Minima naturalia (Bahasa Latin yang berarti "yang terkecil di alam", Bahasa Yunani-nya adalah ελάχιστον, "elachiston"), menurut teori yang diajukan Aristoteles adalah bagian terkecil dari benda-benda alam yang homogen (menurut pemikiran zaman itu, contohnya daging, tulang, kayu) yang masih memiliki sifat-sifat zat aslinya, jika benda tersebut dibagi terus menerus.

Karena Aristoteles merupakan pemikir yang sangat berpengaruh dalam ilmu alam, gagasan ini menghasilkan banyak spekulasi dan penafsiran oleh pemikir-pemikir dari Abad Kuno Akhir, Dunia Islam, Skolastisisme dan Renaisans. Spekulasi dan penafsiran ini dan merupakan jembatan dari teori atomisme Yunani kuno menuju atomisme modern yang didefinisikan secara matematika dan berdasarkan eksperimen.[1][2]

Referensi

sunting
  1. ^ John Emery Murdoch; Christoph Herbert Lüthy; William Royall Newman (1 January 2001). "The Medieval and Renaissance Tradition of Minima Naturalia". Late Medieval and Early Modern Corpuscular Matter Theories. BRILL. hlm. 91–133. ISBN 90-04-11516-1. 
  2. ^ Alan Chalmers (4 June 2009). The Scientist's Atom and the Philosopher's Stone: How Science Succeeded and Philosophy Failed to Gain Knowledge of Atoms. Springer. hlm. 75–96. ISBN 978-90-481-2362-9.