Metro Dubai

sistem angkutan cepat di Uni Emirat Arab

Dubai Metro (bahasa Arab: مترو دبي) merupakan sebuah jaringan metro otomatis yang sedang dibangun di Dubai, Uni Emirat Arab. Jaringan ini akan memiliki 2 jalur listrik bersistem tiga rel yang akan membentang di bawah tanah pusat kota dan pada jembatan dengan dua rel. Fase pertama jaringan dibangun oleh Dubai Rapid Link (DURL) Consortium yang mana mencakup perusahaan Jepang seperti Mitsubishi Heavy Industries, Mitsubishi Corporation, Obayashi Corporation, Kajima Corporation, dan perusahaan Turki, Yapi Merkezi. Dubai Metro akan dioperasikan oleh Otoritas Transportasi dan Jalan Raya Dubai,[4] juga menjadi sistem rel otomatis terpanjang di dunia. Penyelesaian bagian pertama sistem dijadwalkan pada 2009.

Dubai Metro
Kereta Dubai Metro
Info
PemilikRoads & Transport Authority
WilayahDubai, United Arab Emirates
JenisRapid transit
Jumlah jalur2
Jumlah stasiun53 (31 di jalur merah, 20 di jalur hijau dan 5 di jalur cabang)
Penumpang harian353.244 (2017)[1]
Penumpang tahunan200.075.000[2]
Situs webwww.rta.ae
Operasi
Dimulai9 September 2009
Operatorkeolis
Teknis
Panjang sistem896 km (557 mi)
Lebar sepur1.435 mm (4 ft 8+12 in) sepur standar
ListrikRel ketiga, 750 V DC[3]

Konstruksi

sunting

Pekerjaan pembangunan rel telah diumumkan.[5] Rencana untuk Dubai Metro dimulai berdasarkan arahan Pemimpin Dubai, Mohammad bin Rasyid Al Maktoum yang menargetkan proyek lain di Dubai menarik 15 juta pengunjung pada 2010. Ini juga digabung dengan populasi Dubai yang tumbuh dengan cepat diperkirakan mencapai 3 juta jiwa pada 2017 dan kemacetan lalu lintas yang mengharuskan pembangunan sistem rel untuk menyediakan kapasitas transportasi publik tambahan, menghidupkan kembali lalu lintas motor, dan menyediakan infrastruktur untuk pembangunan tambahan.

Pada Juli 2005, sebuah kontrak rancang dan bangun diberikan kepada konsorsium bernama Dubai Rail Link (DURL) yang terdiri dari beberapa perusahaan Jepang seperti Mitsubishi Heavy Industries, Mitsubishi Corporation, Obayashi Corporation, Kajima Corporation dan Yapi Merkezi dari Turki.

Fase pertama (senilai AED 15.5 miliar/US$4.2 miliar) mencakup 35 kilometer jaringan, termasuk Jalur Merah antara Jalan Salahuddin dan Universitas Amerika di Dubai dan Jalur Hijau dari Bandar Udara Internasional Dubai hingga Terminal Bus Rashidiya, dijadwalkan selesai pada Mei 2009. Perpanjangan kedua rute termasuk dapam fase kedua, yang mana dijadwalkan beroperasi pada 2010.

Departemen Transportasi Publik Kotamadya Dubai memperkirakan 1.2 juta penumpang per hari, 27,000 penumpang per jam untuk setiap jalur, dan 355 juta penumpang per tahun setelah kedua jalur beroperasi sepenuhnya. Rute dan perhentian bus akan diatur di suatu area yang disediakan oleh sistem rel tersebut.

Apabila selesai, Dubai Metro akan memiliki jalur sepanjang 70 km (43.5 mil), dan 42 stasiun (termasuk 9 stasiun bawah tanah). Diperkirakan bahwa jaringan ini akan mencakup 12% total perjalanan di Dubai. Terminal taksi dan fasilitas park-and-ride akan dimasukkan pada stasiun Metro. Staf yang telah dilatih akan membantu penumpang di sistem Dubai Metro apabila ada masalah.[6]

Jaringan Dubai Metro

sunting

Peta jalur

sunting

 


