Muhamed Mehmedbašić

Muhamed Mehmedbašić (Abjad Kiril Serbia: Мухамед Мехмедбашић; 1887 - 29 Mei 1943) adalah seorang revolusioner dan konspirator Bosnia dalam pembunuhan Franz Ferdinand dari Austria.

Muhamed Mehmedbašić
Lahir1887
Stolac, Bosnia dan Herzegovina, Austria-Hungaria
Meninggal29 Mei 1943 (usia 55–56)
Sarajevo, Negara Merdeka Kroasia
Sebab meninggalDibunuh oleh Ustaše

Masa muda

sunting

Mehmedbašić lahir pada tahun 1887 dari sebuah keluarga Muslim Bosnia di Stolac, Herzegovina (pada saat itu bagian dari Austria-Hungaria).[1] Ayahnya hidup miskin, dulunya merupakan bangsawan Utsmani Bosnia.[2] Mehmedbašić kemudian bekerja sebagai tukang kayu.[3] Saat hendak bergabung dengan Organisasi Pemuda Muslim di Beograd, Mehmedbašić berteman dengan Mustafa Golubić (juga seorang Muslim dari Stolac) yang memengaruhi pemikiran revolusionernya.[4] Mehmedbašić dan Mustafa Golubić mengidentifikasi diri sebagai Muslim Serbia.[3]

Saat bekerja sebagai tukang kayu, Mehmedbašić berteman dengan anggota Tangan Hitam Danilo Ilić, salah satu otak utama konspirasi melawan pemerintahan Austria-Hungaria di Bosnia dan Herzegovina.[1] Dia bergabung dengan organisasi revolusioner Bosnia Muda dan menjadi kolega Vladimir Gaćinović,[1] yang juga anggota Tangan Hitam.[5] Karena Mehmedbašić memegang sentimen nasionalisme Serbia yang kuat, dan Ilić serta Gaćinović melihat karakter yang kuat dalam dirinya, Mehmedbašić diberi tugas yang rumit.[1] Dia disumpah menjadi anggota Tangan Hitam oleh Direktur Provinsi Bosnia-Herzegovina Vladimir Gaćinović dan Danilo Ilić.[6]

Bosnia Muda

sunting

Plot pembunuhan Potiorek

sunting

Pada akhir 1913, Danilo Ilić menyarankan diakhirinya operasi organisasi revolusioner dan menyerukan tindakan terang-terangan melawan Austria-Hungaria ketika bertemu dengan kapten Serbia dan sesama anggota Tangan Hitam di Užice. Ilić kemudian bertemu dengan Kepala Intelijen Militer Serbia Kolonel Dragutin Dimitrijević "Apis", pemimpin Tangan Hitam, untuk membahas masalah tersebut. Tangan kanan Apis, Mayor Serbia Vojislav Tankosić, mengadakan rapat perencanaan aksi di Toulouse, Prancis.[7] Pada Tahun Baru Ortodoks, Golubić memanggil Mehmedbašić, yang sedang berada di Stolac, untuk segera datang ke pertemuan di Toulouse.[4] Selama pertemuan Januari 1914 ini, berbagai calon target pembunuhan dibahas, termasuk Franz Ferdinand. Namun, diputuskan mereka hanya membunuh Gubernur Bosnia, Oskar Potiorek.[6] Plot pembunuhan diatur di Toulouse oleh Gaćinović dan Golubić.[8] Mehmedbašić dipilih untuk tugas tersebut.[8] Mehmedbašić "ingin sekali melakukan tindakan terorisme untuk menghidupkan kembali semangat revolusioner Bosnia."[6] Dia dibekali pisau beracun dalam menjalankan aksinya.[9][10]

Mehmedbašić tiba di Dubrovnik dengan kapal uap, dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan kereta api.[9] Di stasiun kereta Hum, dalam perjalanan ke Sarajevo, polisi menggeledah kereta; karena takut polisi curiga, Mehmedbašić melemparkan pisaunya ke luar jendela.[9][6] Potiorek direncanakan untuk dibunuh pada akhir Maret 1914, ketika mufti baru dilantik di Sarajevo.[11] Namun, setelah mendengar kabar Pangeran Franz Ferdinand akan datang ke Sarajevo pada hari Vidovdan, Tangan Hitam berubah pikiran.[8] Kunjungan Pangeran pada hari Vidovdan (28 Juni), hari libur nasional Serbia, dianggap sebagai penghinaan.[12] Ilić menghubungi Mehmedbašić dan memberitahunya pada 26 Maret bahwa tugasnya sekarang adalah membunuh Franz Ferdinand, seperti yang diperintahkan oleh Apis,[13] dan Mehmedbašić harus bersiap untuk operasi baru tersebut.[14] Mehmedbašić mengatakan selama pembicaraan tentang pembunuhan itu bahwa "setengah dari Bosnia dan Herzegovina akan bergabung dengan rencana itu, dan separuh lainnya akan menyetujui semua yang dilakukan".[10]

