"Mosaik budaya" (bahasa Prancis: "la mosaïque culturelle canadienne") adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan percampuran etnis, bahasa dan budaya yang ada pada masyarakat Kanada. Gagasan mosaik budaya dimaksudkan untuk mendukung gagasan multikulturalisme, berbeda dengan sistem lain seperti kuali peleburan (melting pot) yang digunakan untuk mendeskripsikan gagasan asimilasi Amerika Serikat.[1]

Kartun politik mosaik budaya Kanada 1911

Kriteria

sunting

Keberagaman Etnis

sunting

Keberagaman etnis merujuk pada adanya berbagai kelompok etnis yang berbeda dalam suatu masyarakat. Setiap kelompok etnis memiliki ciri khas budaya, bahasa, adat istiadat, dan identitas yang unik. Keberagaman etnis mencerminkan kekayaan budaya dan sosial dalam suatu komunitas, di mana berbagai kelompok etnis hidup berdampingan dan saling menghormati perbedaan satu sama lain.

Keberagaman etnis juga mencakup pengakuan dan penghargaan terhadap kontribusi setiap kelompok etnis dalam membentuk identitas dan dinamika sosial masyarakat. Dalam konteks mosaik budaya, keberagaman etnis adalah salah satu elemen penting yang mendukung multikulturalisme dan integrasi sosial.

Multikulturalisme

sunting

Multikulturalisme[2] adalah konsep yang mengakui dan menghargai keberagaman budaya dalam suatu masyarakat. Ini melibatkan pengakuan bahwa berbagai kelompok etnis, agama, dan budaya memiliki hak yang sama untuk mempertahankan dan mengembangkan identitas budaya mereka.

Beberapa poin penting terkait multikulturalisme di antaranya adalah:

  1. Pengakuan Keberagaman: Multikulturalisme mengakui keberadaan budaya dalam suatu masyarakat dan menghargai kontribusi masing-masing budaya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.
  2. Kesetaraan: Semua kelompok budaya memiliki hak yang sama dan tidak ada diskriminasi berdasarkan latar belakang etnis atau budaya.
  3. Integrasi Sosial[3]: Multikulturalisme mendorong integrasi sosial di mana individu dari berbagai latar belakang budaya dapat berpartisipasi secara penuh dalam kehidupan masyarakat tanpa harus melepaskan identitas budaya mereka.
  4. Interaksi Antarbudaya[4]: Adanya interaksi yang positif dan saling menguntungkan antara berbagai kelompok budaya, yang dapat memperkaya pengalaman dan pengetahuan masing-masing kelompok.
  5. Perlindungan Hak Budaya[5]: Multikulturalisme melindungi hak-hak budaya setiap kelompok, termasuk bahasa, adat istiadat, dan praktik keagamaan.


Catatan kaki

sunting
  1. ^ Levine, Randy and Gifty Serbeh-Dunn (Spring 1999). "Mosaic vs. Melting Pot Voices, Volume 1, Number 4. Retrieved on: June 13, 2008.
  2. ^ Suparlan, Parsudi (2016-04-19). "Multikulturalisme". Jurnal Ketahanan Nasional (dalam bahasa Inggris). 7 (1): 9–18. doi:10.22146/jkn.22069. ISSN 2527-9688. 
  3. ^ Demartoto, Argyo (0). "Integrasi Sosial dan Nasional" (PDF). Magister Sosiologi FISIP - Universitas Sebelas Maret. Diakses tanggal 2024-11-25.  line feed character di |website= pada posisi 19 (bantuan);
  4. ^ Adhi Dharma, Ferry (2018). "MANAGING INTERCULTURAL INTERACTION AND PREJUDICE OF THE INDONESIAN COMMUNITY: AS AN EFFORT TO PREVENT AND MANAGE SARA CONFLICT". INFORMASI: Kajian Ilmu Komunikasi. Vol. 48. (No. 2): p.281–293. doi:10.21831/informasi.v48i2.22961.  line feed character di |title= pada posisi 68 (bantuan)
  5. ^ "Hak Budaya - Hak Budaya Hak budaya adalah salah satu bentuk hak asasi manusia yang memiliki peran - Studocu". www.studocu.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-11-25. 

Referensi

sunting
  • Gibbon, J. 1938. The Canadian Mosaic, McClelland & Stewart Limited, Toronto.
  • Porter, J. 1965. The Vertical Mosaic: An Analysis of Social Class and Power in Canada. University of Toronto Press.

Pranala luar

sunting