Ikan, Amfibi (kelas Amphibia), Burung (kelas Aves), Reptil (kelas Reptilia) dan Mamal (kelas Mammalia) berupa taksidermi, awetan basah dan rangka.
Koleksi Tumbuhan
- Tumbuhan tingkatan hidup rendah (Cryptogamae) yang diawet kan secara kering
- Tumbuhan tingkatan hidup tinggi (Phenaerogamae/Spermatophyta) yang diawetkan secara kering dan basah
- Biji-Bijian dan simplisia
Koleksi di Museum Biologi berjumlah kurang lebih 4.000 spesimen.
Pada tahun 2014 Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menerbitkan buku berisi koleksi unggulan museum di Daerah Istimewa Yogyakarta, di antaranya adalah koleksi unggulan yang dimiliki oleh Museum Biologi UGM. Koleksi unggulan Museum Biologi UGM adalah sebagai berikut:
- Mimi-mintuna, adalah jenis hewan beruas (antropoda) yang menghuni perairan paya-paya dan kawasan hutan bakau.
- Awetan kucing emas, Cotapuma temminckii merupakan hewan seperti harimau namun dengan tubuh yang lebih kecil dan memiliki bulu yang indah.
- Kerangka badak jawa, badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) merupakan salah satu hewan langka di dunia dengan jumlah tidak mencapai lima puluh ekor di Taman Nasional Ujung Kulon.
Pelayanan
suntingBuka setiap
Senin - Kamis pukul 07.30- 16.00 WIB.
Jumat Pukul 07.30-15.00 WIB.
Sabtu - Minggu Tutup.
Untuk kunjungan hari Sabtu dan atau Minggu dapat mengajukan permohonan kunjungan melalui telepon/faks ke pihak pengelola.
Tiket
suntingPelajar dan Mahasiswa Indonesia: Rp. 5.000,-
Umum Indonesia: Rp. 7.000,-
Pelajar dan Umum Luar Negeri: Rp. 15.000,-
Referensi
sunting- ^ Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. (2014). Koleksi Unggulan Museum Yogyakarta. Yogyakarta, Indonesia: Penulis
- biologi.museumjogja.org
- Museum Biologi UGM,. Buku Petunjuk Museum Universitas Gajah Mada, Fakultas Biologi, Museum Biologi. Museum Biologi.