Kadal berduri
Kadal berduri adalah spesies kadal gurun yang kulitnya dipenuhi duri-duri besar dan tajam. Kadal ini terdapat di benua Australia. Dinamakan "kadal berduri" karena tubuhnya yang dipenuhi oleh zat tanduk yang berbentuk duri, dari kepala hingga ekor. Duri-duri tersebut juga membuat kadal ini nyaris tidak memiliki pemangsa alami.[2]
Kadal berduri | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Reptilia |
Ordo: | Squamata |
Subordo: | Iguania |
Famili: | Agamidae |
Subfamili: | Amphibolurinae |
Genus: | Moloch Gray, 1841 |
Spesies: | M. horridus
|
Nama binomial | |
Moloch horridus Gray, 1841
| |
Sinonim | |
Acanthosaura gibbosus |
Deskripsi fisik
suntingKadal berduri dewasa panjangnya mencapai sekitar 20 hingga 25 cm dan dapat hidup hingga usia 20 tahun. Kadal betina memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada kadal jantan. Tubuhnya berwarna kuning kecokelatan dengan bercak-bercak berwarna oranye seperti warna gurun pasir tempat tinggalnya. Ketika musim panas, warna tubuhnya menjadi lebih cerah, sedangkan pada musim dingin, warnanya menjadi kusam atau agak kelabu.[3]
Zat duri dan "kepala palsu"
suntingCiri khusus dari kadal ini adalah tubuhnya yang dipenuhi oleh duri-duri yang ukurannya bervariasi. Pada punggungnya terdapat duri besar dan duri kecil sebanyak tiga hingga empat baris yang saling berjejer dari belakang leher hingga pangkal ekor. Pada sisi badan, perut, dan ekornya dipenuhi oleh duri-duri berukuran kecil. Diketahui, duri-duri ini berguna untuk melindunginya dari pengganggu dan untuk menyerap uap air supaya masuk ke tubuhnya melalui pori-pori kulitnya, mengingat kadal ini hidup di gurun di mana air sangat sulit didapatkan. Di bagian atas kepalanya, terdapat semacam tonjolan seperti tanduk yang berfungsi sebagai "kepala palsu" untuk melindungi diri dari hewan yang akan memangsanya, yang kemudian berpikir setelah memperhatikan dengan seksama, bahwa tubuh kadal ini memiliki duri-duri tajam sehingga tidak layak dimakan. "Kepala palsu" tersebut juga berfungsi untuk menangkap uap air, lalu uap yang sudah manjadi tetesan air tersebut mengalir dari "kepala palsu" tersebut ke mulutnya.[2][3][4]
Habitat, makanan, dan reproduksi
suntingKadal ini hidup di gurun pasir yang kering. Kadal ini menyukai semut sebagai makanan utamanya. Dalam sehari, kadal berduri bahkan bisa memakan lebih dari seratus ekor semut. Untuk mendapatkan air minum, kadal ini memanfaatkan zat tanduk di atas kepalanya. Uap air yang menempel di zat tanduk tersebut manjadi tetesan-tetesan air, yang kemudian mengalir ke bawah dan masuk ke mulutnya. Kadal berduri berkembangbiak dengan betelur (ovipar), biasanya musim perkembangbiakan antara bulan September hingga Desember. Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 3 hingga 10 butir, yang akan menetas setelah inkubasi 4 bulan. Kadal yang masih muda juga sudah memiliki duri-duri dan zat tanduk seperti induknya, namun masih lunak dan tidak setajam kadal dewasa. Karena itu, kadal berduri anakan sangat rentan dimangsa oleh hewan lain, biasanya dimangsa oleh biawak dan burung.[4][5][6]
Galeri
suntingCatatan kaki
sunting- ^ IUCN Detail 83492011
- ^ a b Browne-Cooper, Robert; Brian Bush; Brad Maryan; David Robinson (2007). Reptiles and Frogs in the Bush: Southwestern Australia. University of Western Australia Press. hlm. 46, 65, 158. ISBN 978-1-920694-74-6.
- ^ a b Bell, Christopher; Mead, Jim; Swift, Sandra (2009). "Cranial osteology of Moloch horridus (Reptilia: Squamata: Agamidae)". Records of the Western Australian Museum. 25 (Part 2): 201–237. Diakses tanggal 25 May 2015.
- ^ a b Bentley, P. J.; Blumer, F. C. (1962). "Uptake of water by the lizard, Moloch horridus". Nature. 194: 699–700. doi:10.1038/194699a0.
- ^ Pianka, E. R.; Pianka, H. D. (1970). "The ecology of Moloch horridus (Lacertilia: Agamidae) in Western Australia". Copeia. 1970: 90–103. doi:10.2307/1441978.
- ^ Australia's Thorny Devil, diakses tanggal 2007-10-31
Pustaka
sunting- Clemente, Christofer; Thompson, Graham G.; Withers, Philip C; Lloyd, David (2004). "Kinematics, maximal metabolic rate, sprint and endurance for a slow-moving lizard, the thorny devil (Moloch horridus)". Australian Journal of Zoology. 52 (5): 487–503. doi:10.1071/ZO04026.
- Meyers, Jay (2005). "Prey capture kinematics of ant-eating lizards". Journal of Experimental Biology. 208: 115–127. doi:10.1242/jeb.01345. PMID 15601883. Diakses tanggal 1 May 2015.
Informasi lanjutan
sunting- Animal Diversity Web: Moloch horridus
- Moloch horridus @ Reptile Database
- Digimorph: Moloch horridus, thorny dragon body structure
- Australia's Thorny Devil by Eric R. Pianka
- Thorny Devil, www.kidcyber.com.au