Pembunuhan Franz Ferdinand

sunting

Apis dan rekan konspirator Milan Ciganović dan Mayor Tankosić menyewa tiga pemuda: Gavrilo Princip, Nedeljko Čabrinović dan Trifko Grabež untuk melakukan pembunuhan tersebut.[15] Gavrilo Princip tinggal di Sarajevo bersama Danilo Ilić, yang mempekerjakan tiga orang lagi sebagai tim cadangan: Vaso Čubrilović, Cvjetko Popović dan Mehmedbašić.[16] Pada 28 Juni, hari Minggu, iring-iringan mobil membawa keluarga kerajaan ke Balai Kota untuk acara resmi.[16] Pangeran merasa keberatan dengan penjagaan yang terlalu ketat antara dirinya dan rakyat.[16] Enam pembunuh ditempatkan di sepanjang rute.[16] Kesempatan pertama datang menghampiri Mehmedbašić, yang berdiri di dekat Austro-Hungarian Bank, tapi ia kehilangan nyali (kemudian mengklaim bahwa seorang polisi berdiri di dekatnya dan akan turun tangan jika dia melempar granatnya) dan hanya menyaksikan iring-iringan mobil itu lewat.[17] Demikian juga Čubrilović, yang tidak bertindak.[17] Selanjutnya, Čabrinović melempar bom yang kemudian memantul dari mobil kerajaan dan meledak di bawah mobil di belakangnya, lalu meledak dan melukai dua orang di dalam mobil dan dua puluh orang di kerumunan. Čabrinović gagal bunuh diri karena kapsul sianida yang ia tenggak sudah kadaluarsa dan akhirnya ia berhasil ditangkap.[17] Princip yang mendengar ledakan itu, mengira pembunuhan itu berhasil lalu pergi ke kafe terdekat.[17] Iring-iringan mobil berhasil mencapai Balai Kota dengan selamat, dan sesi pidato diadakan, di mana Franz Ferdinand merasa prihatin akan korban terluka dan bersikeras untuk menjenguk mereka di rumah sakit.[17] Saat iring-iringan mobil mengambil rute yang salah saat menuju rumah sakit, secara kebetulan Princip berada di rute itu; Dia melepaskan tembakan ke arah pasangan kerajaan dan kemudian mengarahkan pistol ke dirinya sendiri, namun, dua orang saksi mencegahnya dan dia berhasil diamankan.[17]

Čabrinović dan Princip kemudian menyerahkan daftar rekan konspirator mereka setelah disiksa.[17] Mehmedbašić berhasil melarikan diri (mengenakan pakaian sipil dan topi fez[18]) ke Montenegro, lalu tiba pada 4 Juli,[19] tetapi Danilo Ilić, Veljko Čubrilović, Vaso Čubrilović, Cvjetko Popović, dan Miško Jovanović ditangkap dan didakwa dengan pengkhianatan dan pembunuhan. Setelah mengetahui bahwa Mehmedbašić berada di Nikšić, pihak berwenang Austria-Hungaria mendesak pihak berwenang Montenegro agar dia ditangkap dan diekstradisi.[20] Jovan Plamenac mengatakan bahwa pemerintah Montenegro memberikan perintah tegas untuk menangkap Mehmedbašić, tetapi memberi tahu diplomat Austria-Hungaria bahwa pemerintah Montenegro tidak akan menyerahkannya setelah ditangkap, dan Mehmedbašić akan diadili di Montenegro.[21] Pada 12 Juli, Mehmedbašić ditangkap oleh otoritas Montenegro. Namun, dia berhasil melarikan diri dari penjara Nikšić dua hari kemudian.[22] Pemerintah Montenegro dituduh berusaha menyembunyikannya dan mengirimnya melewati gunung Čakor ke Serbia.[8] Selama penahanannya, Mehmedbašić mengakui keterlibatannya dalam pembunuhan itu.[22]

Perang Dunia I

sunting

Di Kerajaan Serbia, Mehmedbašić bertemu dengan Mustafa Golubić, yang dengannya ia bergabung dengan detasemen Chetnik pimpinan Vojislav Tankosić yang bertempur dalam Perang Dunia I.[8] Ia bertugas melatih sukarelawan dari Bosnia.[23] Mehmedbašić juga bertemu dengan Apis dalam beberapa kesempatan.[24]