Jalur beroperasi

sunting

Dua jalur pertama Dubai Metro memiliki 70 kilometer (43 mi) jalur dan 47 stasiun (sembilan di antaranya berada di bawah tanah).[7] Jalur merah membentang di sepanjang kota dari kawasan Jebel Ali hingga perbatasan dengan Sharjah. Jalur ini melewati beberapa tempat wisata seperti Mall of the Emirates, The Dubai Mall dan Burj Khalifa. Jalur hijau, sebaliknya, tetap berada di dalam area Dubai lama. Jalur ini melewati banyak situs bersejarah, seperti Museum Dubai, Gold Souk dan Spice Souk. Karena itu, banyak stasiun di dekat tempat-tempat tersebut bertema sejarah Dubai, dengan foto-foto yang menggambarkan UEA pada tahun 1960-an atau sebelumnya dipajang di dalam stasiun. Beberapa stasiun bahkan dirancang khusus dengan arsitektur rumah tradisional Emirati, mencerminkan arsitektur di daerah sekitarnya.

Proyek terbaru

sunting

Rute 2020: Perpanjangan sepanjang 15 kilometer (9 mi) dengan tujuh stasiun baru (termasuk dua stasiun bawah tanah) telah dibangun yang dimulai di Stasiun Jebel Ali dan berakhir di Situs Expo 2020.[8] Rencana ke depan juga akan memperluas jalur ini ke Bandara Internasional Al Maktoum. Perpanjangan ini dilayani oleh kereta baru yang didesain ulang dari Alstom. Perpanjangan dibuka secara bertahap pada tahun 2021.[9][10][11] Karena kereta Jalur Merah sekarang berjalan langsung di jalur baru ke Expo 2020, bagian Jalur Merah dari Jabal Ali ke Bursa UEA sekarang dijalankan sebagai cabang.

Daftar Jalur

sunting
Jalur Terminal Awal konstruksi Dibuka Perpanjangan panjang
km
Stasiun Waktu tempuh Kecepatan rata-rata
Jalur merah Centrepoint


Jabal Ali (cabang)

Expo 2020


UAE Exchange

(branch)

2006 2009 2021 67 35 55–75 menit 60-80 km/hr
Jalur hijau Etisalat Creek 2006 2011 2014 22,5 20 39–40 menit 60-90 km/hr

Rencana

sunting

Pada tahun 2011, RTA menyatakan bahwa tidak ada "rencana segera" untuk membangun jalur Biru dan Ungu "dalam lima atau enam tahun ke depan". Ini terutama karena area yang direncanakan masih kosong dan diberkembangkan.[12]

Pada tahun 2013, RTA menyusun rencana tiga fase untuk memperluas jalur yang ada dan membangun yang baru: memperpanjang Jalur Hijau sebanyak 12 stasiun dan Templat:Mengubah ke Kota Akademik pada tahun 2020; memperluas keseluruhan sistem sebanyak 58 stasiun dan 91 kilometer (57 mi) pada tahun 2025 dan menyelesaikan perluasan dengan total 69 stasiun dan 221 km mulai beroperasi per Januari 2013.

  • Jalur Ungu: sepanjang Jalan Al Khail (E44). Jalur akan diperpanjang dari Bandara Internasional Al Maktoum ke Muhaisnah, sebuah wilayah di dekat perbatasan antara Dubai dan Sharjah.[13] Akan ada sekitar delapan stasiun, tiga dengan fasilitas check-in. Namun, Otoritas Bandara Dubai mengklaim bahwa ini tidak layak karena tidak melewati banyak tempat. Namun mereka menyarankan untuk memilih "terminal pusat" yang mirip dengan yang ada di Eropa di mana kereta berangkat dari dalam bandara ke bandara lain dengan kereta juga berangkat ke kota. RTA telah mempertimbangkan hal ini.[butuh rujukan]
  • Jalur Biru: sepanjang Jalan Sheikh Mohammed Bin Zayed (E311).[13]
  • Jalur Pink: Jalur Pink direncanakan membentang dari timur-barat dengan terminal di Al Sufouh dan direncanakan selesai pada tahun 2030.[14]
  • Jalur Emas: Diumumkan sebagai 'Jalur kuning' pada April 2008 dan dikonfirmasi pada Januari 2013 sebagai 'Jalur emas'.[15] One of the stations planned for the Gold Line is the Dubailand Station, west of Meydan.[16] The Gold Line will connect Arabian Ranches, Deira, and Dubai Marina and is scheduled to open by 2025.[14]
  • Penambahan jalur merah: 155 kilometer (96 mi) dan enam stasiun baru, berakhir di perbatasan dengan Abu Dhabi. Tidak ada tanggal target penyelesaian yang diumumkan.[17]
  • Perpanjangan Jalur Hijau: Jalur ini dapat diperpanjang lebih jauh sejauh 11 km dari Al Jaddaf ke Kota Internasional.[18]

