Museum Batik Indonesia
Museum Batik Indonesia adalah salah satu museum di Taman Mini Indonesia Indah, Kota Jakarta Timur, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Gagasan pendirian Museum Batik Indonesia disampaikan oleh Yayasan Batik Indonesia pada tahun 2014 dan ditindaklanjuti dengan pengadaan sayembara desain arsitektur pada tahun 2015. Museum Batik Indonesia mulai dibangun pada tahun 2016 dan diselesaikan pembangunannya pada tahun 2019. Luas bangunan Museum Batik Indonesia adalah 2.067 m2 dengan menempati lahan seluas 6.451,25 m2.
Museum Batik Indonesia dimiliki oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Pengelolanya adalah Direktorat Jenderal Kebudayaan. Museum Batik Indonesia difungsikan untuk menyajikan informasi mengenai budaya batik Indonesia dengan mengadakan pameran koleksi dalam tiga ruang pamer. Jenis koleksi yang dimiliki oleh Museum Batik Indonesia ialah batik, kain tradisional dan alat pembuatan batik yang berasal dari Nusantara. Museum Batik Indonesia dibuka untuk publik pada bulan November 2022. Jam buka Museum Batik Indonesia tiap hari Selasa hingga Minggu dan ditutup pada hari Senin dan hari libur.[1]
Pendirian dan pembangunan
suntingGagasan untuk mendirikan Museum Batik Indonesia dimulai pada tahun 2014 oleh Yayasan Batik Indonesia. Sebuah panitia kecil dibentuk atas kerja sama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Perdagangan dan Departemen Pariwisata.[2] Pada tanggal 13 Agustus 2014, dibentuk sebuah dewan juri untuk pelaksanaan Sayembara Desain Arsitektur Museum Batik. Pembentukan dewan juri diadakan di Ruang Lotus, Jakarta Design Center, Kota Jakarta Pusat. Jumlah juri yang ditetapkan sebanyak tujuh orang.[3] Hasil sayembara diumumkan pada tahun 2015 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Ikatan Arsitek Indonesia.[4] Pemenangnya adalah Ivan Adrian Hadisaputra. Desaina rsitektur buatannya kemudian terpilih untuk diterapkan pada Museum Batik Indonesia.[3]
Lahan yang digunakan untuk membangun Museum Batik Indonesia seluas 6.451,25 m2. Sedangkan luas bangunan Museum Batik Indonesia adalah 2.067 m2.[1] Peletakan batu pertama untuk Museum Batik Indonesia dilakukan pada tahun 2016. Pembangunan diselesaikan pada tahun 2019.[3] Museum Batik Indonesia menjadi museum ke-20 yang dibangun di Taman Mini Indonesia Indah.[5]
Lokasi
suntingLokasi Museum Batik Indonesia di dalam Taman Mini Indonesia Indah. Posisinya bersebelahan dengan Museum Pusaka dan Museum Serangga.[1] Secara administratif, Museum Batik Indonesia terletak dalam wilayah Kota Jakarta Timur, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.[1]
Fungsi
suntingKepemilikan Museum Batik Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Sedangkan pengelolaannya diserahkan kepada Direktorat Jenderal Kebudayaan.[1] Museum Batik Indonesia difungsikan sebagai museum khusus untuk menyajikan informasi yang bersifat mendidik mengenai budaya batik Indonesia. Fungsi ini dilaksanakan dengan pengadaan pameran.[6]
Koleksi
suntingMuseum Batik Indonesia mengoleksi batik kuno dan batik kontemporer yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.[6] Koleksi yang disimpan di Museum Batik Indonesia didapatkan dari hibah yang diberikan oleh Yayasan Batik Indonesia. Pengumpulan koleksi berasal dari paguyuban, pemerhati, kolektor, pengrajin dan pebisnis batik dari Nusantara.[3] Koleksi dipamerkan pada tiga ruangan yang secara berurutan yaitu Ruang Sejarah Batik Nusantara, Ruang Khazanah Batik Nusantara, dan Ruang Teknik Pembuatan Batik.[7]
Pada Ruang Sejarah Batik Nusantara terdapat pengenalan mengenai pendirian Museum Batik Indonesia serta pengenalan mengenai batik dan sejarah batik pada masa Hindu-Buddha di Indonesia. Pengenalan batik dilakukan dengan pemajangan dua replika arca yaitu Arca Pradnyaparamita dan Arca Durga Mahisasuramardhini. Kedua replika arca ini mengenakan batik bermotif.[7]
Pada Ruang Khazanah Batik Nusantara dipamerkan koleksi batik dari berbagai sentra pembuatan batik di Indonesia terutama dari Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Kabpaten Pekalongan, Kabupaten Cirebon, Kecamatan Lasem dan pulau Madura. Ruangan ini juga menampilkan koleksi kain tradisional yang teknik pembuatannya mirip dengan batik seperti kain sarita dan ma'a dari Toraja serta kain simbut dari Banten. Ruang Khazanah Batik Nusantara juga memamerkan koleksi yang memperlihatkan perkembangan batik yang mengalami akulturasi budaya asing seperti batik Besurek, batik Jawa Hokokai dan batik Belanda.[7]
Pada Ruang Teknik Pembuatan Batik ditampilkan mengenai teknik pembuatan batik tulis dan batik cap sebagai warisan budaya takbenda Indonesia. Koleksi yang ditampilkan berupa canting tulis, canting cap, perintang warna dan lilin malam yang panas.[7]
Kunjungan
suntingPada November 2022, Museum Batik Indonesia mulai dibuka untuk publik.[6] Museum Batik Indonesia dibuka tiap hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 09.00–15.00. Sementara pada hari Senin dan hari libur, Museum Batik Indonesia ditutup.[1]
Lihat pula
suntingReferensi
suntingCatatan kaki
sunting- ^ a b c d e f "Museum Batik Indonesia". Sistem Registrasi Nasional Museum. Diakses tanggal 30 Mei 2024.
- ^ Anton 2019, hlm. 15.
- ^ a b c d Anton 2019, hlm. 16.
- ^ Anton 2019, hlm. 15-16.
- ^ Redaksi Majalah Adiluhung (2020). "Tantangan Museum-Museum TMII Dekati Generasi Y dan Z". Majalah Adiluhung (edisi ke-23): 13. Ringkasan.
- ^ a b c Redaksi Majalah Adiluhung 2023, hlm. 30.
- ^ a b c d Redaksi Majalah Adiluhung 2023, hlm. 31.
Daftar pustaka
sunting- Anton (2019). "Museum Batik Indonesia". Majalah Adiluhung (edisi ke-19): 14–17.
- Redaksi Majalah Adiluhung (2023). "Ayo, ke Museum Batik Indonesia". Majalah Adiluhung (edisi ke-31): 30–32.