Museum Bank Rakyat Indonesia
Museum Bank Rakyat Indonesia (Museum BRI) adalah sebuah museum yang terletak di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Tujuan didirikannya Museum BRI ialah sebagai bentuk penghormatan kepada para pendiri Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan sebagai sarana pelestarian benda peninggalan hasil kegiatan operasional BRI. Koleksi Museum BRI meliputi benda-benda yang berkaitan dengan perkembangan bank di Indonesia sejak masa penjajahan Belanda, pendudukan Jepang, kemerdekaan Indonesia dan masa kini. Kunjungan ke Museum BRI dapat dilakukan setiap hari Minggu hingga Kamis secara gratis.
 Tampak depan bangunan Museum Bank Rakyat Indonesia | |
 | |
| Didirikan | 19 Desember 1990 |
|---|---|
| Lokasi | Jalan Jenderal Sudirman 57, Kedungwuluh, Purwokerto Barat, Banyumas, Jawa Tengah 53131, Indonesia |
| Koordinat | 7°25′25.9″S 109°13′31.8″E / 7.423861°S 109.225500°E |
| Jenis | Museum bank dan jasa keuangan |
| Pemilik | Bank BRI |
Pendirian dan peresmian
suntingBangunan yang dijadikan lokasi pendirian Museum Bank Rakyat Indonesia (Museum BRI) merupakan bekas gedung Algemene Volkscredietbank di wilayah Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Gedung ini telah ada sejak masa pemerintahan Gandasubrata di Kabupaten Banyumas.[1] Tujuan pendirian dari Museum BRI sebagai bentuk penghormatan kepada para pendiri Bank Rakyat Indonesia (BRI).[2] Museum BRI diresmikan pada tanggal 19 Desember 1990.[3]
Lokasi
suntingAlamat Museum BRI di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 57, Purwokerto.[4] Titik koordinat Museum BRI adalah 7°25’25.9” Lintang Selatan dan 109°13’31.8” Bujur Timur.[5] Lokasi Museum BRI dapat dicapai dari Stasiun Purwokerto, Terminal Purwokerto, Alun-Alun Purwokerto, atau dari Universitas Jenderal Soedirman. Jarak tempuh dari Stasiun Purwokerto ke Museum BRI adalah 1,3 km. Dari Terminal Purwokerto ke Museum BRI, jarak tempuhnya sejauh 5,9 km. Jarak tempuh Museum BRI dari Alun-Alun Purwokerto sejauh 500 meter. Sedangkan dari Universitas Jenderal Soedirman, jarak tempuh ke Museum BRI sejauh 3,6 km.[5]
Fungsi
suntingMuseum BRI dikelola oleh Sekretaris Perusahaan BRI sebagai salah satu tugas dan tanggung jawabnya dalam urusan komunikasi.[6] Fungsi dari Museum BRI ialah sebagai tempat pelestarian alat, dokumen maupun foto yang pernah digunakan dalam kegiatan operasional BRI.[2] Bangunan Museum BRI terbagi menjadi tiga bagian yaitu Gedung Museum, Gedung Bank Priyayi, dan Monumen Raden Aria Wirjaatmadja.[3] Di Museum BRI juga terdapat perpustakaan dan ruang audiovisual.[7]
Koleksi
suntingKoleksi Museum BRI berupa benda-benda yang berkaitan dengan perkembangan bank di Indonesia. Benda-benda ini ada yang berasal dari masa penjajahan Belanda, masa pendudukan Jepang di Indonesia, masa kemerdekaan Indonesia dan masa kini.[7]
Kunjungan
suntingMuseum BRI dibuka tiap hari Minggu sampai Kamis.[5] Pada hari Minggu, Museum BRI dibuka mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Sedangkan pada hari Senin hingga Kamis, Museum BRI dibuka mulai pukul 09.00 hingga 14.00 WIB.[7] Pengunjung dapat memasuki Museum BRI secara gratis.[5]
Lihat pula
suntingReferensi
suntingCatatan kaki
sunting- ^ Nurwanti, Y. H., Harnoko, D., dan Larasati, T. A. (2015). Sejarah Perkembangan Ekonomi dan Kebudayaan di Banyumas Masa Gandasubrata Tahun 1913-1942 (PDF). Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta. hlm. 70. ISBN 978-979-8971-52-5.
- ^ a b Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan 2012, hlm. 373.
- ^ a b Rusmiyati, dkk. 2018, hlm. 394.
- ^ Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan 2012, hlm. 36.
- ^ a b c d Rusmiyati, dkk. 2018, hlm. 395.
- ^ "Tata Kelola Perusahaan". Transformasi Berkelanjutan untuk Tumbuh Semakin Kuat dan Hebat: Laporan Tahunan 2023 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (PDF). Jakarta: Kantor Pusat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 31 Januari 2023. hlm. 638.
- ^ a b c Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan 2012, hlm. 374.
Daftar pustaka
sunting- Direktori Museum Indonesia (PDF). Jakarta: Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan. 2012.
- Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid I (PDF). Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. ISBN 978-979-8250-66-8.
Pranala luar
sunting