Mohammad Arsjad Anwar

Prof. Dr. Mohammad Arsjad Anwar lahir di Kuningan, Jawa Barat, pada 6 Maret 1936. wafat di Jakarta pada tanggal 25 April 2022.

Pengalaman Prof. Dr. Mohammad Arsjad Anwar di bidang pendidikan dimulai sejak tahun 1956 sebagai Guru SMP Muhammadiyah Jakarta. Pada tahun 1960, dia menjadi Asisten Dosen FEUI. Setelah itu berturut-turut dia menjabat sebagai Pembantu Dekan Bidang Akademik (1984-1988), Koordinator Pascasarjana Ekonomi FEUI (1984-1995), Dekan FEUI (1988-1994), aktif di Senat UI, ikut serta dalam Konsorsium Ilmu Ekonomi (1994-1999), dan menjadi anggota Dewan Perguruan Tinggi (1994-1999). Dia juga memberikan pengajaran di SESKOAD, SESKOAL, dan LEMHANAS. Pria yang lahir di Kuningan pada 6 Maret 1936 ini menyelesaikan studi S1 di FEUI pada tahun 1962. Dia memperoleh gelar master di bidang Business Administration dari University of California di Berkeley pada tahun 1966 dan meraih gelar Doktor Ekonomi dari FEUI pada tahun 1983 dengan predikat summa cum laude.

Pengalaman dan karier dia di bidang penelitian juga tidak kalah banyaknya. Dia pernah menjabat sebagai Koordinator Penelitian, kemudian Wakil Direktur, dan Direktur LPEM FEUI. Dia sempat menjadi anggota Pepunas Ristek (1978-1983) yang adalah embrio dari Dewan Riset Nasional (menjadi anggota Dewan Riset Nasional tahun 1983- 1993). Dia ikut menjadi peneliti Australian National University (ANU) di Canberra (1978) dalam rangka kerjasama dengan Institute Developing Economies. Penelitiannya yang memiliki dampak besar antara lain adalah “Proyeksi Permintaan dan Penawaran 12 Komoditi Hasil Pertanian”. Setelah ditarik ke Bappenas oleh Prof. Widjojo Nitisastro, dia memegang beberapa posisi penting di pemerintahan, diantaranya sebagai anggota Policy Research Team dan membantu Litbang di Departemen Perdagangan, konsultan Menteri Perindustrian, Staf Ahli Bappenas bidang Pengkajian Ekonomi, Deputi bidang Ekonomi Keuangan pada Menko Ekuin RI, dan setelah pensiun menjadi penasehat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan-Kepala Bappenas. Atas pengabdiannya tersebut, dia dianugerahi Bintang Mahaputra pada tahun 1999.

Pranala luar

sunting