Mohammad Nour Abdelkerim
Mohammad Nour Abdelkerim adalah pendiri dan pemimpin kelompok pemberontak Chad, Perhimpunan untuk Demokrasi dan Kebebasan (PDK) yang kemudian menjadi bagian dari aliansi pemberontak Front Kesatuan untuk Perubahan Demokratis (FKPD), yang dipimpin oleh Nour dan dibentuk antara 26 Desember-28 Desember 2005. Nour adalah otak di balik Pertempuran Adré Kedua pada 18 Desember 2005, yang berakhir dengan tewasnya 100 hingga 300 tentara pemberontak. Setelah serangan itu, Presiden Chad Idriss Déby mengumumkan keadaan perang dengan Sudan. Pertempuran pertama dari Konflik Chad-Sudan berlangsung pada 26 Desember 2005 ketika pasukan-pasukan Chad melintasi perbatasan dengan Sudan sementara mengejar PDK.
Nour mengatakan bahwa PDK ingin mengadakan pemilihan umum setelah periode sementara selama dua tahun, tetapi bahwa ia akan mencalonkan diri dalam pemilu itu. "Setelah itu saya tidak ingin berkuasa," katanya.
Wawancara dengan Opheera McDoom
suntingMohammed Nour diwawancarai oleh Opheera McDoom, yakni wawancaranya yang pertama dengan seorang wartawan Barat, pada 13 Februari. Ia mengatakan kepada McDoom bahwa para desertir tentara Chad bergabung dengan FKPD hari demi hari, dan bahwa pasukan-pasukan itu membawa serat senjata-senjata dan pasokan-pasokan mereka. Pembelotan Kolonel Ahmed Youssef Bishara saja membaw tambahkan 1.800 pasukan baru. "Sebelumnya dalam seluruh pengalaman saya tidak pernah terjadi pembelotan yang sedemikian besar. Di sini kami memiliki banyak persenjataan berat dan pasukan -- jauh lebih banyak daripada yang dimiliki oleh Déby. Déby telah mengambil uang dari rakyat Chad -- kini kami menginginkan kemerdekaan. Kami mempunyai orang-orang yang berpangkat tinggi bersama kami. Bila Déby tidur, kami tahu bahwa ia baru saja makan malam."[1]
Perjanjian damai
suntingPada 24 Desember 2006, Mohammad Nour Abdelkerim menandatangani persetujuan perdamaian dengan Presiden Idriss Déby di Tripoli, Libya di hadapan Moammar Khadafy. Namun para pemberontak Chad lainnya menolaknya dan bersumpah untuk tetap meneruskan pemberontakan.[2]
Lihat pula
suntingRujukan
sunting- ^ "Chad rebel leader demands change, by force if needed". Reuters AlertNet. 13 Feb. 2006.
- ^ "Chad president and rebel leader sign peace accord". Reuters. 24 Des. 2006.