Murad Bey (1853-1914) ialah wartawan dan sejarawan yang dikenal dengan julukan Mizanji sesuai nama surat kabarnya al-Mizan.

Dilahirkan di Taflis dan menempuh studi di Kekaisaran Rusia lalu diutus ke Kesultanan Utsmaniyah, bekerja sebagai pengajar sejarah di Sekolah Kesultanan pada masa Sultan Abdul Hamid II dan mulai terkenal. Ia mahir berbahasa Rusia dan Prancis di samping bahasa ibunya Turki.

Ia bekerja sebagai tenaga administratif pada Dewan Umum untuk waktu yang lama. Ia melarikan diri ke Mesir di samping Eropa karena menentang Sultan Abdul Hamid II, tetapi kembali ke Istanbul dan menjadi anggota Syura Negara. Saat di Eropa, ia menerbitkan surat kabarnya al-Mizan.

Saat kembali ke negerinya ia menerbitkan surat kabar itu dengan ‘baju’ yang lain. Ia menentang gerakan Persatuan dan Kemajuan dan karena itu para anggotanya mencibirnya sebagai penyebab Peristiwa 31 Maret, dan bekerja buat kepentingan Sultan Abdul Hamid II. Maka sempurnalah pengasingan Murad Bey, tetapi setelah itu ia kembali ke Istanbul sampai saat kematiannya dan dimakamkan di sana. Ia telah menulis buku Sejarah Umum yang terbagi menjadi 6 jilid, di samping buku lainnya Sejarah Utsmani. Sebelum Revolusi 1908 telah menulis 2 buku di samping buku lain, yakni Tarikh Abul Faruq, yakni buku sejarah yang terpisah tentang Kesultanan Utsmaniyah yang hanya diterbitkan sebanyak 6 jilid.