Musanhyang
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Musanhyang (무산향;舞山香) adalah tarian tradisional Korea yang bermakna "tari gunung harum". Gerakan tarian ini menceritakan tentang Li Jin (李璡), keponakan Kaisar Xuanzong dari Dinasti Tang. Saat sedang menari, bunga jatuh di kepalanya dan terus berada di situ sampai ia selesai menari. Karena Musanhyang merepresentasikan tarian pria, tari ini khusus ditarikan oleh anak laki-laki yang dinamakan mudong (penari muda). Musanhyang mirip dengan tari Chunaengjeon dari segi gerakan dan prosedur, sama-sama dipentaskan secara solo dan menyanyikan changsa, lagu pembuka sebelum menari. Bedanya, Chunaengjeon ditarikan di atas tikar anyaman berpola bunga, sementara Musanhyang ditampilkan di atas panggung tinggi berpagar yang dinamakan daemoban. Dengan menari di atas daemoban, gerakannya lebih mudah dinikmati oleh penonton.
Penari Musanhyang tidak menggunakan alat-alat penunjang sehingga tampak sederhana. Kostum yang dikenakan berwarna hijau. Dibandingkan dengan Chunaengjeon, gerakan Musanhyang lebih enerjik dan bersifat maskulin, antara lain ditunjukkan dengan gerakan berputar-putar yang disebut yeonpungdae, dimana gerakan ini hanya muncul di tari pedang.
Tarian ini merupakan jeongjae yang diciptakan oleh Pangeran Hyomyeong dan musisi Kim Chang-ha pada akhir periode Dinasti Joseon. Pertama kali dipentaskan dalam pesta istana pada bulan Juni tahun 1828, tahun ke-28 masa pemerintahan Raja Sunjo. Merupakan salah satu 18 jeongjae ciptaan Pangeran Hyomyeong yang masih dipentaskan hingga saat ini.