Monumen Hindia

tugu peringatan di Belanda

Monumen Hindia (bahasa Belanda: Indisch Monument) adalah sebuah monumen yang didirikan di Den Haag untuk memperingati orang-orang Belanda yang menjadi korban selama Perang Dunia II, baik di Belanda maupun di Hindia Belanda.

Monumen Hindia di Den Haag.
Karangan bunga KBRI Den Haag di Monumen Hindia (15 Agustus 2008).

Pembangunan Monumen Hindia digagas pada tahun 1986 oleh Ivo Samkalden (wali kota Amsterdam yang pernah jadi pegawai negeri di Hindia Belanda) dan Harry Verheij (anggota Dewan Kota Amsterdam yang dahulu pejuang PD II). Monumen ini didesain oleh Jaroslawa Dankowa, seniwati Belanda kelahiran Bulgaria. Monumen ini diresmikan oleh Ratu Beatrix pada tanggal 15 Agustus 1988, tepat 43 tahun setelah menyerahnya Jepang.

Perkembangan

sunting

Butuh waktu 43 tahun bagi Belanda untuk mendirikan monumen nasional bagi para korban perang di Hindia Belanda. Hingga tahun 1961, Hari Peringatan Nasional yang Terkorban (4 Mei) dan Hari Pembebasan (5 Mei) utamanya didedikasikan untuk para korban Belanda di bawah Nazi Jerman. Sejak tahun 1962, peringatan ini mencakup para prajurit dan warga sipil yang gugur selama Revolusi Nasional Indonesia.

Hari Peringatan di Hindia Belanda diperingati setiap 15 Agustus, tanggal dimana Jepang menyerah kepada Amerika Serikat beserta sekutunya termasuk Belanda. Namun, hari peringatan ini bukan hari libur nasional tidak seperti tanggal 5 Mei (tanggal dimana Jerman menyerah kepada Sekutu).

Pada tahun-tahun setelah penyerahan kedaulatan Hindia Belanda ke Indonesia (1949), iklim politik di Belanda ditandai oleh kepekaan terhadap Indonesia dan rasa malu terhadap masa lalu kolonial Belanda. Akibatnya, butuh waktu lama sebelum ada minat terhadap korban perang di bekas koloni Hindia Belanda tersebut.[1]

Insiden Kaifu

sunting

Saat Perdana Menteri Jepang Kaifu Toshiki - yang sedang dalam kunjungan kenegaraan - menaruh untaian bunga pada tanggal 19 Juli 1991, pada hari itu juga untaian itu dibuang ke air oleh demonstran Stichting Japanse Ereschulden. Setelah kejadian itu, PM Ruud Lubbers minta maaf pada Toshiki Kaifu. Kejadian itu membuat orang-orang yang pernah mengalami masa penjajahan Jepang di Hindia Belanda marah.

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ The Indisch Monument, official publication (15 August 1945 Commemoration Foundation, The Hague, 2008) online: "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-14. Diakses tanggal 2012-08-24. 

52°5′52″N 4°17′28″E / 52.09778°N 4.29111°E / 52.09778; 4.29111