Pada tahun 2014, RTA menyetujui proposal baru-baru ini untuk memperpanjang Jalur Merah dari stasiun Al Rashidiya ke Pusat Kota Mirdif yang akan bertambah 3,5 kilometer dengan stasiun baru tersebut. Namun, ada juga usulan untuk memperluasnya lebih jauh ke Al Warqa’a yang saat ini sedang dipelajari.[19]

RTA menyelesaikan rencana perpanjangan 20,6 kilometer dari Al Jaddaf ke Kota Akademik pada tahun 2014 di jalur hijau. Perpanjangan melalui Kota Festival, Laguna, Kawasan Industri Ras Al Khor, Kota Internasional, Dubai Silicon Oasis, dan Dubai Academic City.[20]

In 2018, the engineering firm Aurecon produced a study into a 7.5 km express metro line from Al Qiyadah station on the Green Line till Sharjah.[21] The line would cost AED 3 billion, and could reduce traffic congestion between the two cities by up to 30%.

Daftar Stasiun

sunting
  • Jalur Merah
    • Pelabuhan Jebel Ali
    • Stasiun 2 - 5
    • Universitas Amerika di Dubai
    • Dubai Internet City
    • Stasiun 8 dan 9
    • Souk al Nakheel
    • Stasiun 11 - 17
    • Burj Dubai
    • Dubai Financial City
    • Emirates Towers
    • Dubai World Trade Center
    • Stasiun 22 - 24
    • BurJuman
    • Stasiun 26
    • al-Ittihad Square
    • Salahuddin
    • Stasiun 29 - 34
    • Zona Bebas Bandar Udara

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Staff Reporter (9 September 2017). "One billion riders used Dubai Metro in eight years". Gulf News. 
  2. ^ "1.51 million use Dubai public transport daily". Gulf News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-12-29. 
  3. ^ "Specifications: Dubai Metro – Most Advanced Urban Rail Systems". Railway-Technology.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 September 2011. Diakses tanggal 14 September 2009. 
  4. ^ Dubai Road and Transport Authority, UAE
  5. ^ Work begins on Dubai Metro project Diarsipkan 2014-10-26 di Wayback Machine., Khaleej Times on March 22, 2006, retrieved March 22, 2006.
  6. ^ Trained wardens will help people on Dubai Metro Diarsipkan 2014-10-26 di Wayback Machine., Khaleej Times
  7. ^ "Shaikh Mohammad tours the Dubai Metro project". Gulf News. 2007-11-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 December 2007. Diakses tanggal 2007-12-22. 
  8. ^ "Dubai Metro's Red Line to get seven new stations for Expo 2020". The National (dalam bahasa Inggris). 2015-04-11. Diakses tanggal 2021-06-06. 
  9. ^ "Photos: Dubai Investment Park, Expo Stations on Dubai Metro Route 2020 are now open". gulfnews.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-06. 
  10. ^ "Dubai Metro: Two new stations open today". www.zawya.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-06. 
  11. ^ Sircar, Nandini. "First look: 2 new swanky Dubai Metro stations open". Khaleej Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-06. 
  12. ^ "Blue and Purple Lines unlikely in next five years". Arabian Supply Chain. 2011-09-11. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 March 2012. Diakses tanggal 13 September 2011. 
  13. ^ a b "Dubai Metro". Dubai Online. 
  14. ^ a b Dubai metro expansion plans Railway Gazette International 30 September 2014
  15. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama rt
  16. ^ Al Zarooni, Mustafa (17 January 2013). "Dubai Metro on expansion track". Khaleej Times. 
  17. ^ "Dubai Metro Green Line set to start mid-2010". Arabian Business. 
  18. ^ Business24-7.ae Diarsipkan 23 September 2009 di Wayback Machine.
  19. ^ Shahbandari, Shafaat (13 September 2014). "Dubai Metro expansion latest: Red Line to Al Warqa'a". Gulf News. Diakses tanggal 12 May 2019. 
  20. ^ Shahbandari, Shafaat (13 September 2014). "Dubai Metro expansion latest: Red Line to Al Warqa'a?". Gulf News. 
  21. ^ "Here's what a Dubai–Sharjah metro link could mean". Gulf News. 27 January 2018. Diakses tanggal 23 November 2020. 

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting