Mojo (diucapkan[ˈməʊˌdʒəʊ] atau [ˈmoʊˌdʒoʊ]) adalah istilah yang sering ditemukan dalam sistem kepercayaan Hoodoo milik orang Afrika Amerika. Mojo adalah sejenis jimat paranormal, biasanya berupa kantung kain flanel berwarna merah yang dieratkan dengan seutas tali. Di dalamnya bisa terdapat benda-benda seperti tanaman kering, hewan kering, batu-batuan, kertas jimat, dan sebagainya. Mojo biasanya disembunyikan pemakainya di balik baju.

Terminologi dan pemakaian

sunting

Istilah "mojo" berasal dari Afrika dan masuk ke dalam perbendaharaan bahasa Inggris selama era perbudakan di Amerika Serikat. Mojo sudah dikenal luas sejak abad ke-19, dan terus populer hingga sekarang dari abad ke-20. Mojo memiliki nama setempat bergantung pada jenisnya. Ada mojo yang disebut gree-gree (dari bahasa Bantu, dan sering dieja orang di negara bagian Louisiana sebagai gris-gris akibat pengaruh bahasa Prancis). Sebutan lain untuk mojo antara lain, mojo hand (tangan mojo), conjure bag (kantong sulap), conjure hand (tangan sulap), toby, jomo, dan nation sack. Di Haiti, nama umum untuk jimat seperti ini di kalangan keturunan Afrika adalah wanga, oanga, atau wanger.

Mojo dibawa pemiliknya karena dipercaya memiliki kekuatan supranatural, seperti melindungi pemilik dari kekuatan jahat, pemikat cinta, atau membawa nasib baik, hingga keberuntungan yang berhubungan dengan uang seperti dalam berjudi. Kantong mojo biasanya berisi campuran rempah-rempah, bubuk, benda-benda pribadi seperti guntingan kuku, potongan rambut, kadang-kadang uang logam, dadu, kertas berisi doa, atau benda-benda lain yang dipercaya bisa meningkatkan daya supranatural dan perlindungan. Cara mengikat kantong mojo benar-benar diperhatikan untuk menjaga kekuatan di dalamnya agar tidak keluar. Sekali dibuat, mojo perlu diberi "makan" agar tetap berkhasiat, biasanya diberi minum parfum, minyak oles, atau dalam beberapa kasus, setetes urin.

Lagu-lagu blues yang berasal dari pedesaan maupun perkotaan sering menyebut kata mojo, nation sack, dan toby. Di antara pemusik blues yang memopulerkannya terdapat nama-nama seperti Blind Willie McTell, Robert Johnson, Blind Lemon Jefferson, the Memphis Jug Band, Muddy Waters, dan Lightnin' Hopkins. Sejumlah dari lagu-lagu blues klasik dibawakan kembali oleh grup rock & roll pada tahun 1960-an. Hasilnya, pendengar yang tidak akrab dengan istilah kepercayaan Afrika Amerika menjadi tahu tentang mojo dari lirik lagu.

Lagu pop seperti "I Got My Mojo Workin" dari Muddy Waters menyebut mojo dalam hubungannya dengan keperkasaan pria atau libido. Mojo yang dimaksudkan Muddy Waters adalah akar tanaman John the Conqueror yang sering digunakan untuk obat kuat. Akar tanaman tersebut sering dimasukkan ke dalam kantong mojo. Jim Morrison dari The Doors bahkan menamakan dirinya "Mr. Mojo Risin". Pada tahun 1999, aktor Mike Myers memopulerkan kembali istilah mojo dalam film Austin Powers: The Spy Who Shagged Me. Kekuatan tokoh utama Austin Powers berupa mojo dicuri sehingga keperkasaannya hilang.

Pranala luar

sunting