Muhammad Rosyad dari Banjar

Ulama Indonesia

K.H. Muhammad Rosyad atau yang lebih dikenal dengan sapaan "Guru Rosyad" adalah salah satu ulama asal Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Lahir pada 15 April 1939 Masehi atau 3 Rabiulawal 1358 Hijriah.[1] Guru Rosyad meninggal pada tanggal 8 Juni 2000.

Infobox orangMuhammad Rosyad dari Banjar
Biografi
Kelahiran15 April 1939 Edit nilai pada Wikidata
Kematian8 Juni 2000 Edit nilai pada Wikidata (61 tahun)
Tempat pemakamanMakam Wali Lima Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
AgamaIslam Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaanulama, pedagang Edit nilai pada Wikidata
Makam Guru Muhammad Rosyad di Kubah Wali Lima

Keluarga

sunting

Dia merupakan anak dari pasangan K.H. Ahmad Zaini dan Hj. Noorjanah dan juga merupakan saudara dari ulama besar Martapura yang merupakan pengarang kitab Senjata Mukmin yaitu K.H. Husein Qadri dan K.H. Badruddin. K.H. Muhammad Rosyad tumbuh dan berkembang dilingkungan keluarga yang sangat religius. Ayahnya, K.H. Ahmad Zaini merupakan salah satu tokoh ulama besar yang di Martapura dan menduduki jabatan Mufti pada saat itu.[2]

Masa-masa kecil KH. Muhammad Rosyad hampir tidak begitu banyak berbeda dengan saudara-saudara beliau seperti K.H. Husin Qadri dan K.H. Badaruddin, yaitu sedari kecil belajar mengaji dengan orang tua sendiri, yaitu K.H. Ahmad Zaini.[1]

Di umur 24 tahun tepatnya pada bulan Mei 1963, K.H. Muhammad Rosyad menikah dengan istri pertamanya dan dikaruniai 7 orang anak, diantaranya Hj. Miskiah, K.H. Farid Miski, Hj. Nurhabsiah, K.H. Muhammad Naufal, K.H. Muhammad Busiri, K.H. Muhammad As’ad, dan Hj. Kurratul Ain, sedangkan dengan istri kedua, dia menikah secara resmi di umur ke 41 tahun, tepatnya pada bulan Maret 1981 dan tidak memiliki anak atau keturunan.[2]

Pendidikan

sunting

K.H. Muhammad Rosyad dimasukkan ke lembaga pendidikan formal yang berada di kampung halaman sendiri, Tunggul Irang, yaitu Madrasah Iqdamul Ulum oleh orang tua beliau selama 3 tahun[2]. Setelah itu, seperti juga kakaknya (K.H. Badaruddin), K.H. Muhammad Rosyad melanjutkan pelajaran ke lembaga pendidikan nonformal, yakni Pondok Pesantren Daussalam Martapura[1] selama kurang lebih 8 tahun, tepatnya selesai pada tahun 1958.[2] Dalam menambah dan memperdalam ilmu pengetahuan agama tersebut, K.H. Muhammad Rosyad menempuh cara yang sama dengan kakak beliau, KH. Badaruddin; yaitu pergi secara khusus kepada para tokoh ulama yang dikenal orang memiliki ilmu yang luas. Dalam hal ini, beberapa ulama yang menjadi gurunya antara lain:[1]

  1. K.H. Badaruddin, kakak kandung.
  2. K.H. Anang Sya’rani Arif, ulama ahli hadits di Martapura.
  3. K.H. Muhammad Seman Mulia.
  4. K.H. Muhammad Syarwani Abdan (Bangil, Pasuruan)

Pekerjaan

sunting

K.H Muhammad Rosyad diperintahkan oleh gurunya, yaitu K.H. Syarwani Abdan (Guru Bangil) untuk mengajar di Pondok Pesantren Datu Kalampayan Bangil selama 5 tahun, yaitu dari tahun 1960 sampai tahun 1965. Di samping belajar dan mengajar di Pondok tersebut, K.H. Muhammad Rosyad juga aktif berdagang.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d "Ulama Banjar (130): KH. Muhammad Rosyad". Alif.ID. 2021-01-05. Diakses tanggal 2023-11-22. 
  2. ^ a b c d e Wahyu Perdana, Muhammad Putra (September 2021). "KH. MUHAMMAD ROSYAD: PENDAKWAH ISLAM DI KECAMATAN MARTAPURA KOTA KABUPATEN BANJAR TAHUN 1939-2000". Prabayaksa: Journal of History Education. 1 (2): 55–63.