Miniatur Utsmaniyah
Miniatur Utsmaniyah atau miniatur Turki adalah sebuah bentuk seni rupa di Kesultanan Utsmaniyah, yang dapat dihubungkan dengan tradisi miniatur Persia,[1] serta pengaruh artistik Tionghoa. Bentuk seni rupa tersebut merupakan sebuah bagian dari seni rupa buku Utsmaniyah, bersama dengan iluminasi (tezhip), kaligrafi (hat), kertas yang dimarmerkan (ebru), dan penjilidan buku (cilt). Kata taswir atau nakish digunakan untuk mendefiniasikan senin rupa lukisan miniatur dalam bahasa Turki Utsmaniyah. Tempat para seniman bekerja disebut Nakkashanes.
Budaya Kesultanan Utsmaniyah |
---|
Seni rupa visual |
Seni rupa petunjukan |
Bahasa dan sastra |
Olahraga |
Lain-lain |
Galeri
suntingLihat pula
suntingWikimedia Commons memiliki media mengenai Ottoman miniatures.
Bacaan tambahan
sunting- Osmanlı Resim Sanatı (Ottoman Painted Art), Serpil Bagci, Filiz Cagman, Gunsel Renda, Zeren Tanindi
- Aşk Estetiği (The Aesthetics of Divine Love), Beşir Ayvazoğlu
- Turkish Miniature Painting, Nurhan Atasoy, Filiz Çağman
- Turkish Miniatures: From the 13th to the 18th Century, R. Ettinghausen
- Ottoman miniatures and their downfall form the theme of the 1998 novel My Name is Red by Nobel-laureate Turkish author Orhan Pamuk.
Catatan
sunting- ^ Figurative Art in Medieval Islam, Michael Barry, p. 27
Pranala luar
suntingWikimedia Commons memiliki media mengenai Illuminated manuscripts in the Topkapi Palace Museum.
- Miniature Gallery from Levni and other famous artists
- About Surname-i Vehbi