Misteri Pasar Kaget

film Indonesia

Misteri Pasar Kaget adalah film horor Indonesia yang akan dirilis pada 27 September 2012. Film ini disutradarai oleh Kiki Nuriswan dan Wimbadi Jp serta dibintangi oleh Erly Ashyla dan Permata Sari Harahap.

Misteri Pasar Kaget
SutradaraKiki Nuriswan
Wimbadi Jp
ProduserKiki Nuriswan
PemeranErly Ashyla
Permata Sari Harahap
Like Suyatno
Masroom Bara
Baron Hermanto
Ava Solo
Roy Marten
Yati Surachman
Polo Srimulat
Chandra Sundawa
Tanggal rilis
27 September 2012
Durasi85 menit
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia

Sinopsis

sunting

Cerita diawali dengan kesaksian seorang tukang becak yang mengalami kejadian aneh seperti mendapatkan uang yang berubah menjadi daun setelah pada malam harinya mengantarkan seorang perempuan muda yang sedang hamil ke pasar. Alur cerita berjalan dengan munculnya tokoh yang bernama ibu Bethari (Erly Ashyla) dan anaknya yang bernama Putri Cemeti (Permata Sari Harahap), mereka berdua mewujudkan dirinya sebagai siluman setelah bunuh diri akibat tidak kuat menanggung rasa malu dan sakit hati atas kejadian yang menimpa ayah dan suami mereka yang mati di bunuh perampok pada malam pengantin Putri Cemeti Konon semasa hidupnya ibu bethari adalah seorang rentenir yang cukup kejam, tak heran pada perwujudannya sebagai siluman pun kebiasaan itu masih ada.

Pada malam hari dengan menaiki kereta kudanya ibu Bethari dan Putri Cemeti singgah ke pasar mbengi - kalo siang adalah komplek pemakaman dan tentunya makhluk yang berkeliaran di pasar tersebut bukanlah dari jenis manusia. Hasrat dan dendam kepada laki laki masih melekat pada ibu bethari dan putri cemeti, dengan ilmunya ibu bethari membunuh setiap pemuda laki laki yang sedang bermesraan bersama pasangannya. Kejadian ini membuat Mbah Rekso (Liek Suyatno) dan Kyai Sambu (Masroom Bara) resah, dua tokoh berbeda aliran tetapi mempunyai tujuan sama inilah yang memberikan perlawanan.[1]

Pemeran

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Misteri Pasar Kaget Diarsipkan 2012-09-15 di Wayback Machine., diakses pada 12 September 2012.

Pranala luar

sunting