Mehmedbašić dituduh terlibat dalam rencana pembunuhan bupati Serbia Aleksandar pada tahun 1916.[8] Selama beberapa waktu, Bupati Aleksandar dan para perwira yang setia kepadanya telah merencanakan untuk menyingkirkan anak buah Apis di militer yang merupakan ancaman politik terhadap kekuasaan Aleksandar.[25] Tuntutan perdamaian Austria-Hungaria memberi dorongan tambahan untuk rencana ini. Pada tanggal 15 Maret 1917, Apis dan para perwira yang setia kepadanya didakwa, atas berbagai tuduhan palsu oleh Pengadilan Negeri Serbia di front Salonika yang dikuasai Prancis. Pada tanggal 23 Mei, Apis dan delapan rekannya dijatuhi hukuman mati; dua lainnya (satu adalah Mehmedbašić) dijatuhi hukuman 15 tahun penjara. Dakwaan akhirnya diubah, menjadi tiga terdakwa yang dijatuhi hukuman mati.[26] Belakangan diketahui bahwa Mehmedbašić berhasil membuktikan persidangan itu salah.[27] Mahkamah Agung Serbia menyidangkan kembali kasus ini dan semua terdakwa direhabilitasi pada tahun 1953.[28]

Dia selamat dari Perang Dunia I dan menyaksikan kedatangan tentara Serbia di Bosnia dan Herzegovina, "hari terindah dalam hidupnya".[8] Hukuman Mehmedbašić diringankan dan ia dibebaskan pada tahun 1919.[29]

Periode antarperang dan kematian

sunting

Setelah Perang Dunia I, Mehmedbašić kembali ke Sarajevo pada tahun 1919.

Mehmedbašić dibunuh saat Perang Dunia II oleh Ustaše pada tanggal 29 Mei 1943.[30] Ia dimakamkan di distrik Butmir di pinggiran Sarajevo.[31]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d Konjhodžić 1974, hlm. 381.
  2. ^ Dedijer 1966, hlm. 282.
  3. ^ a b Slijepčević 1929, hlm. 209, Konjhodžić 1974, hlm. 381
  4. ^ a b Slijepčević 1929, hlm. 209.
  5. ^ Glenny 2012, hlm. 244.
  6. ^ a b c d Albertini 1953, hlm. 78.
  7. ^ Albertini 1953, hlm. 76–77.
  8. ^ a b c d e f g Konjhodžić 1974, hlm. 382.
  9. ^ a b c Beatović & Milanović 1989, hlm. 129.
  10. ^ a b Ljubibratić 1959, hlm. 197.
  11. ^ Kruševac 1960, hlm. 378.
  12. ^ Donnelley 2012, hlm. 32.
  13. ^ Dedijer 1966, hlm. 398.
  14. ^ Albertini 1953, hlm. 78–79.
  15. ^ Donnelley 2012, hlm. 32–33.
  16. ^ a b c d Kantowicz 1999, hlm. 97.
  17. ^ a b c d e f g Donnelley 2012, hlm. 33.
  18. ^ Slijepčević 1929, hlm. 217.
  19. ^ Rakočević 1997, hlm. 28.
  20. ^ Rakočević 1997, hlm. 28–29.
  21. ^ Rakočević 1997, hlm. 29.
  22. ^ a b Treadway, John D. (1983). The Falcon and the Eagle: Montenegro and Austria-Hungary, 1908-1914. Purdue University Press. hlm. 185–186. ISBN 1-55753-146-3. 
  23. ^ Apis 1918, hlm. 190.
  24. ^ Apis 1918, hlm. 190, 226.
  25. ^ MacKenzie 1995, hlm. 56–64.
  26. ^ MacKenzie 1995, hlm. 344–347.
  27. ^ Živanović 1955, hlm. 320.
  28. ^ MacKenzie 1995, hlm. 2.
  29. ^ MacKenzie 1995, hlm. 329; 344–347.
  30. ^ Kolaković, Juraj (1962). Historijski Pregled: časopis za nastavu historije. Zagreb: Savez Historijskij društava FNRJ. hlm. 91. 
  31. ^ Mušeta-Aščerić, Vesna (1989). Spomenici revolucije grada Sarajeva. Sarajevo: Gradski zavod za zaštitu i korišćenje kulturno-istorijskog i prirodnog nasljeđa Sarajevo. p. 94

Sumber

sunting